Apa itu Tabut Perjanjian? Apa Tujuan dan Maknanya
Tabut Perjanjian atau Ark of Covenant adalah sebuah peti suci yang dibuat oleh orang Israel pada zaman dahulu sesuai dengan perinah Allah. Orang Israel membuat Tabut Perjanjian itu sesuai dengan perintah Allah sebab Allah sendirilah yang merancang Tabut tersebut. Tabut Perjanjian sendiri tertulis dalam Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru.
Dalam Keluaran 25:8-20,16 serta Keluaran 31:18 disebutkan bahwa Tabut Perjanjian berisi kesaksian yaitu Sepuluh Perintah yang ditulis pada dua lempengan batu. Tentunya Tabut Perjanjian memiliki arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Tak sedikit orang yang menganggapnya sebagai objek mistik yang memiliki kesaktian yang mengerikan namun tak sedikit pula yang menganggapnya sebagai barang atau harta yang sangat bernilai atau berharga sebab Tabut Perjanjian berisi Sepuluh Perintah yang telah Allah tuliskan di atas Gunung Sinai.
Bisa dikatakan bahwa Tabut Perjanjian merupakan artefak kuno dari sebuah agama yaitu agama Kristen. Banyak sekali orang yang mulai menyelidiki Tabut Perjanjian ini untuk mengetahui asal usulnya, tujuan dibuat Tabut Perjanjian, kapan Tabut Perjanjian dibuat dan hal lain yang menguak kebenaran mengenai Tabut Perjanjian. Karena rasa penasaran inilah akhirnya menimbulkan berbagai perspektif yang berbeda dari masyarakat.
Tabut Perjanjian sendiri terbuat dari kayu akasia. Panjangnya 2,5 hasta, lebarnya 1,5 hasta serta tingginya 1,5 hasta. Jika dikonversikan ke dalam satuan cm memiliki panjang 111 cm, lebar 67 cm serta tinggi 67 cm. Bagian dalam dan luar dari Tabut Perjanjian dilapisi oleh emas. Disekeliling bagian atasnya terdapat bingkai cantik mengelilingi Tabut ini.
Dikedua ujung penutup Tabut Perjanjian terdapat dua kerub yang terbuat dari emas. Kedua kerub itu saling berhadapan dan sedang membungkuk menghadap penutup Tabut ini. Dua kerub itu memiliki sayap yang terbentang ke atas menaungi penutup Tabut. Di keempat kakinya terdapat gelang emas dan kayu akasia berlapis emas dimasukkan ke gelang-gelang tersebut dan dipakai untuk mengangkat Tabut.
Awalnya Tabut Perjanjian disimpan di ruang Mahakudus yaitu di tebernakel. Tebernakel sendiri dibuat bersamaan dengan Tabut Perjanjian yang merupakan kemah untuk ibadah yang dapat dipindah-pindahkan. Ruang Mahakudus tersebut dibatasi oleh suatu tirai oleh para imam dan orang-orang sebab hanya imam besarlah yang dapat masuk ke dalam ruangan ini. Imam besar hanya masuk ke dalam ruang Mahakudus pada saat Hari Perdamaian yang dilaksanakan setiap tahun. Setelah disimpan dalam tabernakel cukup lama, kemudian Tabut Perjanjian dipindahkan ke ruang Mahakudus di bait Salomo.
Tujuan dibuatnya Tabut Perjanjian sendiri adalah untuk menyimpan benda-benda suci yang mengingatkan bangsa Israel akan perjanjian yang dibuat oleh Allah dengan mereka di Gunung Sinai atau lebih tepatnya yaitu 10 Perintah Allah. Selain digunakan untuk menyimpan 10 Perintah Allah, dalam Imamat 16 disebutkan bahwa Tabut Perjanjian juga dipakai pada saat Hari Perdamaian.
Dua loh batu yang berisi 10 Perintah Allah atau 10 Firman merupakan yang pertama disimpan di dalam Tabut. Setelah itu disebutkan bahwa wadah emas berisi manna dan tongkat Harun yang berkuncup dikabarkan ikut dimasukkan ke dalam Tabut Perjanjian. Namun 1 Raja-raja 8:9 menyebutkan bahwa saat di pindahkan ke dalam bait Salomo, Tabut Perjanjian hanya berisi 10 Perintah Allah saja yang berarti wadah dan tongkat tersebut telah dikeluarkan sebelum dibawa ke dalam bait Salomo.
Pada masanya, Tabut Perjanjian hanya boleh dibawa oleh orang Lewi. Mereka membawa Tabut Perjanjian itu dengan cara memikul tongkat kayu akasia yang terdapat pada bawat Tabut itu. Kedua tongkat kayu ini selalu terpasang pada Tabut sehingga meskipun orang Lewi membawa Tabut tersebut mereka tidak pernah menyentuhnya. Tirai penyekat yang memisahkan Ruang Kudus dengan Ruang Mahakudus dipakai untuk menutupi Tabut ketiak Tabut tersebut sedang dibawa oleh orang Lewi.
Tabut Perjanjian sendiri sering dihubungkan dengan kehadiran Allah. Digambarkan bahwa pada saat kehadiranNya, awan muncul di atas Tabut Perjanjian dalam Ruang Mahakudus dan juga di perkemahan orang Israel kemudian Allah duduk di atas kerub-kerub penutup Tabut. Kedua kerub tersebut digambarkan sebagai kereta yang mengantarkan Allah.
Tabut Perjanjian sendiri memiliki makna. Adapun makna sebenarnya dari Tabut Perjanjian adalah segala sesuatu yang melibatkan tutup dari tabut atau yang dalam Alkitab dikenal sebagai Tutup Pendamaian. Tutup Pendamaian sendiri berasal dari bahasa Ibrani yang berarti menutup, mendamaikan, menentramkan, membersihkan, membatalkan serta menebus dosa. Dalam sekali setahun, Iman besar akan memasuki Ruang Mahakudus untuk mengadakan pendamaian bagi dosa-dosanya dan dosa umat Israel dengan memercikkan darah hewan kurban pada Tutup Pendamaian untuk meredakan murka dan kemarahan Allah atas dosa-dosa yang dilakukan oleh umat Israel. Karena untuk mendamaikankan dosa hari tersebut dinamai Hari Pendamaian.
Pada masa Perjanjian Lama, pendamaian antara manusia dengan Allah hanya dalam dilakukan disana yaitu di Tutup Pendamaian yang ada pada Tabut Perjanjian. Namun dalam Perjanjian Baru sendiri, pendamaian dosa tidak perlu dilakukan pada Tutup Pendamaian karena Kristus telah mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Ia menebus dosa kita dengan darahNya bukan lagi dengan darah hewan kurban yang dipercikkan di atas Tutup Pendamaian.
Tabut Perjanjian pertama kali disebutkan dalam Perjanjian Lama khususnya Keluaran 25. Ada banyak seklai versi yang menceritakan tentang sejarah Tabut Perjanjian bahkan dikatakan bahwa keberadaan Tabut Perjanjian pada zamannya dianggap sangat kuat dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa Israel sebab di dalamnya berisi dua loh batu yang merupakan 10 Perintah Allah.
Disebutkan pula yang dapat melihat Tabut Perjanjian ini hanyalah Musa dan Salomo. Selain Musa dan Salomo, orang yang langsung melihat isi tabut berupa 10 Peintah Allah akan langsung meninggal pada saat itu juga.
Tabut Perjanjian merupakan sesuatu yang amat sakral keberadaannya sehingga memerlukan perlakuan khusus untuk menyimpannya. Dikatakan pada awalnya tabut ini disimpan dalam tebernakel dan kemudian dipindahkan ke dalam bait Salomo. Namun, pada masa pembangunannya sedang terjadi peperangan yang sangat mengerikan dan akhirnya bait untuk menyimpan Tabut Perjanjian itu hancur. Akibat peperangan tersebut, akhirnya Tabut Perjanjian kembali dipindahkan namun tidak dijelaskan dipindahkan kemana.
Alkitab sendiri menyebutkan bahwa karena Tabut Perjanjian sudah tidak diperlukan lagi maka meskipun pada saat ini Tabut Perjanjian telah hilang, tidak akan ada satu umat pun yang merasa kehilangan. Melalui penglihatannya, Rasul Yohanes mengatakan bahwa Tabut Perjanjian saat ini ada di Sorga.
Namun, menurut informasi yang didapat, Tabut Perjanjian pada saat ini berada di salah satu gereja yang ada di Ethiopia. Gereja tersebut adalah Katedral St. Mary of Zion. Namun, terlebas informasi itu benar atau tidak, sampai saat ini tidak ada seorang pun yang diperbolehkan dan diberikan izin untuk melihat dan meneliti Tabut Perjanjian ini.
Demikianlah informasi mengenai Tabut Perjanjian yang perlu anda ketahui. Masih ada atau tidaknya Tabut Perjanjian pada saat ini masih menjadi sebuah misteri dan pertanyaan besar bagi orang-orang yang hendak mengetahui kebenaran mengenai Tabut Perjanjian. Kiranya artikel ini dapat memberikan informasi bagi semua orang yang membacanya.
![]() |
gizmodo.com |
Dalam Keluaran 25:8-20,16 serta Keluaran 31:18 disebutkan bahwa Tabut Perjanjian berisi kesaksian yaitu Sepuluh Perintah yang ditulis pada dua lempengan batu. Tentunya Tabut Perjanjian memiliki arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Tak sedikit orang yang menganggapnya sebagai objek mistik yang memiliki kesaktian yang mengerikan namun tak sedikit pula yang menganggapnya sebagai barang atau harta yang sangat bernilai atau berharga sebab Tabut Perjanjian berisi Sepuluh Perintah yang telah Allah tuliskan di atas Gunung Sinai.
Bisa dikatakan bahwa Tabut Perjanjian merupakan artefak kuno dari sebuah agama yaitu agama Kristen. Banyak sekali orang yang mulai menyelidiki Tabut Perjanjian ini untuk mengetahui asal usulnya, tujuan dibuat Tabut Perjanjian, kapan Tabut Perjanjian dibuat dan hal lain yang menguak kebenaran mengenai Tabut Perjanjian. Karena rasa penasaran inilah akhirnya menimbulkan berbagai perspektif yang berbeda dari masyarakat.
Tabut Perjanjian sendiri terbuat dari kayu akasia. Panjangnya 2,5 hasta, lebarnya 1,5 hasta serta tingginya 1,5 hasta. Jika dikonversikan ke dalam satuan cm memiliki panjang 111 cm, lebar 67 cm serta tinggi 67 cm. Bagian dalam dan luar dari Tabut Perjanjian dilapisi oleh emas. Disekeliling bagian atasnya terdapat bingkai cantik mengelilingi Tabut ini.
Dikedua ujung penutup Tabut Perjanjian terdapat dua kerub yang terbuat dari emas. Kedua kerub itu saling berhadapan dan sedang membungkuk menghadap penutup Tabut ini. Dua kerub itu memiliki sayap yang terbentang ke atas menaungi penutup Tabut. Di keempat kakinya terdapat gelang emas dan kayu akasia berlapis emas dimasukkan ke gelang-gelang tersebut dan dipakai untuk mengangkat Tabut.
![]() |
history.com |
Awalnya Tabut Perjanjian disimpan di ruang Mahakudus yaitu di tebernakel. Tebernakel sendiri dibuat bersamaan dengan Tabut Perjanjian yang merupakan kemah untuk ibadah yang dapat dipindah-pindahkan. Ruang Mahakudus tersebut dibatasi oleh suatu tirai oleh para imam dan orang-orang sebab hanya imam besarlah yang dapat masuk ke dalam ruangan ini. Imam besar hanya masuk ke dalam ruang Mahakudus pada saat Hari Perdamaian yang dilaksanakan setiap tahun. Setelah disimpan dalam tabernakel cukup lama, kemudian Tabut Perjanjian dipindahkan ke ruang Mahakudus di bait Salomo.
Tujuan
![]() |
realmofhistory.com |
Tujuan dibuatnya Tabut Perjanjian sendiri adalah untuk menyimpan benda-benda suci yang mengingatkan bangsa Israel akan perjanjian yang dibuat oleh Allah dengan mereka di Gunung Sinai atau lebih tepatnya yaitu 10 Perintah Allah. Selain digunakan untuk menyimpan 10 Perintah Allah, dalam Imamat 16 disebutkan bahwa Tabut Perjanjian juga dipakai pada saat Hari Perdamaian.
Dua loh batu yang berisi 10 Perintah Allah atau 10 Firman merupakan yang pertama disimpan di dalam Tabut. Setelah itu disebutkan bahwa wadah emas berisi manna dan tongkat Harun yang berkuncup dikabarkan ikut dimasukkan ke dalam Tabut Perjanjian. Namun 1 Raja-raja 8:9 menyebutkan bahwa saat di pindahkan ke dalam bait Salomo, Tabut Perjanjian hanya berisi 10 Perintah Allah saja yang berarti wadah dan tongkat tersebut telah dikeluarkan sebelum dibawa ke dalam bait Salomo.
Pada masanya, Tabut Perjanjian hanya boleh dibawa oleh orang Lewi. Mereka membawa Tabut Perjanjian itu dengan cara memikul tongkat kayu akasia yang terdapat pada bawat Tabut itu. Kedua tongkat kayu ini selalu terpasang pada Tabut sehingga meskipun orang Lewi membawa Tabut tersebut mereka tidak pernah menyentuhnya. Tirai penyekat yang memisahkan Ruang Kudus dengan Ruang Mahakudus dipakai untuk menutupi Tabut ketiak Tabut tersebut sedang dibawa oleh orang Lewi.
Tabut Perjanjian sendiri sering dihubungkan dengan kehadiran Allah. Digambarkan bahwa pada saat kehadiranNya, awan muncul di atas Tabut Perjanjian dalam Ruang Mahakudus dan juga di perkemahan orang Israel kemudian Allah duduk di atas kerub-kerub penutup Tabut. Kedua kerub tersebut digambarkan sebagai kereta yang mengantarkan Allah.
Makna Tabut Perjanjian
![]() |
disclose.tv |
Tabut Perjanjian sendiri memiliki makna. Adapun makna sebenarnya dari Tabut Perjanjian adalah segala sesuatu yang melibatkan tutup dari tabut atau yang dalam Alkitab dikenal sebagai Tutup Pendamaian. Tutup Pendamaian sendiri berasal dari bahasa Ibrani yang berarti menutup, mendamaikan, menentramkan, membersihkan, membatalkan serta menebus dosa. Dalam sekali setahun, Iman besar akan memasuki Ruang Mahakudus untuk mengadakan pendamaian bagi dosa-dosanya dan dosa umat Israel dengan memercikkan darah hewan kurban pada Tutup Pendamaian untuk meredakan murka dan kemarahan Allah atas dosa-dosa yang dilakukan oleh umat Israel. Karena untuk mendamaikankan dosa hari tersebut dinamai Hari Pendamaian.
Pada masa Perjanjian Lama, pendamaian antara manusia dengan Allah hanya dalam dilakukan disana yaitu di Tutup Pendamaian yang ada pada Tabut Perjanjian. Namun dalam Perjanjian Baru sendiri, pendamaian dosa tidak perlu dilakukan pada Tutup Pendamaian karena Kristus telah mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Ia menebus dosa kita dengan darahNya bukan lagi dengan darah hewan kurban yang dipercikkan di atas Tutup Pendamaian.
Keberadaan Tabut Perjanjian
![]() |
universal.org |
Tabut Perjanjian pertama kali disebutkan dalam Perjanjian Lama khususnya Keluaran 25. Ada banyak seklai versi yang menceritakan tentang sejarah Tabut Perjanjian bahkan dikatakan bahwa keberadaan Tabut Perjanjian pada zamannya dianggap sangat kuat dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa Israel sebab di dalamnya berisi dua loh batu yang merupakan 10 Perintah Allah.
Disebutkan pula yang dapat melihat Tabut Perjanjian ini hanyalah Musa dan Salomo. Selain Musa dan Salomo, orang yang langsung melihat isi tabut berupa 10 Peintah Allah akan langsung meninggal pada saat itu juga.
Tabut Perjanjian merupakan sesuatu yang amat sakral keberadaannya sehingga memerlukan perlakuan khusus untuk menyimpannya. Dikatakan pada awalnya tabut ini disimpan dalam tebernakel dan kemudian dipindahkan ke dalam bait Salomo. Namun, pada masa pembangunannya sedang terjadi peperangan yang sangat mengerikan dan akhirnya bait untuk menyimpan Tabut Perjanjian itu hancur. Akibat peperangan tersebut, akhirnya Tabut Perjanjian kembali dipindahkan namun tidak dijelaskan dipindahkan kemana.
Alkitab sendiri menyebutkan bahwa karena Tabut Perjanjian sudah tidak diperlukan lagi maka meskipun pada saat ini Tabut Perjanjian telah hilang, tidak akan ada satu umat pun yang merasa kehilangan. Melalui penglihatannya, Rasul Yohanes mengatakan bahwa Tabut Perjanjian saat ini ada di Sorga.
Namun, menurut informasi yang didapat, Tabut Perjanjian pada saat ini berada di salah satu gereja yang ada di Ethiopia. Gereja tersebut adalah Katedral St. Mary of Zion. Namun, terlebas informasi itu benar atau tidak, sampai saat ini tidak ada seorang pun yang diperbolehkan dan diberikan izin untuk melihat dan meneliti Tabut Perjanjian ini.
Demikianlah informasi mengenai Tabut Perjanjian yang perlu anda ketahui. Masih ada atau tidaknya Tabut Perjanjian pada saat ini masih menjadi sebuah misteri dan pertanyaan besar bagi orang-orang yang hendak mengetahui kebenaran mengenai Tabut Perjanjian. Kiranya artikel ini dapat memberikan informasi bagi semua orang yang membacanya.
Elia A
Trimaksih ..tabur perjanjian itu adalah jesus
BalasHapusThat'll price you a couple of of} tenths of a %, but when you're comfortable with the rest of|the remainder of} the technique, you can start breaking down the categories for more professional play. Also hold all five playing cards on a straight flush or a full house. Hold three of a form whereas discarding the other two playing cards for an opportunity at both 4 of a form or a full house. Hold both pairs in a two-pair hand, but discard the fifth card for an opportunity at a full house. Few individuals recognized the potential at the time, but that gave IGT the increase it wanted to turn out to be Bally's major competitor in producing digital gaming devices. Today IGT and Bally's both produce video poker machines, and their machines take up a lot of the floor area dedicated to 온라인 카지노 순위 digital gaming devices throughout the country.
BalasHapus