Apa itu Minggu Palma? 4 Alasan Umat Kristen Perlu Merayakannya

Hidupkasih.com- Minggu Palma merupakan salah satu peringatan dalam liturgi Kristen yang selalu diperingati satu minggu sebelum Paskah. Minggu palma biasanya merujuk kepada perayaan masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebelum Ia disalibkan. Minggu palma merupakan perayaan yang istimewa sebab dirayakan sebelum kematian dan kebangkitan Yesus dari antara orang mati. Karena dirayakan sebelum kematian dan kebangkitan Yesus, Minggu Palma disebut juga sebagai pembuka pekan suci yang berfokus pada pekan terakhir Yesus berada di kota Yerusalem.

Dalam perayaan Minggu Palma ini biasanya umat akan dibagikan daun palem dan ruang gereja akan dipenuhi oleh ornamen palem. Biasanya untuk merayakan Minggu Palma ini beberapa gereja akan mengadakan perarakan yang dimulai dari lapangan dan semua umat akan membawa daun palma (palem). Ini dimaksudkan untuk mengingatkan kejadian saat Yesus datang memasuki kota Yerusalem dengan menunggangi seekor kedelai. Pada saat Yesus datang, orang Yahudi yang ada di Yerusalem begitu mengelu-elukan nama Yesus. Dari apa yang dilakukan oleh orang banyak itu kita dapat melihat bagaimana orang banyak yang ada di Yerusalem begitu merindukan sosok seorang Juruselamat.
Minggu Palma
vecteezy.com

Pada saat itu, jalan yang dilalui oleh Yesus ditutup dengan daun palma yang berserakan di jalan. Bahkan seluruh orang melambaikan daun palma saat Yesus melalui jalan itu. Oleh sebab itu, 1 minggu sebelum Paskah gereja merayakan Minggu Palma ini untuk mengenang kedatangan Yesus ke kota Yerusalem. Gereja Katolik menyebut Minggu Palma ini dengan masa Passion Week. Ada beberapa sebutan untuk Minggu Palma iniseperti Sunday Palm atau Sunday of the Passion.

Alasan Mengapa Umat Kristen Merayakan Minggu Palma

Umat Kristen Merayakan Minggu Palma
123rf.com
Ada beberapa alasan minggu ini dirayakan sebagai Minggu Palma. Adapun alasan yang mendasari perayaan Minggu Palma yaitu:

1. Kedatangan Yesus ke kota Yerusalem disambut dengan daun palem
Kedatangan Yesus ke kota Yerusalem terjadi tepat 1 minggu sebelum hari raya Paskah. SaatYesus datang ke kota Yerusalem, banyak orang disana mengelu-elukan namaNya sambil melambaikan daun palem. Sebenarnya penggunaan daun palem ini hanya dapatditemukan dalam Injil Yohanes. Ketiga injil sinoptik lainnya tidak menyebutkan penggunaan daun palem untuk menyambut kedatangan Yesus ini.

Dalam Injil Matius hanya disebutkan menggunakan ranting-ranting dari pohon-pohon. Injil Markus menyebutkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil di ladang sedangkan Injil Lukas tidak menyebutkan kata ranting sama sekali.

Karena mengacu pada Injil Yohanes, maka perayaan untuk mengenang kedatangan Yesus ke kota Yerusalem ini menggunakan daun palem.

2. Daun palem merupakam simbol kemenangan
Dalam tradisi Yahudi, daun palem sendiri merupakan simbol kemenangan. Pasa saat itu, orang-orang yang ada di Yerusalem menyambut kedatangan Yesus dengan daun palem dan ranting serta menghamparkan pakaian adalah harapan masyarakat Yerusalem bahwa Yesus akan membawa kemenangan dan pembebasan atas mereka. Dalam Perjanjian Lama, dinubuatkan bahwa Mesias akan datang sebagai Raja dengan menunggang kedelai dan membawa damai serta kemenangan bagi banyak orang.

Pada saat itu, harapan masyarakat masih bersifat politis dan militer sehingga Yesus yang dielu-elukan ketika memasuki Yerusalem adalah cerminan dari harapan akan kebangkitan bangsa Israel dari penindasan yang sedang mereka alami pada saat itu. Ini membuktikan bahwa masyarakat masih tidak paham akan pengajaran Yesus mengenai misi-Nya yaitu untuk mewartakan Kerajaan Allah dan kabar keselamatan mengenai pembebasan manusia dari dosa.

3. Seruan “Hosana Putra Daud” pada Minggu Palma
Pada Minggu Palma kita akan menyerukan Hosana Putra Daud. Seruan ini sebenarnya merujuk kepada seruan yang diberikan kepada Yesus di Injil Sinoptik. Dalam Injil Matius, Yesus diberi gelar “Putra Daud”. Gear yang diberikan kepada Yesus ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan oleh Allah. Yesus sendiri telah banyak melakukan mukjizat di Yerusalem. Melihat hal ini masyarakat Yerusalem mengharapkan Yesus dapat memimpin Israel menuju kebebasan.

Dalam Injil Yohanes, Yesus diberi gelar “Raja Israel” sedangkan Lukas mengeksplisitkan kata raja serta menambahkan kata “damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang tinggi.” Sama halnya seperti Yohanes dan Matius, Injil Markus merujuk kepada Mazmur 118:26 dan mengeksplisitkannya dengan ungkapan “Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, Hosana di tempat yang maha tinggi.”
Kesamaan dari keempat Injil ini menunjuk pada kesatuan tentang pengertian atas jati diri Yesus yang berarti Yesus adalah Mesias Raja dari keturunan Daud yang datang ke dunia ini atas nama Tuhan. Maka dari sinilah kemudian digunakan seruan “Hosana Putra Daud” pada Minggu Palem.

4. Yesus masuk ke Yerusalem melalui Gerbang Emas “Golden Gate”
Dalam tradisi Yahudi, dikatakan bahwa pada saat itu Yesus masuk ke kota Yerusalem melalui pintu gerbang emas atau dalam bahasa Ibraninya disebut sebagai Pintu Kerahiman “Gate of Mercy”. Dikatakan bahwa Gerbang Emas ini terletak disebelah timur kota Yerusalem.

Tradisi Yahudi juga mengatakan bahwa Yang Ilahi akan muncul di gerbang timur dan akan muncul kembali ketika Mesias datang. Mesias akan datang memasuki kota Yerusalem melalui Gerbang Emas dan kemudian Mesias itu akan menyatakan kemenangan di Yerusalem. Karena tradisi inilah, Gerbang Emas menjadi sangat bermakna bagi orang Israel.

Gerbang emas sendiri ditutup pada tahun 810 dan pernah dibuka kembali pada tahun 1102 pada saat Perang Salib. Namun, gerbang ini kembali ditutup dengan menggunakan tembok pada tahun 1187. Gerbang Emas pun kembali dibangun namun ditutup kembali pada tahun 1541 sampai saat ini.

Simbol pada Minggu Palma

Simbol pada Minggu Palma
vecteezy.com
Daun palem menjadi simbol dalam perayaan minggu palma setiap tahunnya. Daun palem merupakan simbol dari kemenangan martir atas kematian. Martir seringkali digambarkan dengan menggunakan daun palem yang disimpan diantara tempat atau sebagai tambahan untu instrumen dari kesahidan. Yesus juga kerap kali menunjukkan hubungan antara daun palem sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian.

Daun palem memiliki warna hijau hingga kekuningan. Warna hijau ini melambangkan warna dari tumbuhan dan musim semi. Oleh sebab itu, daun palem digunakan saat Minggu Palma menyimbolkan kemenangan kehidupan atas kematian.

Saat Minggu Palma ini, umat akan melambai-lambaikan daun palem sambil bernyanyi. Hal ini menunjukkan keikutsertaan umat menyambut kedatangan Yesus di atas seekor kedelai yang hendak memasuki kota Yerusalem sebagai raja damai dan menyatakan tujuan yang akan dicapai pada masa mendatang dimana ada harapan akan kedamaian dan pembebasan di dalamnya.

Catatan Egeria menyebutkan liturgi di Yerusalem sekitar abad keempat telah ada perarakan menggunakan ranting palma dan zaitun untuk mengenang peristiwa Yesus dielu-elukan di kota Yerusalem pada Hari Minggu Palma. Disebutkan bahwa sekitar pukul 5 sore di Minggu Palma umattelah berkumpul di atas bukit zaitun untuk mendengar perkabaran Injil mengenai masuknya Yesus secara mulia ke kota Yerusalem. Setelah mendengar perkabaran Injil, mereka akan berarak menuju pusat kota Yerusalem.

Anak-anak juga tak luput dari acara perarakan ini. Anak-anak membawa ranting palma dan zaitun ketika perarakan berlangsung. Dari catatan Egeria ini juga menyebutkan bahwa perayaan Minggu Palma seperti ini mulai dibuat di Spanyol pada abad kelima, di Gallia pada abad ketujuh dan di Roma pada abad kesebelas. Dari tradisi ini kita dapat melihat mengapa daun palma dipakai untuk merayakan Minggu Palma.

Selain daun palem, umat juga dapat menggunakan janur yang terbut dari daun kelapa untuk menandakan pesta atau hari raya. Janur ini biasanya digantungkan pada pintu atau dapat pula digunakan sebagai hiasan disepanjang pagar menuju tempat perayaan Minggu Palma atau dapat dipakai di tempat pesta itu sendiri. Janur juga dapat digunakan sebagai hiasan penari pembawa persembahan.

Janur yang digunakan sebagai hiasan disepanjang jalan akan terlihat serasi dengan makna penggunaan daun palma. Janur sendri dapat memperlihatkan kegembiraan dan sorak sorai umat menyambut kedatangan Yesus Kristus ke tengah umatnya. Namun, janur sendiri jarang digunakan sebagai hiasan dalam gereja sebab janur akan mengurangi kesan meriah untuk menyambut Yesus. Terlebih lagi janur yang terbuat dari kelapa muda berwarna kuning terang (nur) dengan nuansa meriah akan mengurangi arti kenangan akan penderitaan Yesus yang dimaklumkan dalam Kisah Sengsara yang dirayakan dalam Ekaristi Minggu Palma.

Melihat hal ini, penggunaan janur sebagai penghias dalam gereja perlu dipertimbangkan kembali. Janur dalam gereja akan lebih cocok dipakai pada malam Paskah terutama dihias disekeliling lilin Paskah sehingga memperkuat makna lilin Paskah sebagai simbol terang Kristus yang menghalau kegelapan maut dan dosa menuju terangNya yang ajaib. Janur sebagai hiasan disini memiliki simbol sebagai terang, kemuliaan dan kemenangan.

Makna Minggu Palma

Makna Minggu Palma
123rf.com
Seperti yang kita ketahui, Minggu Palma merupakan perayaan yang dilakukan oleh umat Kristen untuk menyambut kedatangan Yesus yang dielu-elukan saat memasuki kota Yerusalem. Pada saat itu, orang Israel sangat menyambut kedatangan Yesus karena kedatanganNya dianggap akan membawa kedamai dan pembebasan umat Israel dari penjajahan yang sedang menimpa mereka.
Kedatangan Yesus sendiri sebenarnya mengandung makna yang lebih dalam tidak hanya untuk umat Israel namun juga untuk seluruh manusia yang ada di bumi ini. KedatanganNya sendiri memiliki arti bahwa manusia akan terbebas dari maut serta akan mendatangkan damai dan sukacita dalam kehidupan manusia.

Ternya gereja sendiri tidak hanya mengenang masuknya Yesus ke kota Yerusalem saat merayakan Minggu Palma. Saat Minggu Palma, gereja juga ikut mengenang kesengsaraan Yesus sehingga Minggu Palma sendiri juga disebut sebagai Minggu Sengsara. Dalam tradisi peribadahan gereja khususnya gereja Katolik, setelah umat melakukan prosesi daun palem yaitu melambai-lambaikan daun palem, umat akan mendengarkan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus yang diambil dari kitab Injil.

Injil-injil mengenai sengsara Yesus ini juga akan dibacakan ulang pada saat litur gi Jumat Agung. Namun yang perlu diketahui disini adalah pemaknaan Injil yang dibacakan dalam liturgi Minggu Palma dan liturgi Jumat Agung memiliki makna yang berbeda. Pembacaan kisah sengsara Yesus pada liturgi Minggu Palma dimaksudkan agar umat mengerti bahwa kemuliaan Yesus tidak hanya terletak pada kejayaanNya ketika memasuki kota Yerusalem namun justru kemuliaanNya terletak pada kematian Yesus di atas kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan manusia dari dosa.

Minggu Palma merupakan perayaan untuk mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem untuk membawa damai dan pembebasan. Dalam merayakan Minggu Palma, umat menggunakan daun palem sebagai simbol atas kemenangan. Kiranya perayaan Minggu Palma yang kita rayakan setiap tahunnya memiliki makna istimewa dalam kehidupan kita.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi mengenai Minggu Palma dan dapat menjadi berkat bagi kita semua.

Elia A

Belum ada Komentar untuk "Apa itu Minggu Palma? 4 Alasan Umat Kristen Perlu Merayakannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel