3 Tujuan Pernikahan Kristen, makna dan keutamaan Berkeluarga
Tujuan Pernikahan Kristen -Menikah dan membangun sebuah keluarga tentunya menjadi impian semua orang. Ketika menjelang hari pernikahan banyak pasangan yang akan sibuk mempersiapkan perayaan pernikahan mereka mulai dari gaun pernikahan, gedung hingga undangan. Agar pernikahan yang diimpikan dapat berjalan dengan lancar pasangan yang akan menikah ini relah untuk mengerahkan segenap daya, tenaga dan dana yang mereka miliki agar pernikahan yang diharapkan dapat terwujud.
Prosesi pemberkatan dan resepsi pernikahan merupakan dua acara yang hanya berlangsung selama sehari sedangkan pernikahan yang dibangun tentunya harus terus berlangsung hingga maut memisahkan. Untuk mempertahankan pernikahan tersebut setiap pasangan harus memahami makna dan tujuan pernikahan yang dibangun.
Sayangnya banyak pasangan yang justru tidak terlalu serius untuk memahami makna dan tujuan pernikahan Kristen yang di bangun di atas pondasi Kristus. Jika seseorang tidak memiliki visi dalam pernikahan yang dijalaninya, maka sesungguhnya orang tersebut sedang melakukan tindakan bunh diri. Cepat atau lambat pernikahan yang dibangun bersama dengan pasangannya akan layu dan mati. Untuk menghindari hal tersebut, sebelum menikah seharusnya para pasangan ini merenung dan menghayati sebenarnya apa tujuan hidup dan makna pernikahan bagi mereka.
Pernikahan yang baik adalah pernikahan yang terbentuk atas komitmen total dari dua orang di hadapan Tuhan dan sesama. Pernikahan yang baik tentunya juga didasari pada kesadaran bahwa pernikahan yang dijalani harslah melibatkan Tuhan secara proaktif disetiap pengambilan keputusansebab pernikahan merupakan sebuah rencana yang kudus dan istimewa. Oleh sebab itu, pernikahan yang dijalani haruslah dijaga dan dipertahankan di dalam Kristus yang telah mengkuduskan dan mempersatukan. Lalu sebenarnya pa makna pernikahan Kristen itu? Makna pernikahan Kristen antara lain:
1. Pernikahan merupakan suatu perjanjian (Convenant)
Orang yang menikah tentunya secara simbolis akan mengucapkan janji pernikahan di Gereja. Secara sederhana, janji merupakan suatu persetujuan antara individu maupun kelompok. Perjanjian pernikahan adalah mengasihi dan dikasihi satu sama lain. Ada tiga hal yang harus kita pelajari dari perjanjian yang telah Allah tetapkan. Yang pertama yaitu perjanjian sepenuhnya merupakan tindakan Allah sehingga perjanjian tidaklah dipahami sebagai sesuatu yang bersifat kontrak. Karena tidak bersifat kontrak maka perjanjian iini akan terus berlangsung.
Kedua, perjanjian merupakan sesuatu yang bersifat kekal terlepas dari apakah umat Tuhan melakukannya atau tidak. Yang terakhir, Tuhan akan menyediakan berkat bagi umatNya yang menuruti perjanjian tersebut. Dari ketiga hal ini, manusia memiliki kebebasan untuk memilih apakah akan hidup di dalam perjanjian yang telah dibuatnya itu atau justru menolaknya.
Dalam hal ini pernikahan mengandung implikasi penting yang tentunya harus kita pahami. Pertama, bagi pasangan yang akan menikah haruslah mereka menyadari bahwa pernikahan yang dibangun haruslah atas dasar kasih Kristus yang mempersatukan. Kedua, dalam setiap pernikahan yang dibangun haruslah melibatkan Allah dalam segala hal. Jadikanlah Allah sebagai kepala pernikahan tersebut dan biarlah Allah yang memiliki otoritas penuh terhadap pernikahan yang dibangun. Ketiga, pernikahan haruslah dibangun seumur hidup sebab pernikahan dapat terbentuk atas ikatan perjanjian dengan Allah.
2. Pernikahan merupakan kesaksian
Jika kita membaca Efesus 5:32 kita akan melihat Paulus menggambarkan hubungan suami istri itu sebagai hubungan Allah dengan jemaatNya. Dalam artian, dengan menikah orang Kristen dipanggil dalam suatu pelayan khusus yakni menyaksikan kehadiran Kristus di dalam sebuah wadah yang disebut sebagai keluarga. Kehadiran Kristus tersebut dapat dirasakan melalui hubungan dan komusikasi antara suami istri yang menjadi wadah bagi anak-anak untuk belajar mengenal kasih Tuhan.
Kesaksian di dalam pernikah yang dibangun tentunya harus juga dirasakan oleh anak-anak. Keluarga haruslah menjadi tempat perispan bagi anak-anak untuk menjadi suami istri dan menjadi orang tua dari pernikahan yang akan dibangunnya kelak. Pernikahan yang sehat tentunya akan menghasilkan anak yang sehat pula. Oleh sebab itu Pernikahan yang dibangun harus menjadi kesaksian akan kasih Kristus di dalamnya.
Tentunya tujuan dari sebuah pernikahan bukanlah merupakan kebahagiaan semu yang diharapkan oleh banyak pasangan yang akan menikah. Tujuan dari pernikahan yang sebenarnya yaitu pertumbuhan. Kebagiaan justru akan ditemukan di tengah-tengah perjalanan pernikahan yang dilandasi oleh kasih Kristus. Kalau sejak awal tujuan dari menikah hanyalah untuk mencari kebahagiaan, maka pasangan kita hanya justru diperalat untuk mencapai kebahagiaan yang diinginkan. Oleh karenanya, banyak pasangan yang menikah hanya untuk mencari kebahagiaan justru akan menjadi pasangan yang tidak bahagia dalam hidupnya sebab selalu mencari kebahagiaan yang dibangun.
Dalam membangun sebuah keluarga tentunya tidak hanya suka yang hanya kita dapatkan melainkan juga duka yang akan kita alami. Akan banyak hal yang terjadi dalam kehidupan pernikahan yang justru bukanlah suatu hal yang diharapkan. Namun, jika semua itu telah Tuhan ijinkan untuk terjadi, berarti Tuhan menginginkan kita untuk belajar dan bertumbuh melalui itu semua. Lewat keadaan yang sulitlah justru cinta dan kesetiaan diuji apakah pasangan tersebut akan mempertahankan janji pernikahannya atau tidak. Mari kita lihat sebenarnya apa tujuan pernikahan itu sendiri.
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan di dalam pernikahan Kristen adalah ketika pasangan suami istri dapat bertumbuh bersama di dalam pengenalan akan kasih Tuhan dan pasangan suami istri dpat melayani Allah melalui kehidupannya serta dapat menjadi berkat bagi sesama. Agar pernikahan yang dibangun itu dapat bertumbuh, ada hal yang harus dimiliki oleh setiap pasangan. Adapun hal yang harus dimiliki itu antara lain:
2. Menciptakan masyarakat baru milik Allah
Masyarakat baru milik Allah merupakan satu masyarakat tebusan yang dapat menjadi berkat bagi sesama. Wadah yang Allah pilih sebagai sarana untuk menjadi berkat bagi sesama di dunia ini adalah keluarga. Rencana Allah untuk menjadikan keluarga sebagai wadahNya telah ditetapkan bakan sebelum manusia jatuh ke dalam dosa. Sampai hari ini, rencana Tuhan bagi setiap pasangan Kristen adalah agar pasangan tersebut menghasilkan anak-anak Tuhan yang memiliki rasa tanggung jawab atas ciptaanNya.
3. Kesatuan, keintiman dan persahabatan
Tujuan dari pernikahan itu sendiri adalah untuk mempersatukan sehingga terciptalah suatu hubungan yang intim dan suatu persahabatan di dalamnya. Oleh sebab itu, Allah menghendaki setiap pasangan suami istri untuk selalu mengasihi dan menghormati satu sama lain serta selalu menemani dalam setiap keadaan baik suka maupun duka.
Tuhan mempersatukan dua insan tentunya harus menjadi dasar pemikiran kenapa suami istri harus membentuk suatu kesatuan yang tumbuh di dalam Kristus. Kesatuan yang terus terjaga akan membentuk suatu keintiman dimana pasangan akan saling melengkapi satu sama lain.
Demikianlah makna dan tujuan pernikahan yang dikehendaki Allah. Kiranya setiap pasangan Kristen yang akan melanjutkan ke jenjang pernikahan dan membentuk sebuah keluarga dapat menyadari terlebih dahulu sebenarnya apa makna dan tujuan dari pernikahan yang akan dibangunnya. Kiranya artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
![]() |
pravmir.com |
Prosesi pemberkatan dan resepsi pernikahan merupakan dua acara yang hanya berlangsung selama sehari sedangkan pernikahan yang dibangun tentunya harus terus berlangsung hingga maut memisahkan. Untuk mempertahankan pernikahan tersebut setiap pasangan harus memahami makna dan tujuan pernikahan yang dibangun.
Sayangnya banyak pasangan yang justru tidak terlalu serius untuk memahami makna dan tujuan pernikahan Kristen yang di bangun di atas pondasi Kristus. Jika seseorang tidak memiliki visi dalam pernikahan yang dijalaninya, maka sesungguhnya orang tersebut sedang melakukan tindakan bunh diri. Cepat atau lambat pernikahan yang dibangun bersama dengan pasangannya akan layu dan mati. Untuk menghindari hal tersebut, sebelum menikah seharusnya para pasangan ini merenung dan menghayati sebenarnya apa tujuan hidup dan makna pernikahan bagi mereka.
Makna Pernikahan
![]() |
churchofstmary.org |
1. Pernikahan merupakan suatu perjanjian (Convenant)
Orang yang menikah tentunya secara simbolis akan mengucapkan janji pernikahan di Gereja. Secara sederhana, janji merupakan suatu persetujuan antara individu maupun kelompok. Perjanjian pernikahan adalah mengasihi dan dikasihi satu sama lain. Ada tiga hal yang harus kita pelajari dari perjanjian yang telah Allah tetapkan. Yang pertama yaitu perjanjian sepenuhnya merupakan tindakan Allah sehingga perjanjian tidaklah dipahami sebagai sesuatu yang bersifat kontrak. Karena tidak bersifat kontrak maka perjanjian iini akan terus berlangsung.
Kedua, perjanjian merupakan sesuatu yang bersifat kekal terlepas dari apakah umat Tuhan melakukannya atau tidak. Yang terakhir, Tuhan akan menyediakan berkat bagi umatNya yang menuruti perjanjian tersebut. Dari ketiga hal ini, manusia memiliki kebebasan untuk memilih apakah akan hidup di dalam perjanjian yang telah dibuatnya itu atau justru menolaknya.
Dalam hal ini pernikahan mengandung implikasi penting yang tentunya harus kita pahami. Pertama, bagi pasangan yang akan menikah haruslah mereka menyadari bahwa pernikahan yang dibangun haruslah atas dasar kasih Kristus yang mempersatukan. Kedua, dalam setiap pernikahan yang dibangun haruslah melibatkan Allah dalam segala hal. Jadikanlah Allah sebagai kepala pernikahan tersebut dan biarlah Allah yang memiliki otoritas penuh terhadap pernikahan yang dibangun. Ketiga, pernikahan haruslah dibangun seumur hidup sebab pernikahan dapat terbentuk atas ikatan perjanjian dengan Allah.
2. Pernikahan merupakan kesaksian
Jika kita membaca Efesus 5:32 kita akan melihat Paulus menggambarkan hubungan suami istri itu sebagai hubungan Allah dengan jemaatNya. Dalam artian, dengan menikah orang Kristen dipanggil dalam suatu pelayan khusus yakni menyaksikan kehadiran Kristus di dalam sebuah wadah yang disebut sebagai keluarga. Kehadiran Kristus tersebut dapat dirasakan melalui hubungan dan komusikasi antara suami istri yang menjadi wadah bagi anak-anak untuk belajar mengenal kasih Tuhan.
Kesaksian di dalam pernikah yang dibangun tentunya harus juga dirasakan oleh anak-anak. Keluarga haruslah menjadi tempat perispan bagi anak-anak untuk menjadi suami istri dan menjadi orang tua dari pernikahan yang akan dibangunnya kelak. Pernikahan yang sehat tentunya akan menghasilkan anak yang sehat pula. Oleh sebab itu Pernikahan yang dibangun harus menjadi kesaksian akan kasih Kristus di dalamnya.
Tujuan Pernikahan
![]() |
religionnews.com |
Dalam membangun sebuah keluarga tentunya tidak hanya suka yang hanya kita dapatkan melainkan juga duka yang akan kita alami. Akan banyak hal yang terjadi dalam kehidupan pernikahan yang justru bukanlah suatu hal yang diharapkan. Namun, jika semua itu telah Tuhan ijinkan untuk terjadi, berarti Tuhan menginginkan kita untuk belajar dan bertumbuh melalui itu semua. Lewat keadaan yang sulitlah justru cinta dan kesetiaan diuji apakah pasangan tersebut akan mempertahankan janji pernikahannya atau tidak. Mari kita lihat sebenarnya apa tujuan pernikahan itu sendiri.
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan di dalam pernikahan Kristen adalah ketika pasangan suami istri dapat bertumbuh bersama di dalam pengenalan akan kasih Tuhan dan pasangan suami istri dpat melayani Allah melalui kehidupannya serta dapat menjadi berkat bagi sesama. Agar pernikahan yang dibangun itu dapat bertumbuh, ada hal yang harus dimiliki oleh setiap pasangan. Adapun hal yang harus dimiliki itu antara lain:
- Sudah menerima dan memahami pengampunan Kristus sehingga ketika ada permasalah yang muncul, setiap pasangan akan dimampukan untuk saling mengampuni satu sama lain.
- Menrima pasangan apa adanya sehingga tidak menuntut atau memaksa pasangannya untuk berubah melainkan dapat saling memahami dan memberi serta menutupi kekurangan pasangan dengan kelebihan yang dimilikinya.
2. Menciptakan masyarakat baru milik Allah
Masyarakat baru milik Allah merupakan satu masyarakat tebusan yang dapat menjadi berkat bagi sesama. Wadah yang Allah pilih sebagai sarana untuk menjadi berkat bagi sesama di dunia ini adalah keluarga. Rencana Allah untuk menjadikan keluarga sebagai wadahNya telah ditetapkan bakan sebelum manusia jatuh ke dalam dosa. Sampai hari ini, rencana Tuhan bagi setiap pasangan Kristen adalah agar pasangan tersebut menghasilkan anak-anak Tuhan yang memiliki rasa tanggung jawab atas ciptaanNya.
3. Kesatuan, keintiman dan persahabatan
Tujuan dari pernikahan itu sendiri adalah untuk mempersatukan sehingga terciptalah suatu hubungan yang intim dan suatu persahabatan di dalamnya. Oleh sebab itu, Allah menghendaki setiap pasangan suami istri untuk selalu mengasihi dan menghormati satu sama lain serta selalu menemani dalam setiap keadaan baik suka maupun duka.
Tuhan mempersatukan dua insan tentunya harus menjadi dasar pemikiran kenapa suami istri harus membentuk suatu kesatuan yang tumbuh di dalam Kristus. Kesatuan yang terus terjaga akan membentuk suatu keintiman dimana pasangan akan saling melengkapi satu sama lain.
Demikianlah makna dan tujuan pernikahan yang dikehendaki Allah. Kiranya setiap pasangan Kristen yang akan melanjutkan ke jenjang pernikahan dan membentuk sebuah keluarga dapat menyadari terlebih dahulu sebenarnya apa makna dan tujuan dari pernikahan yang akan dibangunnya. Kiranya artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Elia A
Belum ada Komentar untuk "3 Tujuan Pernikahan Kristen, makna dan keutamaan Berkeluarga"
Posting Komentar