Apa itu Jumat Agung? 5 Hal Baik ini akan kita peroleh hari itu

Jumat Agung merupakan hari Jumat sebelum Paskah untuk memperingati Penyaliban Kristus dan wafatNya di Golgota. Perhitungan tanggal Jumat Agung sendiri berbeda antara Gereja Timur dan Gereja Barat. Beberapa sumber menyatakan bahwa wafatnya Yesus sendiri tidak dengan jelas dicatat terlebih di dalam Alkitab. Ada yang menduga bahwa wafatNya jatuh pada hari Rabu, tetapi lebih banyak orang yang menyatakan bahwa wafatNya jatuh pada hari Jumat.

Jumat Agung “Good Friday”

Jumat Agung
mormon.org

Berdasarkan analisis ilmiah terkait Pengadilan Sanhedrin atas Yesus, penyaliban Yesus sangat mungkin terjadi pada hari Jumat namun untuk tanggalnya sendiri tidak diketahui dengan pasti. Dua kelompok ilmuan memperkirakan bahwa penyaliban Yesus terjadi pada tahun 33 Masehi. Namun, Isaac Newton memperkirakan penyaliban Yesus terjadi pada tahun 34 Masehi berdasarkan perhitungan selisih-selisih antara kalender Yahudi dengan kalender Julian dan besarnya bulan sabit.

Umumnya Paskah jatuh pada hari Minggu pertama sesudah Bulan Purnama Paskah. Biasanya bulan purnama pada atau sesudah tanggal 21 Maret yang dijadikan tanggal dari vernal equinox. Perbedaan tanggal Paskah antara Gereja Timur dengan Gereja Barat disebabkan perbedaan kalender yang digunakan. Perhitungan jatuhnya tanggal Paskah pada Gereja Barat menggunakan kalender Gregorian. Sedangkan tanggal Paskah pada Gereja Timur menggunakan kalender Julian. Menurut kalender Gregorian, tanggal 21 Maret bertepatan dengan tanggal 3 April.

Berdasarkan kalender Gregorian, peringatan Paskah dalam Gereja Barat dapat jatuh antara tanggal 22 Maret sampai 25 April. Maka Jumat Agung dalam Gereja Barat dapat jatuh antara tanggal 19 Maret sampai 22 April. Untuk gereja Timur sendiri, Paskah dapat jatuh antara tanggal 22 Maret sampai 25 April menurut kalender Julian dan Jumat Agung dapat jatuh antara 19 Maret dan 22 April. Jika dilihat menggunakan kalender Gregorian, Paskah pada Gereja Timur jatuh antara 4 April dan 8 Mei sedangkan Jumat Agung jatuh pada tanggal 1 April dan 5 Mei.

Jumat Agung sendiri sering disebut sebagai Good Friday. Hal ini dikarenakan saat Jumat Agung kita akan memperoleh banyak hal baik. Adapun hal baik yang dapat kita peroleh saat Jumat Agung yaitu:
1. Dosa manusia telah dihapus
Melalui kematian Yesus di kayu salib, dosa manusia telah dihapus oleh darahNya. Dulu sebelum kematianNya, manusia harus mengorbankan kurban persembahan sebagai bukti atas pengakuan dosanya dan agar Tuhan mengampuni dosanya. Namun, semenjak Yesus mati di kayu salib, manusia tidak lagi perlu memberikan kurban persembahan karena dosa manusia telah dihapus oleh darahNya yang kudus dan tak bercela.

2. Beroleh karunia keselamatan
Karena kematianNya di kayu salib, manusia juga beroleh keselamtan. Seperti yang kita tahu, upah dosa ialah maut. Namun, kematian Yesus di kayu salib membawa kita kepada keselamatan sehingga kita terlepas dari maut itu.

3. Memperoleh kekuatan
Kematian Yesus sendiri membuat kita memperoleh kekuatan. Salib yang Yesus pikul adalah salib yang kita pikul pada saat ini. Melalui peristiwa kematianNya, Yesus ingin mengingatkan kita bahwa kita memiliki kekuatan untuk menghadapi persoalan hidup sebab Allah selalu menyertai setiap langkah hidup kita. Setiap manusia memiliki salibnya masing-masing. Salib yang kita pikul tidaklah berat sebab Ia yang memberikan kekuatan pada kita.

4. Tuhan sedang bekerja atas hidup kita
Kematian Kristus juga menandakan bahwa Ia sedang bekerja atas hidup kita. Ia ingin membentuk hidup kita sedemikian rupa untuk mendatangkan kebaikan. Mungkin kita merasa sulit pada sat ini. Namun, jika kita selalu menyerahkan sepenuhnya ke dalam tanganNya, maka Ia akan memberikan sessuatu yang tidak terduga atas hidup kita.

5. Membawa perubahan atas hidup manusia
Kematian Kristus di kayu salib juga akan membawa perubahan atas hidup manusia. Manusia akan beroleh hidup yang baru sebab dosanya telah ditebus. Seharusnya manusia dapat hidup dengan meninggalkan cara hidupnya yang lama. Dengan meninggalkan cara hidup yang lama, manusia akan hidup dalam penyertaan Kristus.

Kematian Yesus di Kayu Salib

Kematian Yesus di Kayu Salib
whyeaster.com
Kematian Yesus di Kayu Salib terus diperingati oleh gereja-gereja yang ada di seluruh dunia atau yang biasa kita sebut sebagai Jumat Agung. Sebelum Ia disalibkan. Yesus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama Yahudi, di depan Imam Besar Kayafas. Yesus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama Yahudi oleh serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung. Orang-orang itu disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.

Dihadapan Mahkamah Agama, imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian Palsu agar Ia dapat dihukum mati, namun mereka tidak memperolehnya walaupun banyak yang tampil sebagai saksi dusta. Ketika Imam Besar bertanya kepada Yesus apakah Ia Mesias atau bukan dan Yesus menjawabnya, seluruh Mahkamah Agama setuju menghukum mati Yesus sebab Yesus dianggap telah menghujat Allah.

Karena pada saat itu yang berhak menghukum mati seseorang hanyalah pemerintah Romawi, maka setelah dari Mahkamah Agama, Yesus dibawa ke hadapan Pontius Pilatus. Namun, Pilatus sama sekali tidak menemukan satu pun kesalah Yesus sehingga Ia pantas dihukum mati. Pada saat itu, terdapat dua orang dihadapan Pilatus. Yesus dan salah seorang penjahat bernama Barabas. Ketika Pilatus bertanya siapakah yang lebih pantas untuk dibebaskan antara Yesus dan Barabas banyak orang berkata Barabas sehingga penjahat itu dibebaskan.

Pilatus menyadari bahwa usahanya sia-sia saja dan malah menimbulkan kekacauan. Ia kemudian mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan Ia tidak mau ikut menanggung dosa terhadap Yesus yang akan dihukum mati sebab Pilatus tahu bahwa Yesus tidak bersalah. Orang banyak setuju dan akhirnya Yesus diserahkan untuk disalibkan.

Setelah Yesus divonis untuk dihukum mati, terlebih dahulu Yesus disiksa. Penyiksaan yang dilakukan oleh Yesus merupakan hal umum yang dilakukan pada zaman Romawi. Serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan lalu seluruh pasukan berkumpul di sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian Yesus dan menggantinya dengan jubah ungu. Mereka mengayam sebuah mahkota dari duri kemudian menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka juga memberikan Dia sebatang buluh pada tangan kananNya. Mereka pun berlutut dan mengolok-olok Yesus. Mereka juga memukul Yesus dengan sebuah buluh. Setelah mereka selesai menyiksa Yesus, mereka menanggalkan jubah ungu itu lalu menggantinya lagi dengan pakaian Yesus dan membawa Yesus ke luar untuk disalibkan.

Yesus disalibkan di Bukit Golgota atau Kalvari.Setelah Yesus disalibkan bersama dengan dua orang penyamun disebalah kanan dan sebelah kiriNya. Setelah disalibkan, mereka membagi-bagikan pakaian Yesus dan membuang undi. Mereka duduk disana dan menjaga Yesus. Di atas kepala Yesus juga terpasang tulisan Inri yang berarti “Inilah Yesus Raja orang Yahudi.

Orang-orang yang melihat Yesus disana ikut menghujat dan mengolok-olok Yesus. Akhirnya Yesus pun wafat di atas kayu salib setelah Ia menyerahkan nyawaNya ke tangan BapaNya. Kematian Yesus inilah yang umat Kristen rayakan pada saat Jumat Agung. Pada Jumata Agung, orang Krisen tidak hanyak diajak untuk merayakan wafatNya tapi juga untuk mengenang betapa besar pengorbanan Yesus di atas kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan dosa manusia sehingga pada saat ini kita bisa beroleh keselamatan dari padaNya.

Makna Jumat Agung bagi Umat Kristen

Makna Jumat Agung bagi Umat Kristen
time.com
Jumat Agung merupakan salah satu hari Trisuci menjelang Hari Paskah. Namun sejatinya, masih banyak orang Kristen yang belum mengetahui makna dari Jumat Agung itu sendiri. Bahkan tidak sedikit pula orang Kristen yang menganggap bahwa Jumat Agung dan Paskah itu sama. Jika dilihat dari peristiwa yang terjadi, Jumat Agung dan Paskah bukanlah hal yang sama. Jumat Agung mengingatkan kita akan kematian Yesus di kayu salib. Sedangkan Paskah mengingatkan kita akan kebangkitan Kristus yang merupakan tanda kemenangan atas maut.
Saat kita memperingati Jumata Agung, tentunya bukan hanya dukacita saja yang kita peringati namun juga harapan akan kematian Yesus yang maknanya jauh lebih besar. Lalu sebenarnya apa makna Jumat Agung itu sendiri? Berikut adalah makna Jumat Agung bagi umat Kristen.

1. Penderitaan bukanlah akhir kehidupan
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, setiap orang memiliki salibnya masing-masing yang perlu ditanggungnya. Salib tersebut merupakan ujian yang harus manusia lewati dalam hidup ini. Manusia sering menganggap bahwa ujian yang dihadapinya merupakan suatu penderitaan.
Meskipun demikian, penderitaan itu bukanlah akhir dari hidup manusia. Manusia harus setia dengan salib yang dipikulnya. Dari salib yang kita pikul pada saat ini, Tuhan sedang membentuk kita menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, Memang tidak mudah untuk menghadapi persoalan hidup. Namun percayalah Bapa di Sorga selalu menyertai kita dimana pun dan kapan pun itu.

2. Pengampunan
Kematian Kristus di kayu salib merupakan bukti nyata dari kasih yang Ia berikan untuk manusia. Kematian Yesus di kayu salib ini memiliki makna pengampunan. Pengampunan yang Yesus berikan merupakan pengampunan yang mahal harganya sebab dibayar dengan darahNya yang kudus. Ia tidak ingin umat yang dikasihiNya jatuh ke dalam maut dan kehilangan tempatnya di Sorga. Oleh sebab itu, Ia rela memberikan nyawanya agar manusia tidak jatuh ke dalam maut serta memperoleh kasih Bapa di Sorga.

Karena pengampunan yang Yesus berikan merupakan bukti nyata dari kasih Allah, maka pada saat ini gerejaNya selalu mengajarkan kasih. Kasih merupakan landasan hidup bagi orang percaya. Jika pada sat ini tidak memiliki kasih, bagaimana kita bisa merasakan kasih yang Yesus berikan? Melalui pengampunanNya, kita juga diajarkan untuk bisa mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kita sama seperti Dia telah mengampuni kita.

3. Membangun mentalitas pemenang
Coba bayangkan apa jadinya jika Yesus tidak mati di kayu salib dan memilih membiarkan manusia jatuh ke dalam dosa? Tentu saja sampai saat ini kita akan hidup dalam dosa itu dan tidak akan beroleh keselamatan. Melalui kematiannya di kayu salib, Ia ingin membangun mentalitas kita sebagai pemenang. Lalu menang dari apa?

Ia ingin menjadikan kita pemenang melalui permasalahn hidup yang kita alami. Ia ingin kita selalu berserah dan berharap padaNya serta tidak meninggalkanNya. Mungkin pada saat ini kita tidak tahu apa sebenarnya rencana Allah dalam hidup kita. Namun percayalah melalui apa yang kita alami pada saat ini, Ia sedang membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Jumat Agung atau Good Friday merupakan perayaan yang setiap tahunnya dirayakan oleh umat Kristiani. Jumat Agung merupakan perayaan akan kematian Kristus di kayu salib untuk menebus dosa dan menyelamatkan manusia dari maut. Jumat Agung yang dirayakan setiap tahunnya kiranya dapat memiliki makna mendalam dalam diri setiap kita pada saat ini. Kiranya artikel ini dapat menjadi berkat bagi kita semua.

Elia A
Hidupkasih.com

Belum ada Komentar untuk "Apa itu Jumat Agung? 5 Hal Baik ini akan kita peroleh hari itu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel