101 Ayat Alkitab Tentang Pernikahan, Cinta, Pasangan Hidup dan Jodoh

Ayat Alkitab Tentang Pernikahan, Cinta dan Jodoh

AYAT ALKITAB TENTANG PERNIKAHAN


Pernikahan yang Suci
Bacaan: Pengkhotbah 4:9-12

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”
Kejadian 2:24

Dapat menikah dan membentuk sebuah keluarga yang bahagia tentu merupakan keinginan banyak orang. Karena pernikahan itu merupakan sebuah janji suci yang diutarakan oleh dua pasang insan yang saling mengasihi satu sama lain, banyak orang yang berlomba-lomba membuat pernikahan indah seperti di negeri dongeng dengan alasan “sekali seumur hidup”. Benarkah demikian? Seseorang menikah pasti dilandasi dengan yang namanya cinta. Namun, kerap kali pernikahan hanya dijadikan sebuah ajang permainan semata.

Kita bisa melihatnya di sekitar kita ataupun dipemberitaan media sosial. Banyak orang yang mengakhiri pernikahannya begitu saja karena tidak dapat menyelesaikan masalah ya ada. Bahkan ada pula yang baru beberapa bulan menikah justru memilih untuk bercerai dan menikah lagi dengan orang yang dirasa sudah tepat.

Apakah itu merupakan pernikahan yang berkenan di hadapanNya?

Ketika seorang laki-laki pergi meninggalkan orang tuanya dan memilih hidup bersama dengan orang yang dicintainya sampai maut memisahkan bukankah seharusnya orang tersebut menjaga hubungan pernikahan itu sampai akhir hayatnya?

Padahal dalam Matius 19:5-6 jelas tertulis demikian “Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dah ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”

Sebagai orang percaya, pernikahan merupakan momen indah yang amat teristimewa karena akan ada keterlibatan Tuhan dalam keluarga yang akan dibangunnya kelak. Perinikahan itu suci. Yang perlu diingat disini adalah suci yang dimaksud bukanlah pasangan yang akan menikah bukan pula pendeta yang memberkati pernikahan itu, namun Tuhan yang terlibat dalam pernikahan tersebut. Karena pernikahan itu suci, maka kita harus menjaga pernikahan itu sampai maut memisahkan, Ketika suatu pasangan suami istri kelak diperhadapkan oleh suatu masalah, janganlah sampai menyalahkan Tuhan. Tuhan tidak pernah salah. Ia selalu tahu apa yang kita butuhkan.

Yang membuat itu salah adalah manusia itu sendiri. Pernikahan juga merupakan persahabatan yang paling akrab yang dimiliki oleh manusia. Dalam hubungan suami istri haruslah ada kasih Tuhan yang mendasari agar keduanya bisa saling mengasihi, mencintai, menghormati dan menghargai satu sama lain. Haruslah menjadikan Tuhan sebagai “kepala keluarga” dalam pernikahan tersebut karena Allah yang menjadi fokus di dalamnya. Setiap keputusan yang diambil haruslah seturut dengan kehendakNya. Selain itu, pasangan suami istri juga harus memiliki pandangan yang benar tentang komitmen dan ikrar pernikahan mereka.

Pernikahan bukanlah merupakan suatu hubungan yang bersifat sementara. Masih banyak diantara kita yang menganggap bahwa pernikahan merupakan suatu cara untuk memenuhi kebutuhan, agar tidak hidup sendiri dan agar tidak kesepian. Seringkali diantara kita lupa akan maksud pernikahan yang suci dan kudus itu. Ketika pernikahan tidak didasari atas cinta kasih Tuhan, maka pernikahan tersebut akan mudah diputuskan dan dilepaskan ketika ada permasalahan yang dihadapi atau ketika dua pemikiran tidak dapat menjadi satu. Memang setiap orang memiliki pandangan yang berbeda tentang pernikahan.

Ada yang  memiliki pandangan bahwa menikah merupakan salah satu cara agar dapat hidup bersama seseorang yang dicintai namun ada pula yang berpandangan bahwa pernikahan merupakan suatu hal yang suci sehingga harus dapat membawa pasangannya untuk sama-sama bertumbuh di dalam Tuhan. Oleh sebab itu, setiap pasangan harus tahu terlebih dahulu mengapa mereka ingin menikah dan membangun keluarga bersama.

Yang Harus Dilakukan Agar Ada Kasih dalam Pernikahan

Karena pernikahan merupakan suatu tahapan menuju kehidupan yang baru, maka hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun hubungan pernikahan itu yaitu:

1. Menjadikan Tuhan sebagai pondasi pernikahan

Pernikahan merupakan sesuatu yang suci sehingga harus menjadikan Tuhan sebagai pondasi utama dalam pernikahan tersebut. Ketika Tuhan sudah menjadi pondasi, biarkan Tuhan yang menuntun pernikahan tersebut. Biarkan Tuhan juga turut campur tangan di dalam pernikahan saudara. Ketika Tuhan sudah bekerja dan turut campur tangan dalam pernikahan tersebut, maka Tuhan akan menjaga dan kasihNya akan terus ada dalam keluarga tersebut.

2. Saling mengasihi

Hal yang harus diperhatikan yaitu kasih. Ketikan suatu pasangan saling mengasihi, mereka akan mampu menghadapi permasalahan secara bersama-sama serta berpikir bersama. Mereka tidak akan saling menyalahkan dan berusaha untuk menyatukan dua pikiran yang berbeda ketika ada suatu permasalahan yang muncul.

3. Saling terbuka

Keterbukaan merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Setiap pasangan harus mau terbuka satu sama lain. Terbuka disini berarti setiap pasangan harus jujur akan perasaannya asing-masing. Ketika dalam pernikahan sudah ada sikap saling terbuka, pernikahan itu akan dipenuhi oleh kasih dan tidak ada kebohongan di dalamnya.

4 Tidak selingkuh

Perselingkuhan merupakan salah satu penyebab suatu hubungan pernikahan tidak harmonis. Perselingkuhan hanya akan membuat kasih Tuhan hilang. Ketika perselingkuhan itu terjadi, hanya akan membuat pasangan menjadi kecewa dan tidak percaya lagi kepada kita. Bukankah perzinahan dilarang Allah untuk kita lakukan? Kasihilah pasanganmu sebagaimana mestinya. Apapun alasan yang mebuatmu menduakan pasanganmu ingatlah mengapa dahulu kamu memilihnya untuk mendampingi hidupmu.

5 Tidak khawatir

Ketika menikah, hal pertama yang pasti akan muncul yaitu rasa khawatir. Khawatir akan apa yang akan dimakan dan diminum, khawatir akan pekerjaan atau jika sudah memiliki anak akan khawatir terhadap anak tersebut. Rasa khawatir yang berlebihan justru akan membuat hubungan pernikahan tidak menjadi harmonis. Pasangan akan saling menuntut satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan yang semakin banyak. Karena tuntutan itu, waktu bersama menjadi berkurang karena terus bekerja. Oleh sebab itu, serahkanlah kekhawatiranmu kepada Tuhan, maka Ia akan mencukupkan semua yang kamu perlukan.

6. Saling menghormati

Saling menghormati juga sangat penting untuk dilakukan. Dalam Kolose 3:18-21 disebutkan demikian “Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.” Menhormati merupakan salah satu bentuk penghargaan yang paling dalam. Setiap anggota keluarga haruslah saling ada rasa hormat antar satu dengan yang lainnya.

7 Saling mengampuni

Ketika pasangan berbuat suatu kesalahan, penting bagi kita untuk mengampuninya. Ketika pasangan tidak dapat saling mengampuni lalu bagaimana mereka dapat mempertahankan pernikahannya. Jangan biarkan amarah menguasai pernikahan suci yang telah dibangun tapi biarlah kasih pengampunan nyata di dalamnya.

Pernikahan merupakan hal yang suci dimana Allah hadir di tengah-tengah pernikahan tersebut. Jangan biarkan keegoisan diri justru merusak pernikahan suci yang telah dibangun. Setiap pasangan hendaklah saling mengasihi, menghormati dan mengampuni. Jadikanlah Allah sebagai pondasi dalam membangun suatu hubungan pernikahan. Kiranya kasih Allah menyertai pernikahan saudara. Tuhan Yesus memberkati.


AYAT ALKITAB TENTANG JODOH


Are You My Destiny?
Bacaan: Kejadian 2:18-25

Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.””
Kejadian 2:23

Masalah percintaan tentu terus menjadi topik pembicaraan hangat terutama dikalangan anak muda. Banyak diantara anak muda yang terus berbicara mengenai jodoh yang kelak akan menjadi pasangan hidupnya kelak. Terkadang rasa khawatir muncul ketika seseorang sudah memasuki fase “matang” baik secara emosional maupun seksual namun belum menemukan jodohnya. Pertanyaan bahkan sindiran orang lain terkadang salah diartikan oleh kita sehingga kita berusaha untuk secepatnya menemukan jodoh. Bahkan tidak heran jika kita melihat banyak diantara kita yang memiliki pasangan yang belum percaya karena konsep jodoh yang salah ini dan motivasi yang salah untuk menemukan jodoh secepatnya.

Padahal di dalam 2 Korintus 6:14 sudah jelas dikatakan demikian “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Ketika memiliki pasangan yang tidak seiman seringkali kita dengan yakin dan percaya bahwa kita akan membawa pasangan kita percaya kepada Tuhan karena menganggap pasangan itu merupakan jodoh yang sudah Tuhan berikan. Namun apakah benar seperti itu? Bisa saja kita yang justru dibawa oleh pasangan kita sehingga membuat kita menjadi jauh dariNya.

Kekhawatiran akan masalah jodoh seakan terus menghantui dan membayangi kita yang belum dipertemukan Tuhan dengan pasangan yang tepat. Di dalam 1 Korintus 11:11-12 jelas dikatakan “Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan.Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah.”

Setiap manusia pasti memiliki pasangannya masing-masing karena tidak baik bagi manusia hidup seorang diri saja. Oleh sebab itu, kita tidak perlu khawatir akan jodoh yang belum Tuhan pertemukan. Belum dipertemukan sekarang bukan berarti kita tidak memiliki jodoh. Jodoh merupakan peristiwa dimana kita memaksakan kehendak kita kepada Tuhan. Jodoh bukan berarti kita meminta Tuhan untuk menyatukan kita dengan orang yang kita sukai.

Ini bukan masalah si A harus menikah dengan si B. Ini merupakan masalah waktu Tuhan menemukan kita dengan seseorang yang dapat menjadi penolong hidup kita yang sepadan dengan kita.  Sepadan yang dimaksud bukanlah kesamaan status sosial atau kesamaan latar belakang. Sepadan disini berarti pasangan yang percaya kepada Tuhan yang dapat membangun kehidupan kita baik secara rohani dan jasmani. Jodoh bukanlah sesuatu yang harus dipermainkan dan dipertaruhkan. Jodoh merupakan seseorang yang kelak akan mendampingi kita baik suka maupun duka. Baik dalam keadaan sedih maupun senang. Ia akan menolong dan menemani kita di sepanjang kehidupan kita. Jadi, kita tidak perlu terburu-buru karena Tuhan sudah menyiapkan seseorang yang sepadan dengan kita yang kelak akan menjadi penolong kita.

Ada dua pandangan berbeda mengenai jodoh. Pandangan pertama berbicara bahwa jodoh merupakan takdir dan pandangan kedua berbicara bahwa jodoh merupakan pilihan. Pandangan jodoh merupakan sebuah takdir disebut juga dengan determinisme. Pandangan ini percaya bahwa jodoh seseorang itu sudah ditentukan oleh Tuhan sehingga tidak perlu berusaha atau melakukan suau upaya untuk mendapatkan jodoh.

Pandangan ini memungkinkan seseorang hanyak menganggap dirinya merupakan “tokoh” yang telah diatur oleh seorang “sutradara” sehingga akan menerima setiap arahan dan keputusan yang diberikan. Ketika seseorang menganggap jodoh merupakan takdir Tuhan bisa jadi ia juga menyalah artikan perasaan sukanya sehingga apa yang ia sukai dikatakan takdir dan merupakah jodohnya. Berbeda dengan pandangan yang kedua. Pandangan kedua menganggap jodoh itu merupakan pilihan sehingga kita yang harus menentukan jodoh kita. Pandangan ini akan menekankan kehendak bebas manusia untuk memilih apa yang ia sukai tanpa melibatkan campur tangan Tuhan. Ia menganggap inilah hidupnya sehingga ia yang harus menentukan, bukan ditentukan oleh orang lain bahkan Tuhan. Pandangan mengenai jodoh ini kita yang menentukan ingin berpandangan seperti apa. Yang perlu diingat, Tuhanlah yang telah mengatur setiap langkah hidup kita. Jangan lupakan Tuhan atas setiap apa yang kita putuskan dalam kehidupan ini.

Ketika kita melupakan Tuhan, pilihan yang kita anggap baik belum tentu benar dihadapanNya.

Bukankah hal terpenting adalah berbuat baik dan benar dihadapanNya?

Jangan biarkan keduniawian kita mengalahkan iman kita kepadaNya. Ia pasti akan menyediakan dan memberikan yang terbaik bagi kita termasuk soal pasangan hidup.

Hal terpenting dalam menemukan jodoh yaitu jangan menetapkan kriteria “paten” mengenai jodoh kita. Jangan memiliki anggapan keliru mengenai jodoh. Masih banyak diantara kita yang berpikir bahwa ketika kita memiliki kesamaan dan kecocokan dengan seseorang berarti orang tersebut merupakan jodoh kita.

Jika kalian memiliki kesamaan dalam hal yang buruk apakah kamu beranggapan dia masih tetap jodohmu yang diberikan oleh Tuhan?

Jodoh itu haruslah seseorang yag sudah Tuhan tetapkan bukan yang kita tetapkan menurut kriteria dan keinginan kita.

Tanda Dia Merupakan Pasangan dari Tuhan
Terkadang kita bingung apakah benar orang yang sedang bersama kita saat ini atau kelak akan bersama kita merupakan jodoh pemberian dari Tuhan atau bukan. Untuk menjawab kebingungan tersebut, berikut akan dijelaskan tanda dia merupakan pasangan dari Tuhan.

1. Memiliki Iman yang sejati kepada Tuhan Yesus

Iman percaya kepada Tuhan merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan menjadi pasangan kita. Jika ia tidak mempercayai Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, maka ia bukanlah jodoh dari Tuhan. Mengapa demikian? Karena Tuha sendiri menyuruh kita untuk mencari pasangan yang sepadan.

2. Tuhan yang mendominasi pertemuan kita dengannya

Ketika kita berusaha mencari seseorang yang dianggap sebagai jodoh kita sehingga kita memaksa Tuhan namun tidak meminta penyertaan Tuhan bisa jadi dia bukan merupakan jodoh kita karena kita yang berusaha sekuat tenaga untuk bersama dengannya namun tidak meminta penyertaan Tuhan. Jika kita merasa dia cocok dengan kita, belum tentu Tuhan juga menghendakinya. Tuhan tidak selalu mengijinkan suatu pertemuan yang terjadi untuk kelak dipersatukan kemudian.

3. Benar-benar mencintai kita apa adanya

Tanda dia merupakan pasangan dari Tuhan untuk kita yaitu sikapnya yang benar-benar mencintai kita apa adanya. Ia mau menerima kekurangan dan kelemahan kita bahkan menjadi pelengkap bagi kekurangan kita. Ia tidak menuntut kita untuk berubah dan menuruti apa yang dia inginkan. Dia selalu menginginkan kita menjadi diri kita sendir apa adanya tanpa perlu membandingkannya dengan orang lain. Ia akan membuat kita menjadi seseorang yang istimewa karena dia mencintai apa yang ada pada diri kita tanpa menuntut adanya suatu perubahan.

Jodoh merupakan sesuatu yang tidak bisa kita paksakan kepada Tuhan. Kita juga tidak bisa menetapkan seseorang untuk menjadi jodoh kita berdasarkan kriteria pilihan kita. Jika kita merasa cocok atau nyaman dengan seseorang, belum tentu orang tersebut merupakan jodoh pemberian dari Tuhan. Oleh sebab itu, jika pada saat ini kamu belum menemukan jodoh dari Tuhan, ingatlah Ia akan memberikan seorang penolong yang sepadan denganmu kelak. Jangan terburu-buru untuk mencari dan menemukannya. Libatkanlah dan tanyakanlah Tuhan selalu agar apa yang kamu pilih memang benar berasal dari Allah. Tuhan Yesus memberkati.

AYAT ALKITAB TENTANG CINTA

The Power of Love
Bacaan: Pengkhotbah 4:7-12

Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari semua korban bakaran dan korban sembelihan.”
Markus 12:33

Cinta merupakan suatu anugerah yang Tuhan berikan bagi kita manusia. Di dunia ini jika tidak ada cinta maka kehidupan hanya penuh dengan ketakutan dan kesendirian, Tanpa disadari kehadiran cinta di tengah-tengah umat manusia sangat berarti dan sangat berdampak besar. 

Cinta akan mampu mengalahkan segala rintangan dan kesulitan yang dialami. 

Pernahkah saudara membayangkan hidup tanpa ada yang namanya cinta? 

Cinta keluarga, cinta saudara, cinta teman bahkan yang paling besar adalah cinta dari Tuhan. 

Jika tidak ada itu semua akankah kita mampu untuk tetap hidup di dunia ini? 

Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan orang lain di dalam hidupnya. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sama halnya dengan cinta. Seseorang tidak dapat hidup tanpa adanya cinta. Mereka yang telah kehilangan cinta dalam hidupnya, pasti akan sulit untuk bersyukur dan merasakan keindahan dunia dan keindahan kasih Tuhan di dalam hidupnya. 

Mereka yang pernah dikecewakan oleh yang namanya cinta, pasti akan sulit untuk memahami kembali apa itu sebenarnya cinta. Seseorang yang pernah dimanfaatkan atas nama cinta, pasti akan sulit lagi percaya kepada cinta yang tulus. Ya, manusia memang seperti itu. Terkadang manusia memainkan apa yang seharusnya tidak boleh dipermainkan yaitu cinta. Kita juga sering mendengar jika pada saat ini banyak sekali lagu-lagu yang bertemakan cinta. Cinta memang sudah seperti nafas kehidupan bagi manusia. Cinta sudah menjadi bagian hidup manusia. 

Dalam Efesus 5:1-2 juga dikatakan demikian “Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.” Tuhan pun sudah mengingatkan dan mengajak kita untuk hidup di dalam kasih dengan tidak mengasihi diri kita sendiri namun juga dengan mengasihi Tuhan dan sesama kita. Di Alkitab sendiri, banyak sekali berbicara mengenai kasih. 

Apa itu kasih dan bagaimana seharusnya kita mengasihi sudah jelas tertulis di dalam Alkitab. Kita harus mengasihi karena Allah telah mengasihi kita lebih dulu. “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” 1 Yohanes 4:19.

Lalu sebenarnya apakah itu kasih yang dikehendaki dalam Alkitab? Dalam 1 Korintus 13:4-7 dijelaskan kasih itu demikian “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” 

Sungguh besar bukan kekuatan dari kasih itu? 

Namun karenanya, seringkali kasih atau cinta ini dipermainkan dan tidak dipertanggung jawabkan. Terkadang ada orang yang memanfaatkan orang lain atas dasar cinta. Cinta seperti itu bukanlah cinta sejati dan bukan pula cinta yang dikehendaki oleh Allah. Cinta yang dikehendaki oleh Allah adalah cinta yang tulus yang beralaskan kasih Allah.

Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.” Amsal 10:12. 

Ketika kita membangun sebuah kasih atau cinta, pasti akan menjadi kekuatan bagi kita dan bagi orang yang kita cintai. Cinta mampu merubah segala. Cinta mampu menguatkan. Cinta mampu membuatmu mengerti apa arti dari kehidupan ini. 

Cinta bisa membuatmu bersyukur atas kehidupan yang telah Tuhan berikan. Cinta merupakan perasaan yang mesti ada di dalam diri setiap manusia. Cinta bukanlah sesuatu yang murah dan patut kamu permainkan. Cinta adalah sesuatu yang sangat mahal harganya dan sangat brharga sehingga harus dijaga dan dipelihara. Bukankah karena cinta dan kasihnya kepada kita Tuhan Yesus rela mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Dia tidak melakukan pelanggaran dan dosa namun Ia harus menanggungnya karena kasihnya kepada kita. “Satu-satunya cara agar kita meperoleh kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberikan kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.” Dale Carnagie.

Tarunlah aku seperti materai pada hatimu, seperti materai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!” Kidung Agung 8:6. 

Cinta adalah sesatu yang kuat. Ketika kita mencintai sesuatu atau seseorang pasti kita akan sulit untuk melepaskannya. Cinta itu tak berkesudahan. Ia tidak akan pernah berakhir. Karena kekuatan cinta pula kita dapat tetap berdiri tegak. Jangan sampai kita kehilangan cinta itu terutama cinta dari Allah. Cinta dari Allah merupakan cinta yang paling tulus yang tak pernah menuntut balas. Seringkali kita meragukan cinta Allah hanya karena persoalan hidup yang kita alami. Janganlah kita seperti orang bebal yang mengandalkan pengertian kita semata. Lihatlah sekeliling kita. Renungkanlah apa yang telah terjadi.

Karena manusia merupakan makhluk lemah, maka manusia memerlukan orang lain untuk menguatkannya. Pada saat ini banyak manusia yang mencari cinta sejati dalam hidupnya. Untuk mendapatkan cinta sejati itu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. 

Yang pertama adalah mengenali diri sendiri. 

Renungkanlah apakah anda layak dan sepantasnya untuk dicintai apa adanya bukan ada apanya. Karena cinta sejati itu tidak menuntut. Ia akan menerimamu apa adanya dalam kondisi dan keadaan anda pada saat ini. 

Hal yang perlu anda tanyakan kepada diri anda adalah 

“Apakah saya sudah bahagia?” 

Jika anda sudah bahagia dengan hidup anda maka anda layak untuk mendapatkan cinta sejati itu. Ini karena dalam cinta anda juga harus bisa membagi kebahagiaan yang anda miliki dengan orang lain bukan hanya menuntut orang lain memberikan kebahagiaan kepada anda. 

Yang kedua adalah berubah. 

Berubah disini bukan berarti anda harus menjadi super hero yang berbadan kekar dan siap datang kepada siapa saja ketika dibutuhkan. Berubah disini berarti kita tidak bersikap egois dengan hanya mementingkan diri sendiri. Kita harus mementingkan kepentingan orang lain juga. Kita harus mau menerima dan mendengarkan orang lain. Itulah yang dinamakan cinta. 

Jika anda masih berorientasi dan fokus pada diri anda sendiri bagaimana anda bisa menemukan cinta sejati? 

Yang selanjutnya adalah menerima apa adanya. Menerima diri kita dan menerima orang lain apa adanya. Menerima kelebihan dan kekurangan yang ada padanya. Jangan menuntut orang itu menjadi seperti apa yang anda inginkan. Tapi biarkan dia menjadi dirinya apa adanya. Yang terakhir adalah berdoa kepada Tuhan. Dalam menemukan cinta sejati yang penting untuk dilakukan adalah mengandalkan Tuhan. Minta bimbingan dan hikmatnya. Jangan andalkan kekuatan diri sendiri karena apa yang kita pilih belum tentu baik bagiNya.

Cinta adalah sesuatu yang kita butuhkan. Cinta akan membuat kita mampu menghadapi setiap persoalan hidup ini. Cinta akan menguatkanmu dalam kelemahan. Akan melengkapi kekuranganmu dan akan mendukungmu serta membuatmu bertumbuh di dalam Tuhan. Jangan biarkan cinta itu hilang dari dalam hati mu. Rasakan terus cinta dari sesama dan dari Tuhan. Jangan sampai anda melupakan kekuatan dari cinta itu. Tuhan Yesus memberkati.

AYAT ALKITAB TENTANG PASANGAN HIDUP


Menanti Pasangan Hidup dari Tuhan
Bacaan: 1 Korintus 11:11-12

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
2 Korintus 6:14

Pada waktunya setiap orang pasti merindukan akan hadirnya seorang pasangan hidup. Semakin bertambahnya usia, seseorang akan menyadari arti hadirnya seorang pasangan yang akan menemani sisa hidupnya kelak. Namun, tidak sedikit orang yang sudah memiliki pacar dan percaya bahwa kelak kekasih hatinya itu akan menjadi pasangan hidupnya padahal kekasihnya tidak sepadan dengannya?

Maksud sepadan disini bukan berbicara tentang status ataupun latar belakang yang sama. Misalnya sama-sama dilahirkan dari suku yang sama. Sepadan disini berarti sama-sama mengenal Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. “Tenang aku pasti akan membawanya mengenal Tuhan Yesus.”

Apakah memang semudah itu?

 Bisa saja kita yang malah diajak dan justru kita yang akan menjauh dari Tuhan. Masalah pasangan hidup memang pembicaraan yang tiada habisnya apalagi untuk mereka yang masih mencari sosok pasangan hidup yang tepat yang Tuhan berikan kepadanya. Pasangan hidup berarti berbicara tentang seorang penolong yang akan menolong kita disaat suka maupun duka, sakit maupun sehat bahkan dalam keadaan terendah kita sekalipun. Ketika Tuhan memberikan seorang penolong yang tepat, kita pasti akan merasa terus dikuatkan olehnya dan akan terus bertumbuh di dalam Tuhan bersama.

Dalam Kejadian 2:18 dikatakan demikian “TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.’” Ketika Tuhan melihat Adam sendiri apa yang Tuhan katakan? Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Tuhan lalu menidurkan Adam dan mengambil tulang rusuknya untuk menciptakan Hawa. Ini berarti perempuan diciptakan Tuhan dari tulang rusuk laki-laki yang kelak akan menjadi pasangan hidupnya. Jika kamu masih belum menemukan pasangan hidupmu, bukan berarti kamu tidak akan memiliki pasangan hidup. Tapi Tuhan sedang bekerja untukmu sehingga Ia bisa memberikan seseorang yang tepat bagimu.

Pertanyaan selanjutnya, mengapa seorang perempuan harus diciptakan dari tulang rusuk laki-laki?

Mungkin dari antara kita sering mendengar jawaban ini. Tuhan tidak menciptakan perempuan dari tulang kaki laki-laki karena perempuan bukan seseorang yang bisa diinjak-injak baik harga dirinya maupun kepercayaannya. Tuhan tidak menciptakan perempuan dari tulang kepala laki-laki karena perempuan nantinya tidak akan menguasai laki-laki. Tuhan menciptakan perempuan dari tulang rusuk laki-laki agar kelak dia bisa melengkapi kekurangan dan kelemahan laki-laki yang kelak akan jadi pasangan hidupnya.

Sungguh indah bukan?

Laki-laki dan perempuan dihadapan Tuhan itu sama. Terkadang manusia yang membuatnya menjadi berbeda.

Saya memiliki sebuah kisah yang cukup menarik untuk dibagikan. Ini merupakan kisah nyata yang seorang pendeta bagikan ketika saya menghadiri sebuah ibadah kampus. Pendeta itu bercerita tentang seorang perempuan yang dikenalnya. Perempuan itu cantik, pintar, ramah bahkan takut akan Tuhan. Usianya sudah tidak muda lagi.

Diusinya saat ini, mungkin dia sudah disuruh untuk menikah dan mencari pasangan hidup. Ia-pun berdoa kepada Tuhan. Suatu hari, datanglah seorang lelaki tampan dan kaya namun laki-laki ini belum mengenal Tuhan. Singkat cerita, si lelaki ini mulai tertarik dan mengjak perempuan ini untuk menikah. “Aku mau menikah dengan engkau. Aku akan menerimamu apa adanya. Tapi kamu harus ikut dengaku dan tinggalkan Tuhanmu.”

Apa yang dilakukan oleh perempuan ini?

Perempuan ini dengan tegas menolaknya.”Lebih baik aku tidak menikah jika aku harus meninggalkan Tuhanku.” Dan akhirnya sampai saat ini, perempuan itu masih sendiri dan tetap percaya bahwa Tuhan akan memberikan seseorang yang baik untuknya. Sungguh luar biasa bukan? Pasti ketika usia kita sudah dewasa namun kita belum menemukan pasangan hidup, kita akan galau dan terus bertanya kepada Tuhan mengapa kita belum dipertemukan dengan pasangan hidup kita. Sebagai orang percaya, kita juga harus seperti perempuan ini.

Meskipun kita merindukan sosok pendamping hidup, bukan berarti kita harus meninggalkan Tuhan yang kita percayai sejak dulu. Hidup kita bukanlah tergantung dari seseorang yang disebut pasangan. Tetapi, kehidupan kita tergantung oleh Tuhan.
Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan agar kita bisa menemukan pasangan hidup kita. Jelas yang pertama kali dilakukan adalah berdoa.

Berdoa kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan pengharapan dan percaya bahwa Ia akan memberikan yang terbaik bagi kita menurut ketepatan waktuNya. Serahkan diri kita kepadaNya agar kiranya kehendakNyalah yang jadi. Selanjutnya kita cari tahu pasangan seperti apa yang Tuhan inginkan. Baca FirmanNya, renungkan dan pahami bagaimana pasangan yang baik untuk kita. Setelah kita tahu apa yang Tuhan inginkan, kita bisa mulai mencari. Tapi, jangan lupa untuk tetap meminta hikmat dari padaNya. Jangan lupakan Tuhan dan andalkan terus Ia disetiap hal yang kamu lakukan.
Terkadang di dalam pikiran kita muncul pertanyaan,

“Mengapa Tuhan tetap membuat saya  menunggu pasangan hidup yang kelak akan Tuhan berikan? Padahal saya sudah berdoa kepadaNya.”

Sebagai seorang manusia menunggu merupakan suatu hal yang sangat melelahkan. Tuhan membuat kita menunggu bukan tanpa alasan. Ia membuat kita menunggu agar kita dapat mengoreksi dan mencari tahu apa sebenarnya yang kita cari dan kita butuhkan dalam hidup ini. Bahkan, disaat penantian kita, Tuhan akan membuat kita menyadari berharganya sesuatu yang kita miliki saat ini. Kita terkadang hanya terlalu fokus pada tujuan kita. Fokus kita menjadi salah dan akhirnya kita malah mengalami kebimbangan dalam hidup ini.

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukandi masa penantian menemukan pasangan hidup?

Mari kita simak penjelasan berikut ini.

1. Hidup positif dengan tetap berharap
Dalam Filipi 4:6-7 Tuhan menyuruh kita untuk tidak khawatir tentang apapun juga. Ia mengingankan menyerahkan kekhawatiran kita dengan berdoa dan memohon kepadanya dengan penuh ucapan syukur. Jika pada saat ini kita masih dipenuhi rasa kekhawatiran, buanglah kekhawatiran itu. Tuhan pasti sudah menyiapkan seseorang yang baik untukmu.

2. Tidak salah memilih seseorang yang kelak akan menjadi pasangan kita

Pasangan hidup merupakan seseorang yang akan mendampingi kita sampai akhir hayat. Pasangan hidup yang baik adalah pasangan hidup yang sesuai dengan Tuhan dimana ia memiliki iman percaya kepada Tuhan. Oleh sebab itu, carilah pasangan yang mencintai Tuhan Yesus melebihi apapun. Seseorang yang sudah mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati pasti akan mengasihimu juga.

3. Mengutamakan Tuhan

Ketika kamu akan memulai suatu hubunga, tetap utamakan Tuhan menjadi nomor satu dibanding dengan pasanganmu? Mengama demikian? Ketika kamu menempatkan Tuhan menjadi nomor satu, Ia akan mebuatmu terus merasakan kasihNya padamu.Selain itu, kamu juga bisa membawa pasanganmu untuk bertumbuh bersama di dalamNya.

4. Siap untuk mencintai dan dicintai

Setiap orang pasti ingin dicintai namun terkadang malah takut untuk mencintai. Ketika kamu memiliki seorang pasangan, hal yang perlu dilakukan adalah memiliki rasa mencintai dan dicintai. Kalian harus bisa menerima dan menghargai pasangan yang telah Tuhan berikan dengan dasar kasih Allah Bapa. Hubungan yang didasari oleh kasih yang tulus akan membawa kebahagiaan di dalamnya.

Jika pada saat ini kita masih mencari seorang pasangan hidup, carilah seseorang yang mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya. Janganlah kita mencari pasangan yang tidak sepadan karena tidak mengasihi dan mengenal Tuhan Yesus sebagi Tuhan dan Juru Selamat.

Percayalah Tuhan akan memberikan seorang pasangan hidup yang baik untukmu yang kelak akan menjadi penolong bagimu. Jika pasa saat ini kamu belum menemukannya, tetap berdoa dan berserah kepadanya. Biarkan kuasa Tuhan bekerja atas hidupmu. Tuhan Yesus memberkati.


Elia A.

Belum ada Komentar untuk "101 Ayat Alkitab Tentang Pernikahan, Cinta, Pasangan Hidup dan Jodoh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel