Kumpulan Khotbah Kristen 2018-2019

KHOTBAH KRISTEN

Khotbah Kristen


Ketakutan
Bacaan: Mazmur 118:5-9

Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”
Wahyu 2:10

Takut merupakan suatu respon terhadap suatu stimulus tertentu seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Rasa takut merupakan salah satu emosi dasar selain rasa marah, sedih dan bahagia. Dapat disimpulkan bahwa ketakutan adalah suatu tanggapan emosi seseorang terhadap suatu ancaman. Saya yakin kita semua sebagai manusia pasti pernah mengalami ketakutan atau rasa takut.

Rasa takut yang dialami setiap orang berbeda-beda tergantung dari responnya terhadap suatu keadaan tertentu. Ketika rasa takut menguasai seseorang, biasanya orang itu tidak dapat berpikir dengan logis.

Ketika ketakutan muncul, adakalanya seseorang bisa mengambil langkah yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.

Misalnya saja ketika seseorang takut oleh binatang dan ada binatang yang tidak disukainya mengejar, orang tersebut akan mengeluarkan umpatan atau kata kasar lainnya. Ketika seseorang takut akan hari esok karena harus membayar hutang orang tersebut akan mencari cara untuk mendapatkan uang misalnya saja dengan mencuri.

Sayapun pernah mengalami rasa takut dan ketika rasa takut itu semakin membesar akhirnya saya harus berbohong untuk menutupi ketakutan yang saya rasakan.

Lalu sebenarnya mengapa seseorang bisa merasa takut?

Seseorang bisa merasa takut karena merasa sedang berhadapan dengan sesuatu bahkan seseorang yang jauh lebih kuat, jauh lebih besar dan jauh lebih besar dibandingkan dengan dirinya. Orang tersebut merasa dirinya lemah, kecil, tidak berdaya dan tidak memiliki apa-apa itu menandingi atau mengalahkan sesuatu yang membuatnya ketakutan. Bisa saya sesuatu atau seseorang itu melakukan ancaman atau serangan terhadap diri kita sehingga kita merasa dalam bahaya dan sekuat tenaga berusaha untuk melindungi diri dari ancaman tersebut. Misalnya saja ketika seseorang divonis oleh dokter bahwa ia memiliki penyakit berbahaya dan usianya tinggal dua bulan lagi.

Apa yang akan dilakukan oleh orang itu?

Pasti orang itu akan ketakutan dan berusaha semaksimal mungkin bahkan rela mengeluarkan banyak uang agar penyakitnya bisa sembuh dan ia bisa hidup lebih lama lagi. Beda halnya jika orang tersebut hanya mengalami demam atau flu.

Orang tersebut pasti tidak akan merasa takut dan masih tenang dalam menghadapinya.

Mengapa bisa begitu?

Ini karena apa yang dialami dan dirasakan bukanlah sesuatu yang besar dan mengancam diri kita. Dalam Lukas 12:4-5 dikatakan demikian “Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!” Dalam ayat tersebut telah jelas disebutkan bahwa kita tidak perlu takut akan apapun. Yang perlu kita takuti adalah Tuhan Allah kita yang berkuasa atas hidup dan kehidupan kita.

Macam-macam Ketakutan

Setiap manusia tentunya akan mengalami rasa takut. Rasa takut itu wajar dan memang diperlukan untuk memberitahu kita akan adanya suatu bahaya sehingga dengan adanya rasa takut kita menjadi waspada akan suatu hal. Namun, ketika ketakutan itu sudah benar-benar menguasai kita, kita harus mencoba menghilangkannya karena ketakutan dapat membahayakan kesehatan kita jika rasa takut itu sudah tidak wajar. Berikut ini merupakan macam-macam ketakutan yang sebaiknya kita buang.

1. Takut gagal

Manusia pasti takut untuk gagal. Ketika mencoba sesuatu yang baru hal yang pasti muncul dalam pikiran manusia yaitu kegagalan. Jika kita terus merasa takut gagal sebelum mencobanya lalu kapan kita akan berkembang? Jika kita terlalu takut untuk gagal maka kamu akan kecewa dengan hasil yang akan didapatkan nantinya. Sama halnya dengan Musa. Ketika Tuhan mengutus Musa untuk membebaskan bangsa Israel, Musa ragu dan merasa takut. Bahkan Musa berkata “Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus. (Keluaran 4:13)” Ketika Musa berkata demikian, Tuhan pun marah dan menyuruh pergi bersama kakaknya Harun. Pasti diantara kita juga ada yang seperti Musa merasa takut sebelum mencoba. Namun, hal yang harus kita percayai adalah Tuhan selalu menyertai kita dan segala pekerjaan yang kita lakukan.

Oleh sebab itu, janganlah kita takut gagal hanya karena kita merasa diri kita lemah dan tidak memiliki potensi.

2. Takut untuk berubah

Perubahan adalah sesuatu yang mutlak akan kita alami. Ketika seseorang takut untuk berubah, berarti orang tersebut takut untuk berkembang. lukan Perubahan bukanlah sesuatu yang perlu ditakutkan. Justru perubahan kita perlukan untuk bertumbuh dab berkembang. Berubah yang kita jalani haruslah perubahan ke arah yang positif. Dalam hal ini berubah harus menjadikan kita pribadi yang lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya. Kita harus belajar dari Paulus. Paulus saja berani merubah hidupnya ketika Tuhan memanggil dia untuk melayaniNya, lalu apakah kita tetap takut untuk berubah?

3. Takut akan masa lalu

Tidak sedikit diantara kita takut akan masa lalu. Masa lalu seolah menjadi kenangan buruk dan momok menakutkan yang menghantui kehidupan kita. Terkadang masa lalu itulah yang membuat kita tidak berkembang karena terus menyalahkan diri sendiri atas masa lalu yang terjadi. Lukas 19:1-10 bercerita tentang Zakheus. Ia merupakan kepala pemungut cukai dan banyak orang memanggil Zakheus sebagai orang berdosa.

Namun, apa yang dilakukan Zakheus?

Zakheus tetap melangkah maju dan berusaha untuk melihat Yesus. Ia berusaha untuk tetap melangah bahkan ketika orang lain menganggapnya sebagai manusia berdosa. Masa lalu bukanlah penghalang bagi Zakheus untuk percaya kepada Allah. Kitapun juga harusnya seperti itu. Jangan jadikan masa lalu sebagai alasan untuk tidak maju dan berkembang. Bukankah masa depan jauh lebih penting dari masa lalu?

4.Takut diremehkan orang lain 

Perasaan takut ini akan membuat seseorang menjadi kurang percaya diri. Orang tersebut akan minder dan tidak berani untuk melangkah. Mari kita ingat lagi mengenai kisah Daud yang melawan Goliat. Saat Daud berkata kepada Saul untuk melawan Goliat apa respon Saul?

Saul malah meremehkan Daud “Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit. (1 Samuel 17:33)” Jika kita ada diposisi Daud pada saat itu apakah yang akan kita lakukan? Mungkin kita kan merasa minder lalu berkata “Ah iya benar katamu, kalau begitu lebih baik aku diam saja.” Beda halnya dengan Daud. Ia tetap percaya pada dirinya sendiri bahkan tetap maju untuk melawan Goliat. Karena penyertaan Tuhan pula Daun menang dan dapat mengalahkan Goliat. Kitapun juga harus seperti itu.

Jangan takut ketika orang lain meremehkan kita. Buktikanlah jika kita bisa melakukan apa yang tidak mungkin bagi mereka.

5. Takut akan penolakan
Setiap orang baik saya maupun anda pasti takut akan namanya penolakan. Entah itu takut ditolak oleh pekerjaan yang diinginkan, takut ditolak dalam suatu komunitas ataupun takut ditolak oleh orang yang dikasihi. Perasaan takut ini terkadang membuat seseorang berusaha untuk tidak menunjukkan kekurangannya bahkan ada pula yang berusaha untuk menjadi orang lain. Yesuspun pernah ditolak ketika berada di Nazaret.

Namun apa yang dilakukanNya?

Ia tidak takut bahkan tidak gentar sedikitpun. Apapun yang terjadi serahkanlah semuanya kepada Tuhan. Ketika semua orang menolakmu bahkan duniapun menolakmu, ingatlah bahwa Tuhan akan selalu menerimamu bagaimanapun keadaanmu.

6. Takut untuk memilih

Setiap orang pasti akan selalu dihadapkan oleh suatu pilihan. Dari saat membuka matanya, manusia akan dihadapkan oleh dua bahkan lebih pilihan yang harus dipilih. Namun, kita terkadang masih takut untuk memilih. Kita takut pilihan yang kita ambil justru itu bukanlah pilihan yang baik. Jika kita merasa takut untuk memilih, marilah kita minta hikmat Tuhan agar kita dapat memilih yang baik seturut dengan kehendakNya.

7. Takut memiliki mimpi

Setiap orang pasti memiliki mimpi. Sejak kecil mungkin diantara kita banyak yang memiliki mimpi. Namun, tak sedikit juga diantara kita takut untuk bermimpi. Bermimpi akan suatu hal bukanlah hal yang salah. Bahkan ada pepatah yang berkata demikian ”Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang.” Yakub bermimpi untuk dapat menikahi Rahel hingga ia bersedia bekerja pada Laban tujuh tahun lamanya. Setelah tujuh tahun apa yang terjadi? Laban malah memberikan Lea anaknya yang lain. Namun karena cintanyakepada Rahel iapun bekerja lagi selama tujun tahun lamanya. Karena pengharapan dan sikap yang tidak mudah menyerah yang dimiliki oleh Yakub akhirnya Yakub dapat menikahi Rahel. Jika kita memang memiliki mimpi, jangan takut dan kejarlah mimpi itu sampai mendapatkannya. Karena menyerah kepada mimpi yang kita miliki bukanlah suatu keputusan yang tepat.

8. Takut akan masa depan

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang. (Amsal 23:18)” Disini jelas tertulis bahwa masa depan sungguh ada karena Tuhan telah menjamin masa depan kita. Sebagai manusia terkadang kita takut akan masa depan yang menanti kita. Kita takut akan apa yang akan terjadi dikemudian hari karena pada hari ini kita merasa tidak sangguh dan lemah.

Terkadang kita merasa tidak memiliki masa depan sehingga kita memilih untuk tidak melakukan apa-apa. Namun dalam ayat tersebut jelas dikatakan bahwa masa depan sungguh ada bagi kita semua yang percaya kepadaNya. Bangsa Israel ketika ada di padang gurun juga pernah merasa demikian. Ketika mereka di padang gurun, di belakang mereka terdapat pasukan Mesir yang siap untuk membunuh mereka.

Namun, di depan mereka ada laut Teberau yang tidak mungkin bisa mereka lewati.

Karena diperhadapkan di tengah keadaan yang tidak memungkinkan ini, bangsa Israel menjadi takut. Yang ada di pikiran mereka adalah kematian yang mengerikan dan mereka tidak punya harapan lagi untuk masa depan mereka. Mereka lupa bahwa Tuhan selalu menyertai mereka di padang gurun. Pada siang hari Tuhan menyertai mereka dengan tiang awan dan pada malam hari Tuhan menyertai mereka dengan tiang api. Ketika kita menyerahkan masa depan kita kepada Tuhan sepenuhnya, kita tidak perlu takut akan masa depan itu karena Tuhan pasti akan menyediakan masa depan yang indah bagi anak-anakNya.

Cara Untuk Mengatasi Rasa Takut
Ketakutan yang dimiliki oleh manusia tentunya harus diatasi. Lalu bagaimana cara kita untuk mengatasinya?

1. Memiliki Iman di dalam Yesus

Dalam Matius 8:26 Yesus bertanya kepada murid-muridNya “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Sekarang mari balikkan pertanyaan itu kepada kita. Jika Tuhan bertanya seperti itu apa yang akan kita jawab? Ketika kita memiliki iman kepada Yesus, kita pasti tidak akan takut untuk menjalani hidup ini. Kita akan percaya bahwa Tuhan akan memelihara dan menyertai kita kapanpun dan dimanapun kita berada.

2. Memiliki kesetiaan sampai akhir kepada Yesus

Dalam Wahyu 2:10 Yesus menyuruh kita untuk setia sampai mati kepadaNya. Ketakutan yang kita rasakan merupakan rencana Iblis untuk menjauhkan kita dari Allah. Ketika manusia merasakan rasa takut, manusia akan melakukan tindakan yang tidak berkenan dan seturut firmanNya. Oleh sebab itu, marilah kita tunjukkan kesetiaan kita kepada Allah sampai akhir hidup kita. Jangan biarkan iblis berhasil memisahkan kita dari kasih Allah hanya rasa takut yang kita miliki.


Memang benar jika ketakutan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam diri manusia. Rasa takut itu bahkan bisa saja muncul setiap hari dalam kehidupan manusia. Baik memang memiliki rasa takut karena rasa takut merupakan respon kita terhadap suatu keadaan yang dapat membahayakan bagi kita. Namun, jika kita terus membiarkan ketakutan itu menguasai diri kita justru ketakutan itu akan membuat kita tidak bisa melangkah maju ke depan.

Ketakutan itu akan menghalangi kita untuk dapat merasakan kasih dan kuasa Allah. Jika kita takut akan hari esok atau akan masa depan yang akan kita hadapi kelak, ingatlah bahwa Tuhan telah menjamin masa depan kita. Bahkan dalam Matius 6:34 disebutkan demikian “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Hari esok yang kita jalani sudah Tuhan atur. Satu hal yang perlu diingat bahwa dalam segala keadaan bahkan dalam situasi terburuk sekalipun Tuhan selalu menyertai kita. Jangan merasa kita sendirian dan tidak memiliki siapa-siapa. Tuhan selalu beserta kita disetiap detik kehidupan kita, bahkan sehelai rambut yang kita miliki Tuhan tahu jumlahnya.

Jangan biarkan ketakutan yang kita miliki justru menghalangi kita untuk merasakan kasih Bapa. Agar kita tidak merasa takut, senantiasalah dekat denganNya karena ketenangan akan kita dapatkan jika kita selalu dekat denganNya.

Ketika ketakutan terus ada, ketakutan hanya membuat kita lemah dan kalah sebelum mencoba bahkan kita bosa menjadi lupa akan hadirnya penyertaan Tuhan. Mari kita buang rasa takut itu. Kita gantikan ketakutan yang kita miliki dengan keberanian dari Allah. Daripada kita takut akan hari esok atau akan apa yang akan terjadi dengan diri kita lebih baik kita gantikan dengan rasa takut kita kepada Tuhan. Ketika kita memiliki rasa takut kepada Tuhan, kita akan berusaha untuk menyenangkan hatiNya dan berlaku seturut denganNya. Bukankan takut akan Tuhan yang memang dikehendaki olehNya? Tuhan Yesus memberkati.

Elia A.

2 Komentar untuk "Kumpulan Khotbah Kristen 2018-2019"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel