12 Makna Pengakuan Iman Rasuli Serta Sejarah bimbingan Roh Kudus

Pengakuan Iman Rasuli atau dalam bahasa Latinnya disebut dengan Symbolum Apostolorum atau Symbolum Apostolicum atau kadang pula disebut sebagai Kredo Rasuli atau Kredo Para Rasul merupakan salah satu kredo umat Kristen yang secara luas diterima dan diakui oleh seluruh Gereja Kristen terutama gereja yang berakar dalam tradisi Barat. Di kalangan Katolik Roma Pengakuan Iman Rasuli ini lebih sering disebut sebagai Syahadat Para Rasul.

Katekismus Heidelberg menyebutkan bahwa Pengakuan Iman Rasuli terbagi atas tiga bagian utama. Tiga bagian tersebut antara lain mengenai Allah Bapa dan penciptaan kita, Allah Anak dan penebusan serta Allah Roh Kudus dan pengudusan kita.

Sejarah

Pengakuan Iman Rasuli

Menurut sejarah terbentuknya Pengakuan Iman Rasuli, kredo ini ditulis oleh para rasul pada hari kesepuluh setelah kenaikan Yesus Kristus ke Sorga atau pada hari Pentakosta. Karena isi dari Pengakuan Iman Rasuli mengandung 12 butir, maka muncullah keyakinan bahwa masing-masing murid menuliskan satu pernyataan di bawah bimbingan Roh Kudus.

Pengakuan Iman Rasuli merupakan rumusan ajaran atau dasardari Gereja Perdana yang dibuat berdasarkan amanat agung Yesus untuk menjadikan semua bangsa muridNya serta membabtis mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Oleh sebab itu, Pengakuan Iman Rasuli memiliki doktrin sentral yaitu Tritunggal dan Allah sang pencipta.

Dulu ketika masih banyak umat Kristen yang buta huruf maka dilakukan pengulangan secara lisan mengenai pengucapan Pengakuan Iman Rasuli ini seiring dengan Doa Bapa Kami dan 10 Perintah Allah. Pengulangan secara lisan ini bertujuan untuk melestarikan dan menyebarkan iman Kristiani dari gereja-gereja Barat. Karena penyebarannya hanya ada di gereja Barat, maka Pengakuan Iman Rasuli tidak memiliki peran di Gereja Ortodoks Timur.

Kredo ini pertama kali ditemukan sekitar tahun 215 Masehi pada Kredo Tanya Jawab Hipolitus. Namun, Pengakuan Iman Rasuli yang pada saat ini diucapkan oleh umat Kristiani ditemukan di dalam tulisan-tulisan Cesarius dari Arles. Menurut tulisan yang ditemukan, Pengakuan Iman Rasuli juga digunakan sebagai ringkasan ajaran Kristen untuk calon-calon babtisan di gereja-gereja Roma sehingga disebut sebagai Symbolum Romanum atau Roman Symbol. Beda halnya dengan Pengakuan Iman versi Hipolitus. Dalam versi ini, Pengakuan Iman Rasuli diberikan dalam bentuk tanya jawab dengan calon babtisan yang kemudian mereka mengakui tiap pernyataan dengan kata percaya.

Pada masa modern saat ini, sejarawan berpendapat bahwa Pengakuan Iman Rasuli atau kredo ini sebenarnya berasal dari bahasa Gaul, Perancis yang ditulis pada abad kelima. Namun, pernyataan sejarawan ini tidak didukung dengan alasan yang kuat sehingga pendapatnya ini masih belum dapat diterima oleh banyak orang.

Pengakuan Iman Rasuli Versi Katolik Roma dan Versi Kristen Protestan


Pengakuan Iman Rasuli Versi Katolik Roma (Syahadat Para Rasul)
Versi Katolik Roma (Syahadat Para Rasul)


Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi;

dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita,

yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria;

yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus

disalibkan, wafat, dan dimakamkan; yang turun ke tempat penantian

pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;

yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa; dari situ Ia akan datang 
mengadili orang yang hidup dan yang mati.

Aku percaya akan Roh Kudus,

Gereja katolik yang kudus, persekutuan para kudus,

pengampunan dosa,

kebangkitan badan,

kehidupan kekal.

Amin.

Pengakuan Iman Rasuli Versi Kristen Protestan
Versi Kristen Protestan


Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi

Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan kita

Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria

Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,

disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut

Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati

Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa,

Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Aku percaya kepada Roh Kudus, 

gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus

pengampunan dosa

kebangkitan daging;

dan hidup yang kekal. 

Amin

Dari kedua Pengakuan Iman Rasuli tersebut baik dalam versi Katolik Roma maupun dalam versi Kristen Protestan dapat kita lihat unsur-unsur Aqidah Iman itu secara garis besar. Rumusan tersebut disebut sebagai Pengakuan karena terbentuk dalam suatu pernyataan “Aku” dan disebut Pengakuan Iman karena “Aku” dalam rumusan tersebut mengaku “Percaya” atau beriman kepada Allah.
Dalam bahasa Arab, Pengakuan Iman Rasuli disebut sebagai “Syahadat” yang berasal dari kata “Asyhadu” yang memiliki arti “Aku mengaku” atau “Aku bersaksi”. Dimana dalam bahasa Arab orang yang mengaku atau bersaksi ini disebut dengan “Syahid”.

Bentuk dari Pengakuan Iman Rasuli sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk pengakuan yang berpola Tritunggal dimana butir 1 berbicara mengenai Allah, Bapa dan KaryaNya, butir 2-7 berbicara mengenai Yesus Kristus dan KaryaNya serta butir 8-12 berbicara mengenai Roh Kudus dan KaryaNya.

Dengan demikian, Pengakuan Iman Rasuli merupakan Pengakuan kepada Allah Bapa yang merupakan Allah yang Esa, Firman yang kekal dalam rupa Yesus Kristus serta Roh Kudus yang merupakan Roh yang berada di dalam diri Allah.. Keyakinan akan Tritunggal Maha Kudus itu menjadi kesimpulan dari semua akidah Iman Kristen. Jika kita salah mengerti makna Tritunggal Maha Kudus itu maka akan mengacaukan pengertian kita akan akidah kebenaran itu sendiri.

Dari 12 butir Pengakuan Iman Rasuli, kita dapat melihat jumlah butir mengenai Yesus Kristus lebih banyak yaitu 6 butir yang terhitung dari butir 2-7 dan butir mengenai Roh Kudus sebanyak 5 butir yang terhitung dari butir 8-12. Dari sini kita dapat melihat sentralitas Yesus Kristus dalam Iman Kristen dan pentingnya Roh Kudus dalam pengalaman kehidupan umat Kristen seperti Sakramen (Baptisan), Gereja dan Kebangkitan serta Kehidupan yang Kekal.

Dalam sebagaian versi Pengakuan Iman Rasuli dapat ditemukan kata-kata “Yang menderita” tanpa penggunaan kata “sengsara” sebab kata sengsara dipahami mengandung arti penderitaan sehingga memiliki arti yang sama.

Ada beberapa perbedaan dalam Pengakuan Iman Rasuli versi Katolik Roma dan versi Kristen Protestan. Misalnya saja dalam kata “Gereja katolik yang kudus” dalam versi Katolik Roma dan “gereja yang kudus dan am” dalam versi Kristen Protestan. Sebenarnya meskipun berbeda namun kedua kata ini memiliki makna yang sama. Katolik dalam Pengakuan Iman Rasuli berarti semesta dan universal, memiliki arti yang sama dengan kata am yang digunakan dalam Pengakuan Iman Rasuli versi Kristen Protestan.

Kebangkitan daging yang dikatakan dalam Pengakuan Iman Rasuli merupakan versi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) yang merupakan terjemahan dari bahasa Latin carnis resurrectionem dan bahasa Yunani sarkos anastasin. Namun, sebagian gereja juga menggunakan terjemahan kebangkitan tubuh atau kebangkitan orang mati yang berdasarkan Pengakuan Iman Rasuli di Kidung Jemaat terbitan Yamuger PGI.

Makna Pengakuan Iman Rasuli

Makna Pengakuan Iman Rasuli

12 butir yang terkandung di dalam Pengakuan Iman Rasuli memiliki makna dalam setiap katanya. Adapun makana dari Pengakuan Iman Rasuli itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi
Menyatakan bahwa hanya ada satu Allah dan kita mempercayai bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi dimana kita memiliki kepercyaan sejati dan ketergantungan denganNya secara kekal.

2. Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal, Tuhan kita
Butir kedua merupakan pengakuan tentang Yesus Kristus yang merupakan pusat dari inti iman Kristen.

3. yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria
Pengakuan ini menjelaskan bahwa Yesus datang ke bumi ini dalam rupa manusia melalui kelahirannya dari perawan Maria, dimana Maria mengandung dengan kuasa Roh Kudus.

4. yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut
Untuk menyatakan bahwa Yesus benar-benar mengalami kematian untuk menanggung dosa manusia sehingga manusia diselamatkan dari maut.

5. pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati
Menyatakan bahwa Yesus benar-benar bangkit dari antara orang mati. Yesus telah mengalahkan maut. Ini dapat jelas terlihat dari kubur Yesus yang kosong.

6. naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa
Kenaikan Yesus disini membuktikan keilahianNya dimana Yesus benar-benar naik ke Sorga dan duduk disebelah kanan Allah Bapa. Butir ini juga menyatakan kehormatan, otoritas serta kemuliaan Kristus.

7. dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati
Menyatakan bahwa Yesus akan datang yang kedua kali untuk mengadili setiap orang yang ada di bumi ini menurut perbuatannya.

8. Aku percaya kepada Roh Kudus
Roh Kudus merupakan pribadi yang dinyatakan Allah dalam setiap diri manusia. Kita dipanggil untuk tunduk akan pimpinannya dan memperoleh kekuatan dalam menjalani hidup ini.

9. Gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus
Pernyataan ini dapat diartikan bahwa gereja merupakan tubuh Kristus sendiri dimana di dalamnya terdapat persekutuan orang kudus yang ditujukan bagi banyak orang atau secara universal.

10. pengampunan dosa
Pada saat ini kita telah diselamatkan oleh karena pengampunan dariNya. Pengampunan dosa ini merupakan kasih karunia Allah yang dinyatakan oleh anakNya yang Tunggal Yesus Kristus. Yesus telah mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Kita tahu bahwa upah dosa ialah maut.
Jika Kristus tidak mati di kayu salib maka kita tidak akan beroleh pengampunan dosa itu. Setelah Ia mati, pada hari yang ketiga Ia bangkit dari antara orang mati. Ini menyatakan kemenangan Kristus atas maut sehingga siapa pun yang percaya kepadaNya akan beroleh kemenangan atas maut itu.

11. Kebangkitan daging
Kebangkitan dagingyang dimaksud dalam pernyataan ini bukanlah kebangkitan daging yang bersifat fana namun sesuatu yang bersifat kekal. Kebangkitan ini telah dinyatakan oleh Yesus. Kebangkitan yang dialami Yesus ini memungkinkan kita untuk hidup kekal bersama dengan dia. Meskipun kita mati secara fisik namun dalam roh kita tetap menyatu bersama dengan Kristus di Sorga.

12. dan hidup yang kekal. Amin
Pernyataan ini menyatakan akan iman dan pengharapan orang Kristen akan kehidupan yang akan datang. Kita yang percaya kepadaNya akan menghabiskan kekekalan bersama dengan Tuhan dalam tubuh yang tidak akan binasa di Sorga kelak.

Pengakuan Iman Rasuli merupakan bentuk pernyataan percaya kita akan ke-Tritunggal-an Allah. Pengakuan ini diucapkan setiap minggunya oleh seluruh orang yang percaya kepada Kristus sebagai bentuk penghormatan akan Dia.

Demikianlah artikel mengenai Pengakuan Iman Rasuli. Kiranya artikel ini dapat memberikan informasi dan menjadi berkat bagi kita semua.

Elia A
Hidupkasih.com

Belum ada Komentar untuk "12 Makna Pengakuan Iman Rasuli Serta Sejarah bimbingan Roh Kudus"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel