Pohon natal : Sejarah dan maknanya
Makna Pohon Cemara sebagai Pohon Natal
Hari Natal akan tiba. Pastinya banyak persiapan yang sudah dilakukan salah satunya yaitu memasang pohon Natal. Baik pohon asli maupun replika, setiap tahun pohon Natal menjadi salah satu ikon yang harus ada dalam setiap perayaan Natal. Pohon Natal juga biasanya ada di rumah-rumah bahkan bisa juga kita temukan di pusat perbelanjaan. Pohon tersebut dihias sedemikian rupa hingga tercipta pohon Natal yang indah dan gemerlapan.
Namun tahukah anda sejarah pohon Natal dan makna di dalamnya?
Pohon Natal identik dengan pohon cemara atau pohon sejenis yang bentuknya mengerucut mengecil ke atas. Kebiasaan memang pohon cemara sebagai pohon Natal sudah dimulai sejak abad ke-16 dan dimulai dari Jerman. Pada awalnya, penduduk Jerman kuno memiliki kebiasaan untuk memasang batang pohon lengkap dengan cabang dan daunnya di tempat tinggal mereka untuk mengusir kekuatan jahat dan sebagai simbol agar musim semi cepat tiba.
Kebiasaan itu terus berkembang hingga akhirnya mereka memasang pohon cemara sebagai simbol datangnya Natal. Saat penduduk Jerman menyebar ke berbagai wilayah termasuk Amerika, mereka memasang cemara sebagi dekorasi Natal dan akhirnya hingga saat ini pohon cemara menjadi salah satu ikon Natal di seluruh belahan dunia.
Ada berbagai macam cerita yang muncul mengenai pohon Natal ini. Cerita yang pertama menyebutkan demikian, ada seorang rohaniawan Inggris bernama Santo Bonifasius yang sedang melakukan perjalanan. Di tengah perjalanannya, ia bertemu dengan sekelompok orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di sebuah pohon ek. Untuk menghentikan perbuatan jahat mereka, Santo Bonifasius memukul pohon ek tersebut hingga roboh.
Keajaiban pun muncul, tempat pohon ek tersebut digantikan oleh pohon cemara yang secara ajaib tumbuh disana.
Cerita yang kedua mengisahkan seorang tokoh Reformasi Gereja, Martin Luther, yang pada suatu malam sedang berjalan-jalan di dalam hutan. Pada saat itu, banyak bintang gemerlapan di langit malam. Sinar bintang-bintang tersebut menembus cabang-cabang pohon cemara yang ada di hutan. Karena takjub akan keindahannya, Martin Luther pun menebang salah satu pohon cemara kecil dan membawanya pulang ke rumah. Agar pohon cemara yang ia tebang memiliki keindahan yang sama, ia memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut.
Perlu kita ketahui ternya sampai saat ini pemasangan pohon Natal masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Kristen. Ada cerita lain yang menyebutkan bahwa pada zaman dahulu bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk merayakan hari kelahiran Dewa Matahari yang bernama Mithras (Perayaan Saturnalia) pada tanggal 25 Desember. Mithras merupakan Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Yang membedakannya, pohon cemara disini dihiasi dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil. Menurut kabar yang beredar, Dewa Matahari tidak hanya Mithras saja namun juga ada Osiris yang merupakan Dewa Matahari orang Mesir yang dilahirkan pada tanggal 27 Desember. Serta Dewa Matahari Horus dan Apollo yang lahir pada tanggal 28 Desember.
Karena cerita yang beredar ini, beberapa aliran Gereja melarang pemasangan pohon cemara sebagai tradisi dalam merayakan Natal karena dianggap sebagai pemujaan terhadap Dewa Matahari. Pemasangan pohon Natal bahkan dianggap sebagai penyembahan berhala. Karena kontroversi ini, pemerintah Jerman sempat memberlakukan sebuah keputusan dimana setiap orang yang memasang pohon cemara sebagai pohon Natal akan di kenai sanksi berupa denda.
Terlepas dari berbagai cerita yang telah disebutkan di atas, pemasangan pohon cemara ternyata memiliki makna yang besar di dalamnya. Ada pun makna dari penggunaan pohon cemara sebagai pohon Natal yaitu;
1. Makna kehidupan dan harapan
Pohon cemara merupakan pohon evergreen dimana pohon ini akan terus hijau meskipun dalam musim dingin. Saat musim salju tiba, semua jenis pohon menggugurkan daunnya kecuali pohon cemara.
Melihat hal ini, akhirnya pohon cemara dilambangkan memiliki makna kehidupan. Sebagai seorang yang percaya, kita harus terus hidup di dalam Kristus. Bagaimana pun keadaan dan kondisi kita pada saat ini kita harus terus hidup dengan berdiri teguh bahkan dalam badai sekalipun. Badai kehidupan yang kita alami jangan dijadikan sebagai sebuah alasan bagi kita untuk menggugurkan iman dan percaya kita kepadaNya.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat disebutkan bahwa pohon Natal dapat menjadi rumah bagi puluhan ribu ekor serangga seperti Collembola, Psocoptera, tungau, ngengat dan laba-laba. Serangga- setangga tersebut seharusnya berhibernasi di musim dingin, namun dengan keberadaan sebuah pohon hijau dan adanya kehangatan dari api unggun maupun pemanas ruangan, serangga-serangga tersebut berkembang biak dengan baik di sekitar pohon.
Karena hal inilah akhirnya pohon Natal menjadi simbol harapan. Sebagai orang percayakita juga harusnya dapat memberikan harapan bagi banyak orang. Keberadaan kita seharusnya menjadi sesuatu yang dapat menyinari dan ditunggu oleh orang lain. Karena keberadaan kita pula seharusnya dapat membangkitkan semangat bagi orang-orang yang telah kehilangan harapan di dalam hidupnya.
2. Makna pertumbuhan iman
Karena pohon cemara tetap hijau bahkan bertumbuh di dalam musim dingin, pohon ini memiliki makna pertumbuhan iman. Kita harus memiliki iman yang terus bertumbuh dalam keadaan apapun. Dalam keadaan badai yaitu persoalan hidup yang kita alami, kita diajarkan untuk tetap memiliki sebuah harapan dan tidak membuat kita justru mundur. Persoalan yang kita alami merupakan didikan dari Tuhan untk membuat iman kita bertumbuh.
Pertumbuhan iman ditandai dengan seberapa kuatnya kita mengahadapi permasalahan yang ada sebab iman akan bertumbuh melalui masalah tersebut. Jika sebuah masalah justru merontokkan iman percaya kita maka kita merupakan manusia yang lemah. Adanya pohon cemara inin membuat kita menyadari bahwa iman kita harus selalu bertumbuh di dalamNya.
Baca juga : Contoh Kata Sambutan Natal
3. Makna terang
Pohon Natal yang dipasang biasanya dilengkapi oleh gemerlapan lampu yang menyinari pohon tersebut dan akan indah jika dilihat di dalam kegelapan. Pohon Natal yang seperti ini memiliki makna terang. Kita diharuskan dapat menjadi terang sekalipun itu dalam kegelapan. Terang yang kita miliki haruslah dapat menyinari sekitar kita dan membawa sesama kita menuju terang itu. Terang yang kita miliki juga tidak bleh redup sebab jika terang itu redup bagaimana kita dapat menerangi sesama kita? Oleh sebab itu, jadilah terang yang sejati yang dapat mengalahkan kegelapan.
Pohon Natal bukanlah sesuatu yang harus ada dalam perayaan Natal sebab pohon Natal hanya dijadikan sebuah simbol tentang pertumbuhan iman serta melambangkan kehidupan. Pohon Natal tidak ada hubungannya dengan kelahiran Tuhan Yesus sebab pohon Natal identik dengan perayaan musim serta perayaan keluarga. Selain itu, tidak ada pula peraturan tertulis mengenai keharusan memasang pohon Natal baik di dalam Gereja maupun di rumah-rumah sebagai simbol kelahiran Kristus.
Bagaimana pun tanggapan kita mengenai keberadaan pohon Natal, kiranya makna dari keberadaan pohon Natal tersebut dapat dimaknai dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan kita. Kiranya informasi yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Merry Christmas.
Elia A
Hari Natal akan tiba. Pastinya banyak persiapan yang sudah dilakukan salah satunya yaitu memasang pohon Natal. Baik pohon asli maupun replika, setiap tahun pohon Natal menjadi salah satu ikon yang harus ada dalam setiap perayaan Natal. Pohon Natal juga biasanya ada di rumah-rumah bahkan bisa juga kita temukan di pusat perbelanjaan. Pohon tersebut dihias sedemikian rupa hingga tercipta pohon Natal yang indah dan gemerlapan.
![]() |
Gambar : wikipedia.org |
Namun tahukah anda sejarah pohon Natal dan makna di dalamnya?
Pohon Natal identik dengan pohon cemara atau pohon sejenis yang bentuknya mengerucut mengecil ke atas. Kebiasaan memang pohon cemara sebagai pohon Natal sudah dimulai sejak abad ke-16 dan dimulai dari Jerman. Pada awalnya, penduduk Jerman kuno memiliki kebiasaan untuk memasang batang pohon lengkap dengan cabang dan daunnya di tempat tinggal mereka untuk mengusir kekuatan jahat dan sebagai simbol agar musim semi cepat tiba.
Kebiasaan itu terus berkembang hingga akhirnya mereka memasang pohon cemara sebagai simbol datangnya Natal. Saat penduduk Jerman menyebar ke berbagai wilayah termasuk Amerika, mereka memasang cemara sebagi dekorasi Natal dan akhirnya hingga saat ini pohon cemara menjadi salah satu ikon Natal di seluruh belahan dunia.
Ada berbagai macam cerita yang muncul mengenai pohon Natal ini. Cerita yang pertama menyebutkan demikian, ada seorang rohaniawan Inggris bernama Santo Bonifasius yang sedang melakukan perjalanan. Di tengah perjalanannya, ia bertemu dengan sekelompok orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada dewa Thor di sebuah pohon ek. Untuk menghentikan perbuatan jahat mereka, Santo Bonifasius memukul pohon ek tersebut hingga roboh.
Keajaiban pun muncul, tempat pohon ek tersebut digantikan oleh pohon cemara yang secara ajaib tumbuh disana.
Cerita yang kedua mengisahkan seorang tokoh Reformasi Gereja, Martin Luther, yang pada suatu malam sedang berjalan-jalan di dalam hutan. Pada saat itu, banyak bintang gemerlapan di langit malam. Sinar bintang-bintang tersebut menembus cabang-cabang pohon cemara yang ada di hutan. Karena takjub akan keindahannya, Martin Luther pun menebang salah satu pohon cemara kecil dan membawanya pulang ke rumah. Agar pohon cemara yang ia tebang memiliki keindahan yang sama, ia memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut.
Perlu kita ketahui ternya sampai saat ini pemasangan pohon Natal masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Kristen. Ada cerita lain yang menyebutkan bahwa pada zaman dahulu bangsa Romawi menggunakan pohon cemara untuk merayakan hari kelahiran Dewa Matahari yang bernama Mithras (Perayaan Saturnalia) pada tanggal 25 Desember. Mithras merupakan Dewa Matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Yang membedakannya, pohon cemara disini dihiasi dengan hiasan-hiasan kecil dan topeng-topeng kecil. Menurut kabar yang beredar, Dewa Matahari tidak hanya Mithras saja namun juga ada Osiris yang merupakan Dewa Matahari orang Mesir yang dilahirkan pada tanggal 27 Desember. Serta Dewa Matahari Horus dan Apollo yang lahir pada tanggal 28 Desember.
Karena cerita yang beredar ini, beberapa aliran Gereja melarang pemasangan pohon cemara sebagai tradisi dalam merayakan Natal karena dianggap sebagai pemujaan terhadap Dewa Matahari. Pemasangan pohon Natal bahkan dianggap sebagai penyembahan berhala. Karena kontroversi ini, pemerintah Jerman sempat memberlakukan sebuah keputusan dimana setiap orang yang memasang pohon cemara sebagai pohon Natal akan di kenai sanksi berupa denda.
Terlepas dari berbagai cerita yang telah disebutkan di atas, pemasangan pohon cemara ternyata memiliki makna yang besar di dalamnya. Ada pun makna dari penggunaan pohon cemara sebagai pohon Natal yaitu;
1. Makna kehidupan dan harapan
Pohon cemara merupakan pohon evergreen dimana pohon ini akan terus hijau meskipun dalam musim dingin. Saat musim salju tiba, semua jenis pohon menggugurkan daunnya kecuali pohon cemara.
Melihat hal ini, akhirnya pohon cemara dilambangkan memiliki makna kehidupan. Sebagai seorang yang percaya, kita harus terus hidup di dalam Kristus. Bagaimana pun keadaan dan kondisi kita pada saat ini kita harus terus hidup dengan berdiri teguh bahkan dalam badai sekalipun. Badai kehidupan yang kita alami jangan dijadikan sebagai sebuah alasan bagi kita untuk menggugurkan iman dan percaya kita kepadaNya.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat disebutkan bahwa pohon Natal dapat menjadi rumah bagi puluhan ribu ekor serangga seperti Collembola, Psocoptera, tungau, ngengat dan laba-laba. Serangga- setangga tersebut seharusnya berhibernasi di musim dingin, namun dengan keberadaan sebuah pohon hijau dan adanya kehangatan dari api unggun maupun pemanas ruangan, serangga-serangga tersebut berkembang biak dengan baik di sekitar pohon.
Karena hal inilah akhirnya pohon Natal menjadi simbol harapan. Sebagai orang percayakita juga harusnya dapat memberikan harapan bagi banyak orang. Keberadaan kita seharusnya menjadi sesuatu yang dapat menyinari dan ditunggu oleh orang lain. Karena keberadaan kita pula seharusnya dapat membangkitkan semangat bagi orang-orang yang telah kehilangan harapan di dalam hidupnya.
2. Makna pertumbuhan iman
Karena pohon cemara tetap hijau bahkan bertumbuh di dalam musim dingin, pohon ini memiliki makna pertumbuhan iman. Kita harus memiliki iman yang terus bertumbuh dalam keadaan apapun. Dalam keadaan badai yaitu persoalan hidup yang kita alami, kita diajarkan untuk tetap memiliki sebuah harapan dan tidak membuat kita justru mundur. Persoalan yang kita alami merupakan didikan dari Tuhan untk membuat iman kita bertumbuh.
Pertumbuhan iman ditandai dengan seberapa kuatnya kita mengahadapi permasalahan yang ada sebab iman akan bertumbuh melalui masalah tersebut. Jika sebuah masalah justru merontokkan iman percaya kita maka kita merupakan manusia yang lemah. Adanya pohon cemara inin membuat kita menyadari bahwa iman kita harus selalu bertumbuh di dalamNya.
Baca juga : Contoh Kata Sambutan Natal
3. Makna terang
Pohon Natal yang dipasang biasanya dilengkapi oleh gemerlapan lampu yang menyinari pohon tersebut dan akan indah jika dilihat di dalam kegelapan. Pohon Natal yang seperti ini memiliki makna terang. Kita diharuskan dapat menjadi terang sekalipun itu dalam kegelapan. Terang yang kita miliki haruslah dapat menyinari sekitar kita dan membawa sesama kita menuju terang itu. Terang yang kita miliki juga tidak bleh redup sebab jika terang itu redup bagaimana kita dapat menerangi sesama kita? Oleh sebab itu, jadilah terang yang sejati yang dapat mengalahkan kegelapan.
Pohon Natal bukanlah sesuatu yang harus ada dalam perayaan Natal sebab pohon Natal hanya dijadikan sebuah simbol tentang pertumbuhan iman serta melambangkan kehidupan. Pohon Natal tidak ada hubungannya dengan kelahiran Tuhan Yesus sebab pohon Natal identik dengan perayaan musim serta perayaan keluarga. Selain itu, tidak ada pula peraturan tertulis mengenai keharusan memasang pohon Natal baik di dalam Gereja maupun di rumah-rumah sebagai simbol kelahiran Kristus.
Bagaimana pun tanggapan kita mengenai keberadaan pohon Natal, kiranya makna dari keberadaan pohon Natal tersebut dapat dimaknai dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan kita. Kiranya informasi yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Merry Christmas.
Elia A
Belum ada Komentar untuk "Pohon natal : Sejarah dan maknanya"
Posting Komentar