DRAMA NATAL Kelahiran Sang Juruselamat
DRAMA NATAL
Tema “Kelahiran Sang Juruselamat”
Ayat: Matius 1:18-25, Matius 2:1-12
Tokoh:
Prolog:
Pada suatu hari, Tuhan menyuruh Malaikat-Nya untuk menghampiri Maria. Maria adalah seorang yang saleh dan telah bertunangan dengan Yusuf. Malaikat Tuhan yang datang menghampiri Maria membawa kabar gembira bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang Juruselamat. Namun karena kedatangan Malaikat Tuhan, Maria ketakutan.
Malaikat : “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”
Maria : (terkejut dan tetap memandangi malaikat Tuhan yang datang) berkata dalam hati “Apakah arti salam itu?”
Malaikat “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
Maria : “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”
Malaikat : “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”
Maria : “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
Malaikat : (pergi meninggalkan Maria)
Prolog:
Maria pun bergegas menemui Yusuf setelah Malikat Tuhan memberitakan kabar gembira ini kepada Maria. Namun, setelah mendengar cerita Maria, Yusuf pun pergi keluar meninggalkan Maria dan ia bermaksud menceraikan Maria diam-diam karena ia tidak ingin mencemarkan nama Maria di muka umum dan akhirnya Yusuf pun tertidur.
Maria : “Yusuf, sesungguhnya aku membawa kabar baik bagimu. Malaikat Tuhan datang menghampiriku dan ia berkata bahwa aku akan mengandung dan melahirkan seorang Juruselamat.”
Yusuf : (terkejut) “Apa benar itu Maria?” (memegang pundak Maria)
Maria : “Benar Yusuf. Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan. Biarlah yang terjadi padaku seturut dengan kehendak-Nya.”
Yusuf : (meninggalkan Maria dengan kebingungan) “Bagaimana ini? Sesungguhnya ku sangat mengasihi Maria dan tidak ingin meninggalkannya. Namun, aku juga tidak ingin mencemarkan namanya di depan banyak orang. Kalu begitu lebih baik aku menceraikannya diam-diam.” (tak berapa lama, Yusuf pun tertidur)
Malaikat : “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel yang berarti Allah menyertai kita.”
Yusuf : (terbangun dari tidurnya) “Kiranya kehendakmu sajalah yang terjadi.”
Prolog:
Kemudian, genaplah sembilan bulan kandungan Maria. Pada saat itu Maria dan Yusuf sedang ada di Betlehem dan Maria akan segera melahirkan. Yusuf pun mencari penginapan disana namun semua penginapan kosong hingga akhirnya Maria melahirkan di sebuah kandang domba
Yusuf : “Permisi apakah ada kamar kosong?” (mengetuk pintu dan sedikit berteriak)
Penginapan 1 : “Pergilah! Disini sudah tidak ada lagi kamar kosong.” (membuka pintu dengan kasar lalu menyuruh Yusuf pergi)
Yusuf : “Permisi apakah ada kamar kosong?” (mengetuk pintu dan sedikit berteriak)
Penginapan 2 : “Tidak ada! Jangan berteriak seperti itu di malam dingin seperti ini. Carilah penginapan lain.” (berbicara dengan nada tinggi dan tidak membukakan pintu)
Yusuf : “Aku sudah mencarinya kemana-mana, namun tidak ada kamar kosong lagi. Bantulah aku. Isteriku akan segera melahirkan dan kami perlu tempat.”
Penginapan 2 : (membuka pintu) “Lalu apa peduliku jika isterimu akan melahirkan? Pergilah! Jangan mengganggu sebab hari sudah malam.”
Yusuf : (berjalan pergi dan melihat Maria yang kesakitan) “Tuhan, tolonglah kami sebab Maria akan segera melahirkan.”
Prolong :
Yusuf dan Maria terus berjalan hingga akhirnya mereka menemukan sebuah kandang domba. Maria pun melahirkan Yesus disana. Malaikat Tuhan bernyanyi gembira. Tak hanya itu, berita tentang kelahiran Yesus pun mulai terdengar hingga ke orang-orang Majus dari Timur.
Malaikat : “Sebab seorang Juruselamat telah lahir di Btlehem. Pergilah dan ikutilah bintang yang bersinar dengan terang di langit itu” (menunjuk bintang kemudian menghilang)
Prolog:
Orang-orang Majus mengikuti bintang yang bersinar di langit dengan terangnya. Hingga akhirnya mereka bertama kepada Herodes mengenai sang Juruselamat yang telah lahir.
Orang Majus 1 : “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Herodes : (terkejut dan merasa sangat kesal) “Sesungguhnya dimanakah kalian mendengar berita itu?
Orang Majus 2 : “Dari malaikat Tuhan yang datang menemui kami.”
Herodes : “Sesungguhnya aku tidak tahu mengenai hal itu. Pergilah dan selidikilah secara seksama hal-hal mengenai Anak itu dan setelah kalian menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku juga dimana Anak itu berada agar aku juga datang untuk menyembah Dia.”
Prolog:
Setelah mendengar perkataan Herodes, Orang-orang Majus dari Timur itu pergi dan melihat bintang yang tadi mereka ikuti berhenti di atas suatu tempat dimana Anak itu berada.
Orang Majus 3 : “Lihatlah itu bintang-Nya yang telah menunjuukkan dimana Mesias itu berada. Mari kita pergi ke tempat itu.” (menunjuk bintang dan mengikuti arah bintang itu dengan sukacita)
Prolog:
Setelah sampai, mereka sangat bersuka cita dan sujud menyembah kepadaNya. Dibukalah persembahan yang mereka bawa.
3 orang Majus : “Salam”
Yusuf : “Salam bagi kalian juga.”
Orang Majus 1: “Sesungguhnya malaikat Tuhan datang menghampiri kami lalu kami mengikuti bintang dari Timur itu agar kami bisa sampai disini. Kami sungguh bersuka cita atas lahirnya seorang Mesias ke dalam dunia ini.”
Orang Majus 2 : “Tak lupa kami membawa persembahan bagi Anak yang telah lahir itu.”
Orang Majus 3: “Kiranya apa yang kami bawa dapat menyenangkan hatiNya dan dapat menjadi persembahan yang berkenan di hadapanNya.”
Prolog:
Ketiga orang majus pun mengeluarkan persembahan yang mereka bawa. Mereka membawa emas, kemenyan dan mur. Setelah mereka mempersembahkan persembahan yang mereka bawa. Malaikat Tuhan memperingatkan mereka agar mereka tidak berjalan menuju tempat Herodes. Sehingga mereka berjalan memutar.
Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi.
Malaikat : “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari anak itu untuk membunuh Dia.”
Yusuf : (bangun dari tidurnya dan mengajak Maria untuk pergi) “Bangunlah Maria. Kita harus pergi dari tempat ini sebab Malaikat Tuhan telah berfirman kepadaku.”
Maria : (bangun dan membawa Yesus dalam pangkuannya) “Baiklah Yusuf. Marilah kita pergi.”
Prolog:
Yusuf dan Maria pun pergi ke tanah Mesi seperti apa yang telah diperintahkan oleh Malaikat Tuhan. Mereka berada di Mesir hingga Herodes mati. Setelah itu Yusuf, Maria dan Yesus pun pergi ke daerah Galilea dan tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret dengan bahagia.
Elia A
Tema “Kelahiran Sang Juruselamat”
Ayat: Matius 1:18-25, Matius 2:1-12
Tokoh:
- Malaikat Tuhan
- Maria Ibu Yesus
- Yusuf Ayah Yesus
- Bayi Yesus
- Raja Herodes
- 3 orang Majus dari Timur
- Pemilik penginapan 1
- Pemilik penginapan 2
Prolog:
Pada suatu hari, Tuhan menyuruh Malaikat-Nya untuk menghampiri Maria. Maria adalah seorang yang saleh dan telah bertunangan dengan Yusuf. Malaikat Tuhan yang datang menghampiri Maria membawa kabar gembira bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang Juruselamat. Namun karena kedatangan Malaikat Tuhan, Maria ketakutan.
Malaikat : “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”
Maria : (terkejut dan tetap memandangi malaikat Tuhan yang datang) berkata dalam hati “Apakah arti salam itu?”
Malaikat “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
Maria : “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”
Malaikat : “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”
Maria : “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
Malaikat : (pergi meninggalkan Maria)
Prolog:
Maria pun bergegas menemui Yusuf setelah Malikat Tuhan memberitakan kabar gembira ini kepada Maria. Namun, setelah mendengar cerita Maria, Yusuf pun pergi keluar meninggalkan Maria dan ia bermaksud menceraikan Maria diam-diam karena ia tidak ingin mencemarkan nama Maria di muka umum dan akhirnya Yusuf pun tertidur.
Maria : “Yusuf, sesungguhnya aku membawa kabar baik bagimu. Malaikat Tuhan datang menghampiriku dan ia berkata bahwa aku akan mengandung dan melahirkan seorang Juruselamat.”
Yusuf : (terkejut) “Apa benar itu Maria?” (memegang pundak Maria)
Maria : “Benar Yusuf. Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan. Biarlah yang terjadi padaku seturut dengan kehendak-Nya.”
Yusuf : (meninggalkan Maria dengan kebingungan) “Bagaimana ini? Sesungguhnya ku sangat mengasihi Maria dan tidak ingin meninggalkannya. Namun, aku juga tidak ingin mencemarkan namanya di depan banyak orang. Kalu begitu lebih baik aku menceraikannya diam-diam.” (tak berapa lama, Yusuf pun tertidur)
Malaikat : “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel yang berarti Allah menyertai kita.”
Yusuf : (terbangun dari tidurnya) “Kiranya kehendakmu sajalah yang terjadi.”
Prolog:
Kemudian, genaplah sembilan bulan kandungan Maria. Pada saat itu Maria dan Yusuf sedang ada di Betlehem dan Maria akan segera melahirkan. Yusuf pun mencari penginapan disana namun semua penginapan kosong hingga akhirnya Maria melahirkan di sebuah kandang domba
Yusuf : “Permisi apakah ada kamar kosong?” (mengetuk pintu dan sedikit berteriak)
Penginapan 1 : “Pergilah! Disini sudah tidak ada lagi kamar kosong.” (membuka pintu dengan kasar lalu menyuruh Yusuf pergi)
Yusuf : “Permisi apakah ada kamar kosong?” (mengetuk pintu dan sedikit berteriak)
Penginapan 2 : “Tidak ada! Jangan berteriak seperti itu di malam dingin seperti ini. Carilah penginapan lain.” (berbicara dengan nada tinggi dan tidak membukakan pintu)
Yusuf : “Aku sudah mencarinya kemana-mana, namun tidak ada kamar kosong lagi. Bantulah aku. Isteriku akan segera melahirkan dan kami perlu tempat.”
Penginapan 2 : (membuka pintu) “Lalu apa peduliku jika isterimu akan melahirkan? Pergilah! Jangan mengganggu sebab hari sudah malam.”
Yusuf : (berjalan pergi dan melihat Maria yang kesakitan) “Tuhan, tolonglah kami sebab Maria akan segera melahirkan.”
Prolong :
Yusuf dan Maria terus berjalan hingga akhirnya mereka menemukan sebuah kandang domba. Maria pun melahirkan Yesus disana. Malaikat Tuhan bernyanyi gembira. Tak hanya itu, berita tentang kelahiran Yesus pun mulai terdengar hingga ke orang-orang Majus dari Timur.
Malaikat : “Sebab seorang Juruselamat telah lahir di Btlehem. Pergilah dan ikutilah bintang yang bersinar dengan terang di langit itu” (menunjuk bintang kemudian menghilang)
Prolog:
Orang-orang Majus mengikuti bintang yang bersinar di langit dengan terangnya. Hingga akhirnya mereka bertama kepada Herodes mengenai sang Juruselamat yang telah lahir.
Orang Majus 1 : “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Herodes : (terkejut dan merasa sangat kesal) “Sesungguhnya dimanakah kalian mendengar berita itu?
Orang Majus 2 : “Dari malaikat Tuhan yang datang menemui kami.”
Herodes : “Sesungguhnya aku tidak tahu mengenai hal itu. Pergilah dan selidikilah secara seksama hal-hal mengenai Anak itu dan setelah kalian menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku juga dimana Anak itu berada agar aku juga datang untuk menyembah Dia.”
Prolog:
Setelah mendengar perkataan Herodes, Orang-orang Majus dari Timur itu pergi dan melihat bintang yang tadi mereka ikuti berhenti di atas suatu tempat dimana Anak itu berada.
Orang Majus 3 : “Lihatlah itu bintang-Nya yang telah menunjuukkan dimana Mesias itu berada. Mari kita pergi ke tempat itu.” (menunjuk bintang dan mengikuti arah bintang itu dengan sukacita)
Prolog:
Setelah sampai, mereka sangat bersuka cita dan sujud menyembah kepadaNya. Dibukalah persembahan yang mereka bawa.
3 orang Majus : “Salam”
Yusuf : “Salam bagi kalian juga.”
Orang Majus 1: “Sesungguhnya malaikat Tuhan datang menghampiri kami lalu kami mengikuti bintang dari Timur itu agar kami bisa sampai disini. Kami sungguh bersuka cita atas lahirnya seorang Mesias ke dalam dunia ini.”
Orang Majus 2 : “Tak lupa kami membawa persembahan bagi Anak yang telah lahir itu.”
Orang Majus 3: “Kiranya apa yang kami bawa dapat menyenangkan hatiNya dan dapat menjadi persembahan yang berkenan di hadapanNya.”
Prolog:
Ketiga orang majus pun mengeluarkan persembahan yang mereka bawa. Mereka membawa emas, kemenyan dan mur. Setelah mereka mempersembahkan persembahan yang mereka bawa. Malaikat Tuhan memperingatkan mereka agar mereka tidak berjalan menuju tempat Herodes. Sehingga mereka berjalan memutar.
Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi.
Malaikat : “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari anak itu untuk membunuh Dia.”
Yusuf : (bangun dari tidurnya dan mengajak Maria untuk pergi) “Bangunlah Maria. Kita harus pergi dari tempat ini sebab Malaikat Tuhan telah berfirman kepadaku.”
Maria : (bangun dan membawa Yesus dalam pangkuannya) “Baiklah Yusuf. Marilah kita pergi.”
Prolog:
Yusuf dan Maria pun pergi ke tanah Mesi seperti apa yang telah diperintahkan oleh Malaikat Tuhan. Mereka berada di Mesir hingga Herodes mati. Setelah itu Yusuf, Maria dan Yesus pun pergi ke daerah Galilea dan tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret dengan bahagia.
Elia A
Belum ada Komentar untuk "DRAMA NATAL Kelahiran Sang Juruselamat"
Posting Komentar