Makna Isi DOA BAPA KAMI yang luar biasa
Doa Bapa Kami
Bacaan: Matius 6:9-13
Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarilah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.”
Lukas 11:1
Doa Bapa Kami merupakan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya yang hingga kini masih melekat pada diri orang percaya. Doa Bapa Kami bermula saat para murid melihat Yesus berdoa. Mereka lalu meminta Yesus untuk mengajarkan bagaimana cara berdoa yang benar. Tentu saja mendengar perkataan dari para muridNya ini Yesus langsung mengajarkan mereka berdoa. Doa yang diajarkan Tuhan Yesus pada saat itu merupakan doa yang sempurna. Doa itu adalah Doa Bapa Kami (Lukas 11:1-5).
Lalu sebenarnya apakah doa itu? Doa adalah bentuk persekutuan kita dengan Tuhan, bercakap-cakap atau berkomunikasi dengan Tuhan dan merupakan berkat dan hak istimewa yang Tuhan berikan. Berdoa akan sangat baik apabila dilakukan dengan cara yang benar. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan doa merupakan bentuk komunikasi kita dengan Tuhan Allah kita dan Bapa kita. Banyak orang bisa berdoa dengan baik, namun doa itu belum tentu benar di hadapan Tuhan. Sebenarnya bagaimana cara kita mengetahui apakah doa yang kita panjatkan sudah benar dihadapanNya? Dalam Matius 6:5-15 disebutkan bahwa berdoa yang baik adalah di tempat tersembunyi dimana hanya Bapa di sorga yang melihatnya. Selain itu doa yang kita panjatkan janganlah bertele-tele karena Bapa di sorga sudah terlebih dahulu mengetahui apa yang kita perlukan sebelum diminta. Dan yang doa yang benar adalah dengan memanjatkan doa Bapa Kami.
Pokok Doa Bapa Kami
Doa Bapa Kami merupakan doa yang sangat sempurna yang telah diajarkan Tuhan Yesus kepada kita semua. Tuhan Yesus mengajarkan doa ini agar pokok doa yang kita panjatkan merupakan doa yang benar dan berkenan di hadapanNya. Pada saat ini, kita seringkali mengahafal doa Bapa Kami tanpa mengerti arti yang terkandung di dalamnya. Tiga bagian pokok doa Bapa Kami yaitu penyembahan kepada Bapa di surga, permohonan kepada Bapa di surga serta penyerahan diri kepada Bapa di surga.
1. Penyembahan kepada Bapa di surga
“Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di sorga” (Matius 6:9-10). Kalimat pertama dalam doa Bapa Kami mengajarkan kita untuk terlebih dahulu melakukan penyembahan kepada Bapa di sorga. Penyembahan merupakan ungkapan hormat kita yang terdalam kepada Allah. Di dalam setiap penyembahan kita, kita harus menaikkan ucapan syukur kita kepada Allah. Menyembah merupakan sikap tunduk, hormat dan taat kepadaNya. Ketika kita menyembah, berarti kita merendahkan diri di hadapan Allah dan mengakui kebesaranNya. Tiga pokok pemahaman di dalam penyembahan yaitu:
a. Pengucapan syukur
Ucapan syukur adalah wujud sikap berterima kasih kepada Allah atas semua hal yang telah Ia lakukan dalam hidup kita. Ucapan syukur merupakan bentuk ungkapan terima kasih kita kepada Allah karena kita merasakan banyak campuran tangan Allah dalam kehidupan kita. Dalam Efesus 5:20 disebutkan bahwa kita harus mengucap syukur senantiasa atas segala sesuatu di dalam namaNya.
b. Pengakuan doa
Pengakuan dosa merupakan bentuk penyembahan kita kepada Allah. Dosa merupakan penghalang relasi kita dengan Allah. Oleh sebab itu, kita harus mengakui dosa-dosa kita dihadapanNya dengan penuh kerendahan hati. Mengakui dosa berarti kita mengakui kelemahan dan keterbatasan kita karena hanya Allah-lah yang sempurna.
c. Menaikkan pujian
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan pujian kepada Bapa di sorga ketika berdoa. Salah satunya yaitu dengan bernyanyi untuk memuji dan menyembahNya. Menaikkan pujian berarti kita sadar bahwa Allah memang layak untuk dipuji dan dipermuliakan.
2. Permohonan kepada Bapa di surga
Di dalam doa Bapa Kami terdapat kata “Berikanlah kami” yang jelas menunjukkan permohonan kita kepada Bapa disurga. Permohonan dilakukan setelah kita menyembah dan memuji Dia. Memohon merupakan hak kita sebagai anak-anakNya. Dalam Yohanes 14:14 disebutkan bahwa ketika kita meminta sesuatu kepadaNya maka Tuhan akan mendengarkannya. Dalam doa Bapa Kami, ada dua permohonan yang kita panjatkan kepadaNya.
Permohonan itu antara lain:
a. Permohonan kebutuhan jasmani
“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Matius 6:11). Permohonan pertama yang dinaikkan yaitu permohonan akan makanan bukan suatu hal yang berlebihan seperti harta kekayaan ataupun hal mewah lainnya. Dalam kalimat tersebut juga terdapat kata kami. Kata kami merujuk kepada banyak orang atau sesama. Tuhan tidak menginginkan kita hanya berdoa bagi diri k ita sendiri namun juga bagi orang lain sebagai bukti kasih kita kepada mereka karena itulah yang berkenan di hadapanNya.
b. Permohonan kebutuhan rohani
Selain kebutuhan jasmani, manusia juga memerlukan kebutuhan rohani yaitu pengampunan dosa. Ini terdapat dalam kalimat “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;” (Matius 6:12). Namun, dalam kenyataannya manusia lebih sering berdoa untuk kebutuhan jasmaninya saja. Memohon kebutuhan rohani sangat penting dilakukan oleh kita sebagai manusia karena manusia tidak hanya hidup oleh daging melainkan juga oleh roh. Ketika kita mendoakan kalimat tersebut juga Tuhan mengajarkan kita bagaimana seharusnya sikap kita ketika ada orang lain yang melakukan kesalahan kepada kita. Mengampuni kesalahan merupakan hal yang sangat penting yang perlu kita lakukan karena Tuhan juga sudah mengampuni kesalahan kita terlebih dahulu. Kalimat permohonan selanjutnya yaitu “dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.” (Matius 6:13a). Kalimat permohonan ini membuktikan ketidak mampuan, kelemahan, keterbatasan dan ketergantungan kita kepadaNya. Manusia merupakan makhluk yang lemah dimana ketika mengalami suatu pergumulan yang dalam sudut pandang manusia dikatakan berat, manusia akan cenderung menyerah. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk terus bersandar kepadaNya sehingga saat kita berdoa, memohon kekuatan dapat memampukan kita untuk bertahan dan menghadapi semua pergumulan yang ada.
3. Penyerahan diri kepada Bapa di surga
Dalam doa Bapa Kami terdapat kalimat “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.” (Matius 6:13b). Kalimat tersebut mengajarkan kita untuk mengerti dan memahami bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan kita merupakan kehendak Tuhan. Kita diajarkan untuk berserah kepadaNya dalam keterbatasan kita. Seringkali dalam berdoa kita melakukan kesalahan atau kekeliruan karena dalam doa kita terlalu banyak menuntut Tuhan untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan pribadi kita, menyalahkan Tuhan jika doa kita belum dijawab olehNya, memaksa Tuhan untuk segera menjawab doa kita serta tidak mau merendahkan diri dan mengakui kesalahan yang kita perbuat dihadapanNya. Karena keegoisan kita inilah, doa kita seringkali menjadi tidak berkenan di hadapanNya. Dalam doa yang kita naikkan, janganlah kita terus menuntut dan memaksa Tuhan untuk menjawab semua doa kita. Namun, mintalah kekuatan dan penyertaan dari padaNya agar kita dapat menjalani hari esok dengan baik.
Jika diperhatikan, Doa Bapa Kami merupakan doa yang singkat dan sederhana namun mengandung makna yang begitu dalam. Bagaimana cara kita untuk mengetahui makna yang ada dalam doa Bapa Kami? Caranya yaitu dengan meresapkan doa Bapa Kami dalam hati dan pikiran kita. Meresapkan doa Bapa Kami ini dapat dilakukan dengan merenungkan setiapkalimat yang ada di dalamnya. Ketika kita dapat mengetahui makna yang terkandung di dalamnya, kita dapat menilai apakah doa yang kita panjatkan sudah benar. Doa Bapa Kami merupakan doa yang diajarkan Tuhan Yesus secara langsung sehingga sudah selayaknya kita hayati dan meresponnya. Jangan sampai kita hanya menghafalkannya saja tanpa mengerti makna yang terkandung di dalamnya.
Doa Bapa Kami merupakan doa yang sempurna yang berasal dari Allah sendiri sengingga kita harus mengucapkannya dengan kasih dan kesadaran penuh bahwa Ia merupakan Allah yang besar sehingga layak untuk kita sembah. Sebutan Bapa dalam doa Bapa kami menunjukkan hubungan kita dengan Allah yang begitu dekat. Dikatakan demikian karena saat kita berdoa kita dapat memanggilNya Bapa yang berarti kita merupakan anak yang dikasihiNya. Kita perlu menghayati bahwa hubungan antara Bapa dengan anak merupakan hubungan yang dekat. Ia begitu mengasihi kita sebagai anak-anakNya hingga Ia rela untuk mengorbankan anak-Nya yang tuhnggal Tuhan kita agar setiap yang percaya kepadaNya beroleh keselamatan dan hidup yang kekal. Sungguh besar bukan kasihNya kepada kita. Oleh sebab itu, kita juga harus mengasihiNya dengan sepenuh hati dan jiwa kita melalui hati, pikiran dan perkataan kita setiap hari.
Setiap kata yang terkandung dalam doa Bapa Kami mengandung arti bahwa Tuhan Yesus peduli kepada kita. Oleh sebab itu, kita juga harus memiliki sikap peduli kepada sesama kita yang mebutuhkan karena Allah juga peduli kepada kita. Selain itu, doa Bapa Kami juga memiliki arti bahwa semua manusia itu lemah sehingga mudah jatuh ke dalam dosa dan juga kesalahan. Karena kesombongan manusia, seringkali manusia jatuh ke dalam dosa yang membuat hubungannya dengan Allah menjadi rusak. Jika sudah demikian, kita harus berdoa kepada Allah untuk memohon ampun dan meminta bimbingan, penyertaan serta kekuatan kepada Tuhan.
Mengkaji Doa Bapa Kami
Adapun hal yang harus diperhatikan dalam mengkaji doa Bapa Kami yaitu:
1. Pemahaman akan kehendak Allah
Hal pertama yang perlu dilakukan yaitu memahami kehendak Allah dalam kehidupan kita. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, manusia seringkali lebih memaksakan kehendaknya dibandingkan menerima kehendak Tuhan. Disaat doa yang dia panjatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, seringkali manusia menjadi kecewa dan marah serta menyalahkan Tuhan. Jika masih seperti ini, bagaimana kita bisa memaknai doa Bapa Kami yang sering diucapkan? Kehendak manusia belum tentu baik, namun kehendak Allha sudah pasti baik bagi kita semua. Ada tiga jawaban Tuhan atas setiap doa yang kita panjatnya. Jawaban itu ya, tidak dan tunggu. Ketika Tuhan tidak menjawab doa kita bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita, namun Tuhan lebih tahu apa yang kita perlukan. Sama seperti Ayah kita di dunia tahu apa yang kita inginkan dan kita butuhkan apalagi Bapa di surga. Oleh sebab itu, marilah kita mulai memiliki pemahaman akan kehendak Allah dalam kehidupan kita.
2. Mengalami kuasa Allah lewat jawaban dari setiap doa yang dipanjatkan
Ketika kita berdoa hal yang harus kita lakukan yaitu mengimani doa tersebut. Ketika kita berdoa dengan iman, kita akan mengalami hubungan yang semakin intim dengan Allah. Iman berarti percaya sepenuhnya kepada apa yang meskipun belum dilihat. Hal inilah yang kemudian disebut sebagai kekuatan iman Iman membuat kita mengalami kasih dan penyertaan Tuhan yang begitu besar. Mari pada saat ini kita merenungkan keadaan kita. Apakah kita selalu berdoa setiap hari? Apakah kita sudah memiliki iman yang benar kepadaNya? Pertanyaan lainnya, apakah kita sudah sering berdoa namun masih belum merasa dekat dengan Allah? Lalu sebaiknya apa yang perlu dilakukan? Mari kita mengambil waktu sejenak untuk bertanya kepada diri sendiri apakah doa yang kita naikkan sudah benar atau belum. Setiap jawaban dari pertanyaan di atas tergantung diri kita dan tergantng iman kita padaNya. Iman akan membuat kita menyadari bahwa Allah mengasihi kita. Ia rindu agar kita bisa membangun hubungan denganNya setiap hari dengan sikap rendah hati dan penuh ucapan syukur. Ketika kita memiliki iman, kita juga dapat memaknai apa yang terkandung dalam doa Bapa Kami. Ketika kita memiliki iman, kita dapat mengalami kuasa Allah yang dinyatakan atas setiap doa yang kita panjatkan.
Setiap orang pasti pernah berdoa. Doa yang dipanjatkan oleh setiap orang itu berbeda tergantung dari apa kebutuhannya. Entah itu berdoa untuk dirinya sendiri, berdoa untuk keluarganya, berdoa untuk sesamanya, berdoa untuk wilayahnya agar aman dan Tuhan pelihara bahkan berdoa bagi gerejanya. Doa merupakan nafas kehidupan bagi orang percaya. Ketika kita tidak berdoa pernahkah kita merasa ada yang kurang dan perasaan kita menjadi tidak tenang? Melalui doa juga kuasa Allah dinyatakan dalam kehidupan kita. Berdoa jangan hanya dilakukan saat kita menerima berkat, namun dalam keadaan berat sekalipun kita harus berdoa dan mengucap syukur kepadaNya. Yesus saja berdoa kepada Bapanya yang ada di sorga. Ia selalu berdoa kepada Bapa untuk meminta hikmat dan pertolongan. Ketika para murid ingin diajarkan berdoa, Ia langsung mengajarkannya karena Ia ingin para murid juga memiliki hubungan yang dekat dengan Bapa di surga. Doa yang Yesus ajarkanpun tidak tangung-tanggung. Ia langsung mengajarkan muridNya doa yang sempurna dan penuh makna.
Doa Bapa Kami memang benar memiliki makna yang teramat dalam terutama pada kata Bapa. Bapa di sorga sangat mengasihi kita.
Dalam Lukas 15:11-32 tentang anak yang hilang diceritakan bahwa seorang anak yang mencoba pergi dari kasih Bapanya dan ketika ia kembali lagi Bapanya sangat senang hingga berlari dan merangkul serta mencium anaknya yang telah lama hilang. Begitupun dengan Bapa kita di sorga. Ia menunggu kita anak-anakNya yang seringkali menjauh dari padaNya. Ia rindu kita bisa datang kepadaNya dan terus membangun persekutuan denganNya.
Oleh sebab itu, marilah kita mulai memaknai doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus kepada kita semua. Memaknai doa Bapa Kami memampukan kita untuk mengerti maksud Tuhan dalam hidup kita. Manusia merupakan makhluk yang lemah yang memerlukan penyertaan Tuhan. Karena keterbatasannya lah manusia harus berdoa dan membantu hubungan yang dekat dengan Allah. Berdoa membuat manusia menjadi kuat dan memperoleh penyertaan Tuhan. Berdoalah kepada Tuhan setiap hari dimanapun dan kapanpun kita berada. Di akhir doa kita, marilah kita panjatkan doa Bapa Kami untuk menyempurnakan doa kita. Ketika kita terus membangun persekutuan denganNya kita akan memahamiNya dan terus merasakan kasih Tuhan dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Elia A.
Bacaan: Matius 6:9-13
Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarilah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.”
Lukas 11:1
Doa Bapa Kami merupakan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya yang hingga kini masih melekat pada diri orang percaya. Doa Bapa Kami bermula saat para murid melihat Yesus berdoa. Mereka lalu meminta Yesus untuk mengajarkan bagaimana cara berdoa yang benar. Tentu saja mendengar perkataan dari para muridNya ini Yesus langsung mengajarkan mereka berdoa. Doa yang diajarkan Tuhan Yesus pada saat itu merupakan doa yang sempurna. Doa itu adalah Doa Bapa Kami (Lukas 11:1-5).
Lalu sebenarnya apakah doa itu? Doa adalah bentuk persekutuan kita dengan Tuhan, bercakap-cakap atau berkomunikasi dengan Tuhan dan merupakan berkat dan hak istimewa yang Tuhan berikan. Berdoa akan sangat baik apabila dilakukan dengan cara yang benar. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan doa merupakan bentuk komunikasi kita dengan Tuhan Allah kita dan Bapa kita. Banyak orang bisa berdoa dengan baik, namun doa itu belum tentu benar di hadapan Tuhan. Sebenarnya bagaimana cara kita mengetahui apakah doa yang kita panjatkan sudah benar dihadapanNya? Dalam Matius 6:5-15 disebutkan bahwa berdoa yang baik adalah di tempat tersembunyi dimana hanya Bapa di sorga yang melihatnya. Selain itu doa yang kita panjatkan janganlah bertele-tele karena Bapa di sorga sudah terlebih dahulu mengetahui apa yang kita perlukan sebelum diminta. Dan yang doa yang benar adalah dengan memanjatkan doa Bapa Kami.
Pokok Doa Bapa Kami
Doa Bapa Kami merupakan doa yang sangat sempurna yang telah diajarkan Tuhan Yesus kepada kita semua. Tuhan Yesus mengajarkan doa ini agar pokok doa yang kita panjatkan merupakan doa yang benar dan berkenan di hadapanNya. Pada saat ini, kita seringkali mengahafal doa Bapa Kami tanpa mengerti arti yang terkandung di dalamnya. Tiga bagian pokok doa Bapa Kami yaitu penyembahan kepada Bapa di surga, permohonan kepada Bapa di surga serta penyerahan diri kepada Bapa di surga.
1. Penyembahan kepada Bapa di surga
“Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di sorga” (Matius 6:9-10). Kalimat pertama dalam doa Bapa Kami mengajarkan kita untuk terlebih dahulu melakukan penyembahan kepada Bapa di sorga. Penyembahan merupakan ungkapan hormat kita yang terdalam kepada Allah. Di dalam setiap penyembahan kita, kita harus menaikkan ucapan syukur kita kepada Allah. Menyembah merupakan sikap tunduk, hormat dan taat kepadaNya. Ketika kita menyembah, berarti kita merendahkan diri di hadapan Allah dan mengakui kebesaranNya. Tiga pokok pemahaman di dalam penyembahan yaitu:
a. Pengucapan syukur
Ucapan syukur adalah wujud sikap berterima kasih kepada Allah atas semua hal yang telah Ia lakukan dalam hidup kita. Ucapan syukur merupakan bentuk ungkapan terima kasih kita kepada Allah karena kita merasakan banyak campuran tangan Allah dalam kehidupan kita. Dalam Efesus 5:20 disebutkan bahwa kita harus mengucap syukur senantiasa atas segala sesuatu di dalam namaNya.
b. Pengakuan doa
Pengakuan dosa merupakan bentuk penyembahan kita kepada Allah. Dosa merupakan penghalang relasi kita dengan Allah. Oleh sebab itu, kita harus mengakui dosa-dosa kita dihadapanNya dengan penuh kerendahan hati. Mengakui dosa berarti kita mengakui kelemahan dan keterbatasan kita karena hanya Allah-lah yang sempurna.
c. Menaikkan pujian
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan pujian kepada Bapa di sorga ketika berdoa. Salah satunya yaitu dengan bernyanyi untuk memuji dan menyembahNya. Menaikkan pujian berarti kita sadar bahwa Allah memang layak untuk dipuji dan dipermuliakan.
2. Permohonan kepada Bapa di surga
Di dalam doa Bapa Kami terdapat kata “Berikanlah kami” yang jelas menunjukkan permohonan kita kepada Bapa disurga. Permohonan dilakukan setelah kita menyembah dan memuji Dia. Memohon merupakan hak kita sebagai anak-anakNya. Dalam Yohanes 14:14 disebutkan bahwa ketika kita meminta sesuatu kepadaNya maka Tuhan akan mendengarkannya. Dalam doa Bapa Kami, ada dua permohonan yang kita panjatkan kepadaNya.
Permohonan itu antara lain:
a. Permohonan kebutuhan jasmani
“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Matius 6:11). Permohonan pertama yang dinaikkan yaitu permohonan akan makanan bukan suatu hal yang berlebihan seperti harta kekayaan ataupun hal mewah lainnya. Dalam kalimat tersebut juga terdapat kata kami. Kata kami merujuk kepada banyak orang atau sesama. Tuhan tidak menginginkan kita hanya berdoa bagi diri k ita sendiri namun juga bagi orang lain sebagai bukti kasih kita kepada mereka karena itulah yang berkenan di hadapanNya.
b. Permohonan kebutuhan rohani
Selain kebutuhan jasmani, manusia juga memerlukan kebutuhan rohani yaitu pengampunan dosa. Ini terdapat dalam kalimat “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;” (Matius 6:12). Namun, dalam kenyataannya manusia lebih sering berdoa untuk kebutuhan jasmaninya saja. Memohon kebutuhan rohani sangat penting dilakukan oleh kita sebagai manusia karena manusia tidak hanya hidup oleh daging melainkan juga oleh roh. Ketika kita mendoakan kalimat tersebut juga Tuhan mengajarkan kita bagaimana seharusnya sikap kita ketika ada orang lain yang melakukan kesalahan kepada kita. Mengampuni kesalahan merupakan hal yang sangat penting yang perlu kita lakukan karena Tuhan juga sudah mengampuni kesalahan kita terlebih dahulu. Kalimat permohonan selanjutnya yaitu “dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.” (Matius 6:13a). Kalimat permohonan ini membuktikan ketidak mampuan, kelemahan, keterbatasan dan ketergantungan kita kepadaNya. Manusia merupakan makhluk yang lemah dimana ketika mengalami suatu pergumulan yang dalam sudut pandang manusia dikatakan berat, manusia akan cenderung menyerah. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk terus bersandar kepadaNya sehingga saat kita berdoa, memohon kekuatan dapat memampukan kita untuk bertahan dan menghadapi semua pergumulan yang ada.
3. Penyerahan diri kepada Bapa di surga
Dalam doa Bapa Kami terdapat kalimat “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.” (Matius 6:13b). Kalimat tersebut mengajarkan kita untuk mengerti dan memahami bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan kita merupakan kehendak Tuhan. Kita diajarkan untuk berserah kepadaNya dalam keterbatasan kita. Seringkali dalam berdoa kita melakukan kesalahan atau kekeliruan karena dalam doa kita terlalu banyak menuntut Tuhan untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan pribadi kita, menyalahkan Tuhan jika doa kita belum dijawab olehNya, memaksa Tuhan untuk segera menjawab doa kita serta tidak mau merendahkan diri dan mengakui kesalahan yang kita perbuat dihadapanNya. Karena keegoisan kita inilah, doa kita seringkali menjadi tidak berkenan di hadapanNya. Dalam doa yang kita naikkan, janganlah kita terus menuntut dan memaksa Tuhan untuk menjawab semua doa kita. Namun, mintalah kekuatan dan penyertaan dari padaNya agar kita dapat menjalani hari esok dengan baik.
Jika diperhatikan, Doa Bapa Kami merupakan doa yang singkat dan sederhana namun mengandung makna yang begitu dalam. Bagaimana cara kita untuk mengetahui makna yang ada dalam doa Bapa Kami? Caranya yaitu dengan meresapkan doa Bapa Kami dalam hati dan pikiran kita. Meresapkan doa Bapa Kami ini dapat dilakukan dengan merenungkan setiapkalimat yang ada di dalamnya. Ketika kita dapat mengetahui makna yang terkandung di dalamnya, kita dapat menilai apakah doa yang kita panjatkan sudah benar. Doa Bapa Kami merupakan doa yang diajarkan Tuhan Yesus secara langsung sehingga sudah selayaknya kita hayati dan meresponnya. Jangan sampai kita hanya menghafalkannya saja tanpa mengerti makna yang terkandung di dalamnya.
Doa Bapa Kami merupakan doa yang sempurna yang berasal dari Allah sendiri sengingga kita harus mengucapkannya dengan kasih dan kesadaran penuh bahwa Ia merupakan Allah yang besar sehingga layak untuk kita sembah. Sebutan Bapa dalam doa Bapa kami menunjukkan hubungan kita dengan Allah yang begitu dekat. Dikatakan demikian karena saat kita berdoa kita dapat memanggilNya Bapa yang berarti kita merupakan anak yang dikasihiNya. Kita perlu menghayati bahwa hubungan antara Bapa dengan anak merupakan hubungan yang dekat. Ia begitu mengasihi kita sebagai anak-anakNya hingga Ia rela untuk mengorbankan anak-Nya yang tuhnggal Tuhan kita agar setiap yang percaya kepadaNya beroleh keselamatan dan hidup yang kekal. Sungguh besar bukan kasihNya kepada kita. Oleh sebab itu, kita juga harus mengasihiNya dengan sepenuh hati dan jiwa kita melalui hati, pikiran dan perkataan kita setiap hari.
Setiap kata yang terkandung dalam doa Bapa Kami mengandung arti bahwa Tuhan Yesus peduli kepada kita. Oleh sebab itu, kita juga harus memiliki sikap peduli kepada sesama kita yang mebutuhkan karena Allah juga peduli kepada kita. Selain itu, doa Bapa Kami juga memiliki arti bahwa semua manusia itu lemah sehingga mudah jatuh ke dalam dosa dan juga kesalahan. Karena kesombongan manusia, seringkali manusia jatuh ke dalam dosa yang membuat hubungannya dengan Allah menjadi rusak. Jika sudah demikian, kita harus berdoa kepada Allah untuk memohon ampun dan meminta bimbingan, penyertaan serta kekuatan kepada Tuhan.
Mengkaji Doa Bapa Kami
Adapun hal yang harus diperhatikan dalam mengkaji doa Bapa Kami yaitu:
1. Pemahaman akan kehendak Allah
Hal pertama yang perlu dilakukan yaitu memahami kehendak Allah dalam kehidupan kita. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, manusia seringkali lebih memaksakan kehendaknya dibandingkan menerima kehendak Tuhan. Disaat doa yang dia panjatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, seringkali manusia menjadi kecewa dan marah serta menyalahkan Tuhan. Jika masih seperti ini, bagaimana kita bisa memaknai doa Bapa Kami yang sering diucapkan? Kehendak manusia belum tentu baik, namun kehendak Allha sudah pasti baik bagi kita semua. Ada tiga jawaban Tuhan atas setiap doa yang kita panjatnya. Jawaban itu ya, tidak dan tunggu. Ketika Tuhan tidak menjawab doa kita bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita, namun Tuhan lebih tahu apa yang kita perlukan. Sama seperti Ayah kita di dunia tahu apa yang kita inginkan dan kita butuhkan apalagi Bapa di surga. Oleh sebab itu, marilah kita mulai memiliki pemahaman akan kehendak Allah dalam kehidupan kita.
2. Mengalami kuasa Allah lewat jawaban dari setiap doa yang dipanjatkan
Ketika kita berdoa hal yang harus kita lakukan yaitu mengimani doa tersebut. Ketika kita berdoa dengan iman, kita akan mengalami hubungan yang semakin intim dengan Allah. Iman berarti percaya sepenuhnya kepada apa yang meskipun belum dilihat. Hal inilah yang kemudian disebut sebagai kekuatan iman Iman membuat kita mengalami kasih dan penyertaan Tuhan yang begitu besar. Mari pada saat ini kita merenungkan keadaan kita. Apakah kita selalu berdoa setiap hari? Apakah kita sudah memiliki iman yang benar kepadaNya? Pertanyaan lainnya, apakah kita sudah sering berdoa namun masih belum merasa dekat dengan Allah? Lalu sebaiknya apa yang perlu dilakukan? Mari kita mengambil waktu sejenak untuk bertanya kepada diri sendiri apakah doa yang kita naikkan sudah benar atau belum. Setiap jawaban dari pertanyaan di atas tergantung diri kita dan tergantng iman kita padaNya. Iman akan membuat kita menyadari bahwa Allah mengasihi kita. Ia rindu agar kita bisa membangun hubungan denganNya setiap hari dengan sikap rendah hati dan penuh ucapan syukur. Ketika kita memiliki iman, kita juga dapat memaknai apa yang terkandung dalam doa Bapa Kami. Ketika kita memiliki iman, kita dapat mengalami kuasa Allah yang dinyatakan atas setiap doa yang kita panjatkan.
Setiap orang pasti pernah berdoa. Doa yang dipanjatkan oleh setiap orang itu berbeda tergantung dari apa kebutuhannya. Entah itu berdoa untuk dirinya sendiri, berdoa untuk keluarganya, berdoa untuk sesamanya, berdoa untuk wilayahnya agar aman dan Tuhan pelihara bahkan berdoa bagi gerejanya. Doa merupakan nafas kehidupan bagi orang percaya. Ketika kita tidak berdoa pernahkah kita merasa ada yang kurang dan perasaan kita menjadi tidak tenang? Melalui doa juga kuasa Allah dinyatakan dalam kehidupan kita. Berdoa jangan hanya dilakukan saat kita menerima berkat, namun dalam keadaan berat sekalipun kita harus berdoa dan mengucap syukur kepadaNya. Yesus saja berdoa kepada Bapanya yang ada di sorga. Ia selalu berdoa kepada Bapa untuk meminta hikmat dan pertolongan. Ketika para murid ingin diajarkan berdoa, Ia langsung mengajarkannya karena Ia ingin para murid juga memiliki hubungan yang dekat dengan Bapa di surga. Doa yang Yesus ajarkanpun tidak tangung-tanggung. Ia langsung mengajarkan muridNya doa yang sempurna dan penuh makna.
Doa Bapa Kami memang benar memiliki makna yang teramat dalam terutama pada kata Bapa. Bapa di sorga sangat mengasihi kita.
Dalam Lukas 15:11-32 tentang anak yang hilang diceritakan bahwa seorang anak yang mencoba pergi dari kasih Bapanya dan ketika ia kembali lagi Bapanya sangat senang hingga berlari dan merangkul serta mencium anaknya yang telah lama hilang. Begitupun dengan Bapa kita di sorga. Ia menunggu kita anak-anakNya yang seringkali menjauh dari padaNya. Ia rindu kita bisa datang kepadaNya dan terus membangun persekutuan denganNya.
Oleh sebab itu, marilah kita mulai memaknai doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus kepada kita semua. Memaknai doa Bapa Kami memampukan kita untuk mengerti maksud Tuhan dalam hidup kita. Manusia merupakan makhluk yang lemah yang memerlukan penyertaan Tuhan. Karena keterbatasannya lah manusia harus berdoa dan membantu hubungan yang dekat dengan Allah. Berdoa membuat manusia menjadi kuat dan memperoleh penyertaan Tuhan. Berdoalah kepada Tuhan setiap hari dimanapun dan kapanpun kita berada. Di akhir doa kita, marilah kita panjatkan doa Bapa Kami untuk menyempurnakan doa kita. Ketika kita terus membangun persekutuan denganNya kita akan memahamiNya dan terus merasakan kasih Tuhan dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Elia A.
Belum ada Komentar untuk "Makna Isi DOA BAPA KAMI yang luar biasa"
Posting Komentar