RENUNGAN HARIAN KRISTEN 2019 Aku Menyertai Hidupmu disepanjang Tahun
RENUNGAN HARIAN KRISTEN 2019
Aku Menyertai Hidupmu disepanjang Tahun
Bacaan: Keluaran 33:1-23
"Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau dan bangsa itu yang telah kaupimpin keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu — Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus -- yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan."
Keluaran 33:1-3
Setelah melewati tahun 2018, pasti banyak hal telah terjadi dalam kehidupan saudara. Tawa, tangis, canda tawa, suka cita mendapatkan sesuatu, duka cita karena kehilangan sesuatu, dan masih banyak hal yang pastinya telah saudara rasakan di tahun 2018. Di tahun 2019, apa yang saudara harapkan? Apakah justru saudara memiliki sebuah resolusi tersendiri yang ingin dicapai? Harapan yang diinginkan ataupun resolusi yang kita buat di tahun ini, haruslah dapat memotivasi di kita untuk semakin maju dan berkembang.
Setiap orang pasti memiliki kesusahannya tersendiri dan cara penyelesaiannya tergantung kepada diri kita masing-masing. Di tahun yang lalu, pasti kita semua mengalami suatu hal yang dapat dikatakan sebagai "masalah" dalam hidup kita.
Namun, apakah kita merasakan penyertaan Tuhan ketika kita harua melewato masalah tersebur?
Masalah yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita seharusnya membuat kita sadar bahwa kuasaNya selalu menyertai kita dimana pun kita berada. Jika di tahun sebelumnya kita tidak merasakan penyertaan Tuhan dan mempertanyakan kenapa Tuhan memberikan masalah tersebut, seharusnya kita sadar bahwa manusia yang hidup tidak ada yang tidak memiliki masalah. Masalah hanya Tuhan berikan kepada kita yang hidup karena Ia ingin kita merasakan kuasaNya nyata dalam kehidupan kita.
Sama hal nya seperti Musa serta bangsa Israel yang mempertanyakan penyertaan Tuhan. Mereka harus berjalan melewati padang gurun empat puluh tahun lamanya agar sampai ke tanah terjanji yaitu tanah Kanaan. Empat puluh tahun bukanlah waktu yang sebentar. Ditambah lagi mereka harus terus berjalan. Pasti ada rasa khawatir dalam diri mereka. Apakah selama perjalanan mereka dapat makan dan minum. Kekhawatiran mereka terus bertambah ketika mereka dikejar oleh bangsa Mesir. Mereka ketakutan. Karena ketakutan dan kekhawatiran inilah membuat mereka tidak merasakan kasih Tuhan padahal Tuhan selalu menyertai hidup dan kehidupan mereka.
Ketika mereka haus, Tuhan memberikan minum. Ketika mereka makan Tuhan memberikan makan. Ketika bangsa Mesir mengejar mereka, Tuhan menyertai mereka hingga akhirnya mereka selamat. Namun, penyertaan Tuhan ini justru dipertanyakan oleh bangsa Israel. Mereka bahkan sampai menyembah allah lain. Pastinya Tuhan sangat kecewa dengan bangsa Israel bahkan Tuhan sampai menyebut bangsa Israel adalah bangsa tegar tengkuk yang berarti sulit untuk diperingatkan. Namun, meskipun begitu, Tuhan tetap mengasihi bangsa Israel dan tidak pernah meninggalkannya.
Begitupun dengan kita anak-anakNya. Tuhan saja mengasihi dan menyertai mereka bagaimana dengan kita?
Disepanjang tahun 2018, Tuhan tetap menyertai dan mengasihi kita. Ia tidak pernah meninggalkan kita sedetik pun. Di tahun 2019 ini pun Tuhan pasti akan menyertai kita dimana pun dan kapan pun itu. Namun, kita dapat menyadari penyertaan Tihan jika kita sudah hidup di dalamnya. Terkadang rasa kekhawatiran pasti muncul bahkan di tahun yang baru ini. Kita pasti akan mempertanyakan penyertaan dan kasih Tuhan. Perasaan ini juga pernah dirasakan oleh Musa ketika membimbing bangsa Israel. Kita bisa melihat percakapan Musa dan Tuhan dimana Musa merasa sangat khawatir.
Dalam Keluaran 33:12-13 kita dapat melihat kekhawatiran Musa hingga ia berkata seperti ini kepada Tuhan "Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini berangkat, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman: Aku mengenal namamu dan juga engkau mendapat kasih karunia di hadapan-Ku. Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu." Dari apa yang telah kita baca, kita dapat mengetahui bahwa Musa merasa khawatir dan mempertanyakan penyertaan Tuhan.
Pertanyaan saya kepada kita semua saat ini, apakah wajar jika kita mempertanyakan penyertaan Tuhan dalam hidup kita?
Sesungguhnya kita tidak perlu khawatir akan hidup kita dan tidak perlu meragukan penyertaan Tuhan. Karena sesungguhnya Tuhan selalu menyertai ank yang dikasihiNya. Jika kita bertanya dan Tuhan menjawab "Sesungguhnya Aku menyertai engkau." Apa yang akan kita jawab kepadaNya? Ketika Tuhan berkata demikian, Musa tetap ragu ia malah berkata "Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?" Keluaran 33:15-16. Ingatlah, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita bahkan di tahun 2019 ini. Jangan sampai keraguan yang ada dalam diri kita justru membuat kita jauh dariNya. Lalu bagaimana kita merasakan penyertaan Tuhan?
Berikut 4 hal yang dapat direnungkan.
1. Memiliki waktu pribadi dengan Tuhan
Salah satu hal yang dapat membuat kita menyadari penyertaan Tuhan yaitu dengan memiliki waktu pribadi dengan Tuhan. Waktu pribadi yang kita bangun dengan Tuhan setiap harinya dapat membuat kita menyadari betapa besar penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita. Oleh sebab itu, marilah kita membangun hubungan denganNya setiap hari. Waktu yang kita bangun bersamaNya akan menguatkan kita ketika menghadapi suatu permasalahan. Kita juga tidak akan menanyakan kasih dan penyertaanNya jika kita ada di dalam kehidupan yang tidak pasti. Hal yang dapat kita lakukan ketika sedang bersamaNya yaitu berdoa dan merenungkan FirmanNya.
2. Menyadari dan mengingat penyertaan Tuhan di tahun sebelumnya
Sempat disinggung sebelumnya bahwa di tahun 2018 kita telah mengalami banyak hal dalam kehidupan ini. Baik senang maupun sedih semuanya telah kita lalui dan telah mewarnai kehidupan kita. Ketika kita bisa sampai di tahun 2019 ini, itu semua bukan karena kuat dan hebat kita namun semua karena kasih dan penyertaanNya. Mari kita ingat betapa besar penyertaanNya di tahun sebelumnya. Kita dapat melewati setiap permasalah yang ada bahkan masih tetap berdiri hingga saat ini. Jika saat ini kita masih diberi nafas kehidupan, masih dapat berdiri dan masih dapat bersama orang yang kita kasihi bukankah itu merupakan bentuk penyertaan Tuhan? Meskipun sederhana, semua itu sungguh sangat berarti bagi kita semua. Jika pada saat ini saudara masih mengeluh dan masih mempertanyakan apakah Tuhan menyertai hidup saudara atau tidak, ingatlah bahwa anda masih diberikan kesehatan merupakan salah satu bentuk penyertaan Tuhan.
Keluaran 33:19-22 "Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."
Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat." Ya, Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita dan penyertaanNya selalu ada untuk kita. Oleh sebab itu, janganlah kita meragukan kasih dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita. Apa yang tak pernah dilihat mata, yang tak pernah didengar telinga, yang tak pernah timbul di dalam hati sekalipun Tuhan akan menyediakannya jika kita mengasihiNya dan menyerahkan seluruh hidup dan kehidupan kita kepadaNya.
3. Mensyukuri hidup
Salah satu cara bagi kita untuk merasakan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita yaitu dengan mensyukuri kehidupan yang telah Tuhan berikan. Ketika seseorang dapat mensyukuri hidupnya, maka ia akan dapat menikmati hidup ini dan akan merasakan kasih Tuhan dalam setiap perjalanan hidupnya. Jika seseorang selalu bersungut-sungut tentang hidup yang dijalaninya seperti bangsa Israel, bagaimana dia dapat menyadari kasih dan penyertaan Tuhan. Orang yang bersungut-sungut hanya akan melihat hidupnya dari satu sudut pandang saja. Dalam artian ketika orang tersebut mengalami suatu persoalan, orang tersebut hanya akan fokus pada masalah yang dihadapinya saja tanpa dapat melihat kasih Tuhan dalam hidupnya. Oleh sebab itu, marilah kita menjadi pribadi yang lebih mensyukuri kehidupan yang telah Tuhan berikan agar kita dapat merasakan betapa besar kasih dan penyertaanNya.
4. Menyerahkan kehidupan kita kepada Tuhan
Ketika kita menyerahkan kehidupan kita kepadaNya, Ia akan bekerja penuh dalam kehidupan kita. Kita akan merasakan besarNya kuasa Tuhan dalam kehidupan kita. Ketika kita sudah menyerahkan kehidupan kita kepadaNya, biarlah Ia yang membentuk kita seturut dengan kehendakNya. Menyerahkan diri kepada Tuhan janganlah setengah-setengah. Ketika kita berserah kepadaNya hanya setengah-setengah, kita akan lemah ketika diperhadapkan oleh suatu persoalan bahkan dapat menjauh dariNya. Serahkanlah seluruh hidup dan kehidupan mu sepenuhnya kepadaNya. Biarlah ia bekerja dalam hidup kita.
Di tahun 2019 ini, marilah kita menyerahkan hidup dan kehidupan kepadaNya. Marilah kita meminta penyertaanNya. Jika di tahun 2018 kita merasa Tuhan tidak menyertai kita, ubahlah pemikiran itu dan marilah kita rasakan penyertaanNya di tahun ini. Ia adalah Allah yang selalu menyertai dan mengasihi anak-anakNya. Sama seperti penyertaan Tuhan kepada bangsa Israel yang ada di padang gurun selama empat puluh tahun, Ia juga akan menyertai kita di sepanjang tahun kehidupan kita. Oleh sebab itu, marilah kita serahkan seluruh hidup dan kehidupan kita kepadaNya. Saksikanlah penyertaan Tuhan di tahun ini. Yosua 1:9 "Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." Tuhan Yesus memberkati.
Elia A
Aku Menyertai Hidupmu disepanjang Tahun
Bacaan: Keluaran 33:1-23
"Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau dan bangsa itu yang telah kaupimpin keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu — Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus -- yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan."
Keluaran 33:1-3
Setelah melewati tahun 2018, pasti banyak hal telah terjadi dalam kehidupan saudara. Tawa, tangis, canda tawa, suka cita mendapatkan sesuatu, duka cita karena kehilangan sesuatu, dan masih banyak hal yang pastinya telah saudara rasakan di tahun 2018. Di tahun 2019, apa yang saudara harapkan? Apakah justru saudara memiliki sebuah resolusi tersendiri yang ingin dicapai? Harapan yang diinginkan ataupun resolusi yang kita buat di tahun ini, haruslah dapat memotivasi di kita untuk semakin maju dan berkembang.
Setiap orang pasti memiliki kesusahannya tersendiri dan cara penyelesaiannya tergantung kepada diri kita masing-masing. Di tahun yang lalu, pasti kita semua mengalami suatu hal yang dapat dikatakan sebagai "masalah" dalam hidup kita.
Namun, apakah kita merasakan penyertaan Tuhan ketika kita harua melewato masalah tersebur?
Masalah yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita seharusnya membuat kita sadar bahwa kuasaNya selalu menyertai kita dimana pun kita berada. Jika di tahun sebelumnya kita tidak merasakan penyertaan Tuhan dan mempertanyakan kenapa Tuhan memberikan masalah tersebut, seharusnya kita sadar bahwa manusia yang hidup tidak ada yang tidak memiliki masalah. Masalah hanya Tuhan berikan kepada kita yang hidup karena Ia ingin kita merasakan kuasaNya nyata dalam kehidupan kita.
![]() |
RENUNGAN HARIAN KRISTEN 2019 pixabay.com |
Sama hal nya seperti Musa serta bangsa Israel yang mempertanyakan penyertaan Tuhan. Mereka harus berjalan melewati padang gurun empat puluh tahun lamanya agar sampai ke tanah terjanji yaitu tanah Kanaan. Empat puluh tahun bukanlah waktu yang sebentar. Ditambah lagi mereka harus terus berjalan. Pasti ada rasa khawatir dalam diri mereka. Apakah selama perjalanan mereka dapat makan dan minum. Kekhawatiran mereka terus bertambah ketika mereka dikejar oleh bangsa Mesir. Mereka ketakutan. Karena ketakutan dan kekhawatiran inilah membuat mereka tidak merasakan kasih Tuhan padahal Tuhan selalu menyertai hidup dan kehidupan mereka.
Ketika mereka haus, Tuhan memberikan minum. Ketika mereka makan Tuhan memberikan makan. Ketika bangsa Mesir mengejar mereka, Tuhan menyertai mereka hingga akhirnya mereka selamat. Namun, penyertaan Tuhan ini justru dipertanyakan oleh bangsa Israel. Mereka bahkan sampai menyembah allah lain. Pastinya Tuhan sangat kecewa dengan bangsa Israel bahkan Tuhan sampai menyebut bangsa Israel adalah bangsa tegar tengkuk yang berarti sulit untuk diperingatkan. Namun, meskipun begitu, Tuhan tetap mengasihi bangsa Israel dan tidak pernah meninggalkannya.
Begitupun dengan kita anak-anakNya. Tuhan saja mengasihi dan menyertai mereka bagaimana dengan kita?
Disepanjang tahun 2018, Tuhan tetap menyertai dan mengasihi kita. Ia tidak pernah meninggalkan kita sedetik pun. Di tahun 2019 ini pun Tuhan pasti akan menyertai kita dimana pun dan kapan pun itu. Namun, kita dapat menyadari penyertaan Tihan jika kita sudah hidup di dalamnya. Terkadang rasa kekhawatiran pasti muncul bahkan di tahun yang baru ini. Kita pasti akan mempertanyakan penyertaan dan kasih Tuhan. Perasaan ini juga pernah dirasakan oleh Musa ketika membimbing bangsa Israel. Kita bisa melihat percakapan Musa dan Tuhan dimana Musa merasa sangat khawatir.
Dalam Keluaran 33:12-13 kita dapat melihat kekhawatiran Musa hingga ia berkata seperti ini kepada Tuhan "Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini berangkat, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman: Aku mengenal namamu dan juga engkau mendapat kasih karunia di hadapan-Ku. Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu." Dari apa yang telah kita baca, kita dapat mengetahui bahwa Musa merasa khawatir dan mempertanyakan penyertaan Tuhan.
Pertanyaan saya kepada kita semua saat ini, apakah wajar jika kita mempertanyakan penyertaan Tuhan dalam hidup kita?
Sesungguhnya kita tidak perlu khawatir akan hidup kita dan tidak perlu meragukan penyertaan Tuhan. Karena sesungguhnya Tuhan selalu menyertai ank yang dikasihiNya. Jika kita bertanya dan Tuhan menjawab "Sesungguhnya Aku menyertai engkau." Apa yang akan kita jawab kepadaNya? Ketika Tuhan berkata demikian, Musa tetap ragu ia malah berkata "Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?" Keluaran 33:15-16. Ingatlah, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita bahkan di tahun 2019 ini. Jangan sampai keraguan yang ada dalam diri kita justru membuat kita jauh dariNya. Lalu bagaimana kita merasakan penyertaan Tuhan?
Berikut 4 hal yang dapat direnungkan.
1. Memiliki waktu pribadi dengan Tuhan
Salah satu hal yang dapat membuat kita menyadari penyertaan Tuhan yaitu dengan memiliki waktu pribadi dengan Tuhan. Waktu pribadi yang kita bangun dengan Tuhan setiap harinya dapat membuat kita menyadari betapa besar penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita. Oleh sebab itu, marilah kita membangun hubungan denganNya setiap hari. Waktu yang kita bangun bersamaNya akan menguatkan kita ketika menghadapi suatu permasalahan. Kita juga tidak akan menanyakan kasih dan penyertaanNya jika kita ada di dalam kehidupan yang tidak pasti. Hal yang dapat kita lakukan ketika sedang bersamaNya yaitu berdoa dan merenungkan FirmanNya.
2. Menyadari dan mengingat penyertaan Tuhan di tahun sebelumnya
Sempat disinggung sebelumnya bahwa di tahun 2018 kita telah mengalami banyak hal dalam kehidupan ini. Baik senang maupun sedih semuanya telah kita lalui dan telah mewarnai kehidupan kita. Ketika kita bisa sampai di tahun 2019 ini, itu semua bukan karena kuat dan hebat kita namun semua karena kasih dan penyertaanNya. Mari kita ingat betapa besar penyertaanNya di tahun sebelumnya. Kita dapat melewati setiap permasalah yang ada bahkan masih tetap berdiri hingga saat ini. Jika saat ini kita masih diberi nafas kehidupan, masih dapat berdiri dan masih dapat bersama orang yang kita kasihi bukankah itu merupakan bentuk penyertaan Tuhan? Meskipun sederhana, semua itu sungguh sangat berarti bagi kita semua. Jika pada saat ini saudara masih mengeluh dan masih mempertanyakan apakah Tuhan menyertai hidup saudara atau tidak, ingatlah bahwa anda masih diberikan kesehatan merupakan salah satu bentuk penyertaan Tuhan.
Keluaran 33:19-22 "Tetapi firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."
Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." Berfirmanlah TUHAN: "Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat." Ya, Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita dan penyertaanNya selalu ada untuk kita. Oleh sebab itu, janganlah kita meragukan kasih dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita. Apa yang tak pernah dilihat mata, yang tak pernah didengar telinga, yang tak pernah timbul di dalam hati sekalipun Tuhan akan menyediakannya jika kita mengasihiNya dan menyerahkan seluruh hidup dan kehidupan kita kepadaNya.
3. Mensyukuri hidup
Salah satu cara bagi kita untuk merasakan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita yaitu dengan mensyukuri kehidupan yang telah Tuhan berikan. Ketika seseorang dapat mensyukuri hidupnya, maka ia akan dapat menikmati hidup ini dan akan merasakan kasih Tuhan dalam setiap perjalanan hidupnya. Jika seseorang selalu bersungut-sungut tentang hidup yang dijalaninya seperti bangsa Israel, bagaimana dia dapat menyadari kasih dan penyertaan Tuhan. Orang yang bersungut-sungut hanya akan melihat hidupnya dari satu sudut pandang saja. Dalam artian ketika orang tersebut mengalami suatu persoalan, orang tersebut hanya akan fokus pada masalah yang dihadapinya saja tanpa dapat melihat kasih Tuhan dalam hidupnya. Oleh sebab itu, marilah kita menjadi pribadi yang lebih mensyukuri kehidupan yang telah Tuhan berikan agar kita dapat merasakan betapa besar kasih dan penyertaanNya.
4. Menyerahkan kehidupan kita kepada Tuhan
Ketika kita menyerahkan kehidupan kita kepadaNya, Ia akan bekerja penuh dalam kehidupan kita. Kita akan merasakan besarNya kuasa Tuhan dalam kehidupan kita. Ketika kita sudah menyerahkan kehidupan kita kepadaNya, biarlah Ia yang membentuk kita seturut dengan kehendakNya. Menyerahkan diri kepada Tuhan janganlah setengah-setengah. Ketika kita berserah kepadaNya hanya setengah-setengah, kita akan lemah ketika diperhadapkan oleh suatu persoalan bahkan dapat menjauh dariNya. Serahkanlah seluruh hidup dan kehidupan mu sepenuhnya kepadaNya. Biarlah ia bekerja dalam hidup kita.
Di tahun 2019 ini, marilah kita menyerahkan hidup dan kehidupan kepadaNya. Marilah kita meminta penyertaanNya. Jika di tahun 2018 kita merasa Tuhan tidak menyertai kita, ubahlah pemikiran itu dan marilah kita rasakan penyertaanNya di tahun ini. Ia adalah Allah yang selalu menyertai dan mengasihi anak-anakNya. Sama seperti penyertaan Tuhan kepada bangsa Israel yang ada di padang gurun selama empat puluh tahun, Ia juga akan menyertai kita di sepanjang tahun kehidupan kita. Oleh sebab itu, marilah kita serahkan seluruh hidup dan kehidupan kita kepadaNya. Saksikanlah penyertaan Tuhan di tahun ini. Yosua 1:9 "Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." Tuhan Yesus memberkati.
Elia A
Belum ada Komentar untuk "RENUNGAN HARIAN KRISTEN 2019 Aku Menyertai Hidupmu disepanjang Tahun"
Posting Komentar