6 Kematian Menurut Kristen Jangan Takut
Hidupkasih.com - Kematian merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia dimana pun dan siapa pun itu. Semua manusia yang hidup pada saat ini pasti tahu bahwa suatu saat nanti ia akan mengalami apa yang dinamakan dengan kematian. Meskipun manusia tahu bahwa ia tak akan selamanya hidup di muka bumi ini, manusia sering kali lupa bahwa hidupnya hanya sesaat sehingga manusia sering hidup menurut hawa nafsunya. Padahal kelak manusia harus mempertanggung jawabkan apa yang telah diperbuatnya entah itu perbuatan baik mapun perbuatan buruk.
Kematian merupakan sesuatu yang sakral sebab tidak ada seorang pun manusia yang tahu kapan waktunya tiba sebab kematian itu seperti pencuri. Bisa saja besok Tuhan memanggil kita disaat kita masih merasa belum menjalani kehidupan ini dengan baik. Kita tidak bisa menolak kematian itu. Yang kita bisa lakukan adalah menghadapinya. Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk menghadapi kematian. Ada yang merasa senang, takut, ikhlas bahkan ada yang masih keberatan jika ia sudah harus dipanggil Tuhan.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa kematian merupakan kebalikan dari hidup. Karena kematian merupakan kebalikan dari hidup, maka tanda-tanda kematian merupakan kebalikan tanda-tanda kehidupan yang bisa kita lihat dengan hilang bahkan tidak ada lagi kesadaran dan kehendak, tidak ada penginderaan mulai dari tidak bisa lagi melihat, mendengar, mencium bahkan bergerak serta sudah tidak memiliki perasaan lagi seperti saat masih hidup.
Menurut kebanyakan orang, kematian merupakan akhir dari kehidupan. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa da kehidupan setelah kematian. Kehidupan setelah kematian tentunya masih menjadi sebuah misteri sebab tidak ada satu pun manusia yang hidup mengetahui kehidupan setelah kematian. Yang mengetahui benar atau tidaknya ada kehidupan setelah kematian hanyalah orang yang telah merasakan kematian. Karena kematian masih merupakan sebuah misteri hal yang dapat kita lakukan semasa hidup hanyalah berbuat kebaikan serta hidup menurut dengan kehendakNya.
Kematian dalam bahasa Yunani yaitu thanatos yang berarti kematian atau keadaan mati tidak bernyawa. Tetapi banyak yang memakai kata ini untuk mengambarkan hal mengenai kematian. Thanatos sendiri berarti membuat seseorang mengalami kematian, membunuh dan mengakibatkan seseorang mati terbunuh. Kematian merupakan jangka wakti ketika kita sudah sampai di garis akhir dan menyelesaikan apa yang sudah menjadi tugas dan janggung jawab kita.
Berbicara mengenai kematian, definisi dari kematian itu sungguh hal yang pelik dari apa yang telah diperkirakan oleh banyak orang. Seperti yang kita ketahui bahwa kita hidup karena nafas yang telah Allah berikan kepada manusia sehingga pernafasan diartikan sebagai sesuatu yang memegang peranan penting dalam kehidupan sebab ketika seseorang berhenti bernafas maka kehidupannya pun akan berhenti. Dari penjelasan ini kita dapat menyimpulkan bahwa kematian merupakan terhentinya prses pernafasan (cessation of breathing).
Definisi kematian ini pernah diterima oleh masyarakat bahkan oleh dunia medis sampai abadke 20. Namun, seiring berjalannya waktu dimana teknologi terus berkembang, definisi kematian dipertanyakan keabsahannya karena jika manusia berhenti bernafas maka pernafasannya dapat digantikan dengan respirator yang merupakan pernafasan mekanis. Oleh sebab itu definisi kematian perlu mengalami perubahan mengikuti keadaan zaman pada saat ini.
Meskipun definisi kematian terus diperdebatkan, yang harus kita pahami adalah kematian merupakan sesuatu yang tidak dapat kita hindari bahkan kita cegah. Kematian juga dipandang sebagai konsekuensi logis karena makhluk hidup terus bertumbuh dan berkembang. Menurut pandangan Alkitab, kematian merupakan peralihan status makhluk hidup dari hidup menjadi tidak hidup dan dipandang sebagai hilangnya vitalitas dimana hidup berhenti namun bayangan manusia masih tetap hidup di dunia bawah tanah. Yang dimaksud disni berarti orang yang telah meninggal bukan lagi merupakan jiwa yang hidup sebab jiwanya telah mati namun rohnya tetap hidup dan akan kembali kepada Allah.
Alkitab menegaskan bahwa kehidupan dan kematian merupakan dua hal berbeda yang harus dijalani oleh setap orang. Pengertian ini terdapat dalam 2 Samuel 1:23 dan Amsal 18:21. Selain itu dalam Ayub 34:14-15, kematian dipandnag sebagai penarikan kembali nafas kehidupan yang diberikan Tuhan kepada manusia. Sedangkan dalam 1 Raja-raja 17:17 kematian ditandai dengan sudah tidak ada lagi nafas kehidupan di dalam tubuhnya. Kenyataan mengenai kematian ini secara tegas dapat kita temukan dalam Pengkhotbah 2:16 yang mengatakan bahwa semua orang sama dihadapan kematian sebab tidak ada satu pun makhluk yang hidup di bumi ini akan terhindar dari kematian.
Dalam Perjanjian Baru, kematian dapat dipahami sebagai mati bersama dengan Kristus dan kelak akan hidup kekal bersama Allah menuju kehidupan yang baru. Paulus bahkan memperlihatkan kematian sebagai sesuatu yang harus disadari oleh manusia dimana hidup manusia adalah terbatas dihadapan Allah. Keterbatasan hidup manusia dihadapan Allah merupakan akibat dari dosa yang dilakukannya. Dosa yang telah dilakukan oleh manusia telah membawa manusia kepada maut dan putusnya relasi dengan Allah itu sendiri.
Dosa merupakan tindakan pemberontakan terhadap Allah dan pembalikan hati serta kehidupan dari Dia. Dosa merupakan suatu tindakan yang melanggar perintah Allah dimana dosa akan membuat seseorang kehilangan kasih dan penyertaan Allah. Dosa merupakan suatu kejahatan di hadapan Allah serta bisa dilakukan melalui hati, pikiran, perkataan maupun perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendakNya. Dosa membuat manusia tidak lagi dapat menghayati kehidupan yang dijalaninya sebagai suatu anugerah yang telah Allah berikan dan harus dijalani dengan penuh rasa tanggung jawab.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa upah dosa yaitu maut. Karena dosa inilah, manusia akan mengalami suatu fase yang dinamakan kematian. Kematian menjadi suatu indikasi keterbatasan manusia di hadapan Allah karena manusia tidak selamanya dapat hidup di bumi ini sebab suatu hari nanti ia harus kembali lagi kepada Allah yang merupakan sumber kehidupan.
Kematian bukanlah berasal dari Allah melainkan dari manusia itu sendiri. Sejarah kematian manusia akibat dosa dimulai dari ciptaan Tuhan yang pertama yaitu Adam dan Hawa. Karena dosa pertama yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, menyebabkan situasi keberdosaan menjadi bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan.
Meskipun upah dosa merupakan maut, bukan berarti maut tersebut dapat mengakhiri segalanya. Kematian dipahami sebagai penebusan dosa manusia. Hal ini dipahami dari kematian Kristus dimana Ia rela mati untuk menebus dosa manusia. Kematian Kristus bukanlah untuk kepentingan Allah melainkan demi kepentingan manusia agar manusia yang berdosa tidak jatuh ke dalam maut yang bersifat kekal.
Yesus memilih kematian sebagai jalan untuk penebusan dosa karena Ia menyadari jika bukan melalui kematian penebusan dosa itu tidak akan terlaksana. Karena itu Yesus tidak menolak bahkan lari dari kematian. Justru sebaliknya, Ia menerima kematian itu sebagai sesuatu yang harus diterima untuk mengantarkan manusia kepada persekutuan yang abadi dengan Bapa di Sorga.
Iman Kristen memandang kematian merupakan suatu hal yang pasti terjadi dan merupakan akibat dari dosa yang telah diperbuat. Kematian merupakan berpisahnya tubuh dan roh dimana tubuh itu bersifat sementara atau fana sedangkan jiwa atau roh itu bersifat kekal. Oleh sebab itu, kematian tidak dipandang sebagai akhir kehidupan manusia melainkan permulaan hidup baru yang kekal bersama dengan Bapa di Sorga.
Orang-orang yang percaya kepada Kristus akan menerima keselamatan sehingga ketika kematian itu datang, roh yang percaya kepadaNya akan hidup bersama denganNya sedangkan roh yang menolak Dia akan hidup dalam siksaan api neraka selama-lamanya. Ketika mati, roh kita akan langsung pergi bertemu Allah dan akan dibangkitkan kembali saat Kerajaan Kristus didirikan di dalam dunia.
Di dalam Alkitab terdapat beberapa pandangan pokok mengenai kematian. Pandangan mengenai kematian itu antara lain:
1. Kematian sebagai akhir kehidupan
Menurut pandangan ini, kematian merupakan akhir dari kehidupan dan memang normal untuk dialami oleh seluruh manusia yang mengalami kehidupan. Allah memberikan nafas kehidupan kepada manusia agar manusia dapat hidup dalam jangka waktu tertentu dan bukan untuk selama-lamanya. Oleh sebab itu ketika sudah berada pada akhir kehidupannya, manusia akan mati dan pergi menempuh segala jalan yang fana.
2. Kematian sebagai lawan kehidupan
Pandangan ini menganggap bahwa kematian merupakan lawan dari kehidupan sehingga saat kehidupan ditandai dengan nafas maka kematian ditandai dengan ketiadaan nafas. Oleh sebab itu seseorang yang telah mengalami kematian tidak akan dapat bernafas, berkomunikasi bahkan bergerak lagi
3. Kematian sebagai perusak kehidupan
Di dalam Alkitab ada beberapa aat yang menyebabkan bahwa kematian adalah perusak kehidupan. Oleh sebab itu beberapa orang menganggap kematian memiliki kekuatan untuk membinasakan dan merusak manusia
4. Kematian sebagai tidur lelap
Beberapa ayat yang terdapat dalam Alkitab menyebutkan bahwa kematian merupakan tidur lelap dimana seseorang yang mengalami kematian tidak akan pernah terbangun lagi. Oleh sebab itu, muncullah pandangan yang menyatakan bahwa kematian merupakan tidur lelap yang panjang dimana orang tersebut akan bangun kembali ketika hari penghakiman telah tiba.
5. Kematian sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari
Di dalam Alkitab disebutkan bahwa kematian tidak dapat dihindari atau ditolak oleh manusia sebab kematian akan menimpa semua manusia yang hidup di bumi. Kematian tidak akan memandang siapa dirimu dan kekuatan apa yang kamu miliki. Dihadapan kematian semua orang adalah sama. Oleh sebab itu, pandangan ini muncul karena pandangan atas kematian yang menimpa semua orang dan tidak ada satu pun orang yang dapat menghindarinya.
Ada 4 kematian yang dipahami akan dialami oleh setiap manusia. Adapun kematian itu yaitu kematian jasmani berupa kematian fisik, kematian rohani merupakan kematian iman percaya kepada Kristus karena lebih hidup di dalam kedagingan, kematian kekal yaitu upah yang akan diterima oleh orang yang mengalami kematian secara rohani dan orang yang tidak hidup dalam Kristus dan yang terakhir yaitu kematian daging dimana kita menanggalkan sifat kedagingan kita agar hidup serupa dengan Kristus.
Di dalam Kristen sendiri tentunya kematian memiliki makna yang harus dipahami setiap orang percaya sebab jika tidak dimaknai dengan benar maka kematian hanya akan menakuti kita saja. Adapun makna kematian dalam Kristen yaitu:
1. Meninggal dalam Kristus
Untuk dapat bangkit bersama dengan Kristus maka kita juga harus mati bersama denganNya. Oleh sebab itu, kita perlu beralih dari tubuh ini untuk kemudian bisa menetap kepada Tuhan. Di dalam kematian, jiwa akan dipisahkan dari tubuh kemudian akan disatukan kembali pada hari kebangkitan bersama dengan seluruh orang yang percaya kepadaNya. Menurut pemahaman Kristen, kematian kita merupakan kematian di dalam Kristus sebab kita akan kembali lagi kepadaNya.
2. Kematian Merupakan Permulaan Hidup Baru
Kita percaya kematian bukanlah merupakan akhir dari kehidupan kita sebab kematian akan mengantarkan kita ke dalam hidup yang baru. Kematian dikatakan sebagai permulaan hidup baru sebab kematian akan membawa kita hidup kekal bersama denganNya kelak. Kematian bukanlah akhir dari hidup kita sebab kematian kita akan membawa kita menuju permulaan hidup yang baru bersama dengan Bapa di Sorga.
Oleh sebab itu, kematian bukanlah sesuatu hal yang harus ditakuti sebab kematian akan membawa kita ke dalam hidup yang lebih sempurna. Kematian orang percaya merupakan suatu kondisi dimana seseorang lepas dari kesulitan di dunia ini, berhentinya pekerjaan dan penderitaan yang dunia berikan kepada manusia serta memperoleh kehidupan kekal yang bahagia.
3. Kematian adalah Panggilan Allah
Di dalam kematian Allah akan memanggil manusia kepada diriNya sehingga tdak ada satu pun manusia yang dapat menolak panggilan Allah. Panggilan Allah ini bersifat mutlak dan tidak ada satu pun manusia yang dapat menolak panggilanNya. Di dalam Alkitab disebutkan bahwa waktu Tuhan itu seperti pencuri sebab tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan waktunya akan tiba.
4. Kematian adalah Akhir dari Peziaraan Manusia di Dunia
Hidup manusia merupakan sebah perziaraan. Perziaraan berarti manusia hanya menjadikan kehidupan ini sebuah tempat “berkunjung” sementara. Oleh sebab itu, ketika kematian datang menandakan bahwa perziaraan kita di dunia telah berakhir.
5. Kematian Berarti Masuk ke dalam Tempat yang Damai
Saat seseorang telah mengalami kematian, di dalam Alkitab disebutkan bahwa seseorang yang telah mati akan masuk ke dalam tempat yang damai. Tempat yang damai itu merupakan Sorga yang merupakan tempat indah bersama Bapa. Di dalam Alkitab disebutkan bahwa tempat yang damai tersebut merupakan Taman Firdaus.
6. Berjaga-jaga secara Kristiani
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya kematian datangnya seperti pencuri. Kematian datang tidak dengan pemberitahuan terlebih dahulu. Bisa saja kematian datang besok atau bahkan beberapa jam lagi. Jika kematian itu datang bagaimana sikap kita sebagai orang percaya menyikapi kematian itu?
Tentu saja kematian membuat kita sebagai manusia mengalami ketakutan. Oleh sebab itu, Allah menyuruh kita untuk senantiasa selalu berjaga-jaga. Berjaga-jaga disini berarti kita harus hidup seturut dengan kehendakNya dan tidak mengikuti kehendak dunia. Ketika kita hidup sesuai dengan kehendakNya, berarti kita telah berjaga-jaga.
Jika kita sudah berjaga-jaga tentu saja kita tidak akan takut untuk menghadapi kematian sebab kita sudah memiliki perlengkapan lengkap untuk menghadapinya.
Kematian merupakan sesuatu yang akan dialami oleh setiap manusia. Tidak ada satu pun manusia yang dapat menghalangi kematian tersebut. Kematian datangnya seperti pencuri sebab tidak ada satu pun manusia yang mengetahui waktu kedatangannya. Sebagai seorang Kristen, kematian merupakan permulaan hidup baru sebab kita akan hidup kekal bersama dengan Bapa di Sorga. Oleh sebab itu berjaga-jagalan setiap hari sebab kamu tidak tahu kapan waktumu tiba. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi kita semua
![]() |
reasonsforjesus.com |
Kematian merupakan sesuatu yang sakral sebab tidak ada seorang pun manusia yang tahu kapan waktunya tiba sebab kematian itu seperti pencuri. Bisa saja besok Tuhan memanggil kita disaat kita masih merasa belum menjalani kehidupan ini dengan baik. Kita tidak bisa menolak kematian itu. Yang kita bisa lakukan adalah menghadapinya. Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk menghadapi kematian. Ada yang merasa senang, takut, ikhlas bahkan ada yang masih keberatan jika ia sudah harus dipanggil Tuhan.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa kematian merupakan kebalikan dari hidup. Karena kematian merupakan kebalikan dari hidup, maka tanda-tanda kematian merupakan kebalikan tanda-tanda kehidupan yang bisa kita lihat dengan hilang bahkan tidak ada lagi kesadaran dan kehendak, tidak ada penginderaan mulai dari tidak bisa lagi melihat, mendengar, mencium bahkan bergerak serta sudah tidak memiliki perasaan lagi seperti saat masih hidup.
Menurut kebanyakan orang, kematian merupakan akhir dari kehidupan. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa da kehidupan setelah kematian. Kehidupan setelah kematian tentunya masih menjadi sebuah misteri sebab tidak ada satu pun manusia yang hidup mengetahui kehidupan setelah kematian. Yang mengetahui benar atau tidaknya ada kehidupan setelah kematian hanyalah orang yang telah merasakan kematian. Karena kematian masih merupakan sebuah misteri hal yang dapat kita lakukan semasa hidup hanyalah berbuat kebaikan serta hidup menurut dengan kehendakNya.
Definisi Kematian
![]() |
brandonacox.com |
Berbicara mengenai kematian, definisi dari kematian itu sungguh hal yang pelik dari apa yang telah diperkirakan oleh banyak orang. Seperti yang kita ketahui bahwa kita hidup karena nafas yang telah Allah berikan kepada manusia sehingga pernafasan diartikan sebagai sesuatu yang memegang peranan penting dalam kehidupan sebab ketika seseorang berhenti bernafas maka kehidupannya pun akan berhenti. Dari penjelasan ini kita dapat menyimpulkan bahwa kematian merupakan terhentinya prses pernafasan (cessation of breathing).
Definisi kematian ini pernah diterima oleh masyarakat bahkan oleh dunia medis sampai abadke 20. Namun, seiring berjalannya waktu dimana teknologi terus berkembang, definisi kematian dipertanyakan keabsahannya karena jika manusia berhenti bernafas maka pernafasannya dapat digantikan dengan respirator yang merupakan pernafasan mekanis. Oleh sebab itu definisi kematian perlu mengalami perubahan mengikuti keadaan zaman pada saat ini.
Meskipun definisi kematian terus diperdebatkan, yang harus kita pahami adalah kematian merupakan sesuatu yang tidak dapat kita hindari bahkan kita cegah. Kematian juga dipandang sebagai konsekuensi logis karena makhluk hidup terus bertumbuh dan berkembang. Menurut pandangan Alkitab, kematian merupakan peralihan status makhluk hidup dari hidup menjadi tidak hidup dan dipandang sebagai hilangnya vitalitas dimana hidup berhenti namun bayangan manusia masih tetap hidup di dunia bawah tanah. Yang dimaksud disni berarti orang yang telah meninggal bukan lagi merupakan jiwa yang hidup sebab jiwanya telah mati namun rohnya tetap hidup dan akan kembali kepada Allah.
Alkitab menegaskan bahwa kehidupan dan kematian merupakan dua hal berbeda yang harus dijalani oleh setap orang. Pengertian ini terdapat dalam 2 Samuel 1:23 dan Amsal 18:21. Selain itu dalam Ayub 34:14-15, kematian dipandnag sebagai penarikan kembali nafas kehidupan yang diberikan Tuhan kepada manusia. Sedangkan dalam 1 Raja-raja 17:17 kematian ditandai dengan sudah tidak ada lagi nafas kehidupan di dalam tubuhnya. Kenyataan mengenai kematian ini secara tegas dapat kita temukan dalam Pengkhotbah 2:16 yang mengatakan bahwa semua orang sama dihadapan kematian sebab tidak ada satu pun makhluk yang hidup di bumi ini akan terhindar dari kematian.
Dalam Perjanjian Baru, kematian dapat dipahami sebagai mati bersama dengan Kristus dan kelak akan hidup kekal bersama Allah menuju kehidupan yang baru. Paulus bahkan memperlihatkan kematian sebagai sesuatu yang harus disadari oleh manusia dimana hidup manusia adalah terbatas dihadapan Allah. Keterbatasan hidup manusia dihadapan Allah merupakan akibat dari dosa yang dilakukannya. Dosa yang telah dilakukan oleh manusia telah membawa manusia kepada maut dan putusnya relasi dengan Allah itu sendiri.
Kematian Sebagai Konsekuensi dari Dosa
![]() |
mormon.org |
Seperti yang telah kita ketahui bahwa upah dosa yaitu maut. Karena dosa inilah, manusia akan mengalami suatu fase yang dinamakan kematian. Kematian menjadi suatu indikasi keterbatasan manusia di hadapan Allah karena manusia tidak selamanya dapat hidup di bumi ini sebab suatu hari nanti ia harus kembali lagi kepada Allah yang merupakan sumber kehidupan.
Kematian bukanlah berasal dari Allah melainkan dari manusia itu sendiri. Sejarah kematian manusia akibat dosa dimulai dari ciptaan Tuhan yang pertama yaitu Adam dan Hawa. Karena dosa pertama yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, menyebabkan situasi keberdosaan menjadi bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan.
Meskipun upah dosa merupakan maut, bukan berarti maut tersebut dapat mengakhiri segalanya. Kematian dipahami sebagai penebusan dosa manusia. Hal ini dipahami dari kematian Kristus dimana Ia rela mati untuk menebus dosa manusia. Kematian Kristus bukanlah untuk kepentingan Allah melainkan demi kepentingan manusia agar manusia yang berdosa tidak jatuh ke dalam maut yang bersifat kekal.
Yesus memilih kematian sebagai jalan untuk penebusan dosa karena Ia menyadari jika bukan melalui kematian penebusan dosa itu tidak akan terlaksana. Karena itu Yesus tidak menolak bahkan lari dari kematian. Justru sebaliknya, Ia menerima kematian itu sebagai sesuatu yang harus diterima untuk mengantarkan manusia kepada persekutuan yang abadi dengan Bapa di Sorga.
Kematian Menurut Iman Kristen
![]() |
inquisitr.com |
Orang-orang yang percaya kepada Kristus akan menerima keselamatan sehingga ketika kematian itu datang, roh yang percaya kepadaNya akan hidup bersama denganNya sedangkan roh yang menolak Dia akan hidup dalam siksaan api neraka selama-lamanya. Ketika mati, roh kita akan langsung pergi bertemu Allah dan akan dibangkitkan kembali saat Kerajaan Kristus didirikan di dalam dunia.
Di dalam Alkitab terdapat beberapa pandangan pokok mengenai kematian. Pandangan mengenai kematian itu antara lain:
1. Kematian sebagai akhir kehidupan
Menurut pandangan ini, kematian merupakan akhir dari kehidupan dan memang normal untuk dialami oleh seluruh manusia yang mengalami kehidupan. Allah memberikan nafas kehidupan kepada manusia agar manusia dapat hidup dalam jangka waktu tertentu dan bukan untuk selama-lamanya. Oleh sebab itu ketika sudah berada pada akhir kehidupannya, manusia akan mati dan pergi menempuh segala jalan yang fana.
2. Kematian sebagai lawan kehidupan
Pandangan ini menganggap bahwa kematian merupakan lawan dari kehidupan sehingga saat kehidupan ditandai dengan nafas maka kematian ditandai dengan ketiadaan nafas. Oleh sebab itu seseorang yang telah mengalami kematian tidak akan dapat bernafas, berkomunikasi bahkan bergerak lagi
3. Kematian sebagai perusak kehidupan
Di dalam Alkitab ada beberapa aat yang menyebabkan bahwa kematian adalah perusak kehidupan. Oleh sebab itu beberapa orang menganggap kematian memiliki kekuatan untuk membinasakan dan merusak manusia
4. Kematian sebagai tidur lelap
Beberapa ayat yang terdapat dalam Alkitab menyebutkan bahwa kematian merupakan tidur lelap dimana seseorang yang mengalami kematian tidak akan pernah terbangun lagi. Oleh sebab itu, muncullah pandangan yang menyatakan bahwa kematian merupakan tidur lelap yang panjang dimana orang tersebut akan bangun kembali ketika hari penghakiman telah tiba.
5. Kematian sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari
Di dalam Alkitab disebutkan bahwa kematian tidak dapat dihindari atau ditolak oleh manusia sebab kematian akan menimpa semua manusia yang hidup di bumi. Kematian tidak akan memandang siapa dirimu dan kekuatan apa yang kamu miliki. Dihadapan kematian semua orang adalah sama. Oleh sebab itu, pandangan ini muncul karena pandangan atas kematian yang menimpa semua orang dan tidak ada satu pun orang yang dapat menghindarinya.
Makna Kematian Dalam Kristen
![]() |
bibleprophecytruth.com |
Di dalam Kristen sendiri tentunya kematian memiliki makna yang harus dipahami setiap orang percaya sebab jika tidak dimaknai dengan benar maka kematian hanya akan menakuti kita saja. Adapun makna kematian dalam Kristen yaitu:
1. Meninggal dalam Kristus
Untuk dapat bangkit bersama dengan Kristus maka kita juga harus mati bersama denganNya. Oleh sebab itu, kita perlu beralih dari tubuh ini untuk kemudian bisa menetap kepada Tuhan. Di dalam kematian, jiwa akan dipisahkan dari tubuh kemudian akan disatukan kembali pada hari kebangkitan bersama dengan seluruh orang yang percaya kepadaNya. Menurut pemahaman Kristen, kematian kita merupakan kematian di dalam Kristus sebab kita akan kembali lagi kepadaNya.
2. Kematian Merupakan Permulaan Hidup Baru
Kita percaya kematian bukanlah merupakan akhir dari kehidupan kita sebab kematian akan mengantarkan kita ke dalam hidup yang baru. Kematian dikatakan sebagai permulaan hidup baru sebab kematian akan membawa kita hidup kekal bersama denganNya kelak. Kematian bukanlah akhir dari hidup kita sebab kematian kita akan membawa kita menuju permulaan hidup yang baru bersama dengan Bapa di Sorga.
Oleh sebab itu, kematian bukanlah sesuatu hal yang harus ditakuti sebab kematian akan membawa kita ke dalam hidup yang lebih sempurna. Kematian orang percaya merupakan suatu kondisi dimana seseorang lepas dari kesulitan di dunia ini, berhentinya pekerjaan dan penderitaan yang dunia berikan kepada manusia serta memperoleh kehidupan kekal yang bahagia.
3. Kematian adalah Panggilan Allah
Di dalam kematian Allah akan memanggil manusia kepada diriNya sehingga tdak ada satu pun manusia yang dapat menolak panggilan Allah. Panggilan Allah ini bersifat mutlak dan tidak ada satu pun manusia yang dapat menolak panggilanNya. Di dalam Alkitab disebutkan bahwa waktu Tuhan itu seperti pencuri sebab tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan waktunya akan tiba.
4. Kematian adalah Akhir dari Peziaraan Manusia di Dunia
Hidup manusia merupakan sebah perziaraan. Perziaraan berarti manusia hanya menjadikan kehidupan ini sebuah tempat “berkunjung” sementara. Oleh sebab itu, ketika kematian datang menandakan bahwa perziaraan kita di dunia telah berakhir.
5. Kematian Berarti Masuk ke dalam Tempat yang Damai
Saat seseorang telah mengalami kematian, di dalam Alkitab disebutkan bahwa seseorang yang telah mati akan masuk ke dalam tempat yang damai. Tempat yang damai itu merupakan Sorga yang merupakan tempat indah bersama Bapa. Di dalam Alkitab disebutkan bahwa tempat yang damai tersebut merupakan Taman Firdaus.
6. Berjaga-jaga secara Kristiani
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya kematian datangnya seperti pencuri. Kematian datang tidak dengan pemberitahuan terlebih dahulu. Bisa saja kematian datang besok atau bahkan beberapa jam lagi. Jika kematian itu datang bagaimana sikap kita sebagai orang percaya menyikapi kematian itu?
Tentu saja kematian membuat kita sebagai manusia mengalami ketakutan. Oleh sebab itu, Allah menyuruh kita untuk senantiasa selalu berjaga-jaga. Berjaga-jaga disini berarti kita harus hidup seturut dengan kehendakNya dan tidak mengikuti kehendak dunia. Ketika kita hidup sesuai dengan kehendakNya, berarti kita telah berjaga-jaga.
Jika kita sudah berjaga-jaga tentu saja kita tidak akan takut untuk menghadapi kematian sebab kita sudah memiliki perlengkapan lengkap untuk menghadapinya.
Kematian merupakan sesuatu yang akan dialami oleh setiap manusia. Tidak ada satu pun manusia yang dapat menghalangi kematian tersebut. Kematian datangnya seperti pencuri sebab tidak ada satu pun manusia yang mengetahui waktu kedatangannya. Sebagai seorang Kristen, kematian merupakan permulaan hidup baru sebab kita akan hidup kekal bersama dengan Bapa di Sorga. Oleh sebab itu berjaga-jagalan setiap hari sebab kamu tidak tahu kapan waktumu tiba. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi kita semua
Elia A
Luar biasa , Jesus bless us
BalasHapus