5 TIPS RENUNGAN PAGI, RENUNGAN MALAM DAN RENUNGAN HARIAN
TIPS RENUNGAN PAGI, RENUNGAN MALAM DAN RENUNGAN HARIAN
Saat Teduh dan Membaca Renungan Setiap Hari
Pada saat ini, sering kita dengar istilah SaTe atau Saat Teduh. Saat Teduh merupakan waktu yang kita sediakan untuk Tuhan agar kita dapat memahami kehendakNya melalui Firman dan renungan yang kita baca setiap harinya. Kita sering melakukan saat teduh namun tidak membaca FirmanNya dengan alasan sibuk atau sudah telah dan berpikiran bahwa hanya dengan berdoa itu sudah cukup. Lalu, apakah benar demikian? Manusia hidup dari Firman Allah. Ketika kita rajin membaca Firman dan merenungkannya serta mengaplikasikannya dalam hidup kita maka kita dapat hidup seturut dengan kehendakNya dan mengerti maksud Tuhan dalam hidup kita. Jika kita sudah rajin bersaat teduh dan berdoa namun kita tidak membaca FirmanNya, itu sama saja tidak ada artinya bagi kita sebab Firman yang kita baca merupakan pedoman hidup bagi orang percaya.
Renungan harian lebih dari sekadar waktu berdoa. Renungan yang kita baca saat teduh baik itu renungan pagi, renungan malam ataupun renungan harian dapat memulihkan hubungan kita dengan Allah sehingga kita juga dapat mengerti maksud Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus datang untuk memulihkan hubungan itu dan memberi kita contoh bagaimana hidup sebagai anak-anak-Nya melalui renungan dan Firman yang kita baca setiap harinya. Sewaktu Roh Kudus mengundang kita masing-masing untuk kembali ke keluarga Allah, kita harus membuat keputusan tentang bagaimana kita akan memprioritaskan waktu kita bersama-Nya. Kita harus memiliki waktu khusus yang kita sediakan bagiNya untuk memahami dan mengerti kehendakNya melalui apa yang kita baca dan kita rasakan sewaktu saat teduh.
Jika pada saat ini kita merasa belum bisa saat teduh dengan membaca renungan baik pagi ataupun malam, atau bahkan kita merasa tidak dapat membaca renungan setiap hari, kita perlu ingan bahwa Firman yang kita baca merupakan pedoman dan sumber kehidupan kita. Doa memang merupakan nafas hidup orang percaya, namun manusia tidak dapat hidup dari hanya sekedar berdoa namun juga harus membaca dan mengetahui kehendakNya yang ingin Ia sampaikan kepada anak-anakNya.
Setiap orang harus memiliki waktu renungan harian. Namun, hanya orang yang ingin memiliki hubungan yang dapat mengubahkan hidup dan kehidupan serta yang ingin menyenangkan hati Tuhan yang pasti akan menyediakan waktunya untuk membaca renungan dan firmanNya setiap hari. Orang tersebut akan menyadari bahwa ia tidak dapat hidup sendirian sehingga ia perlu sesuatu yang menguatkan dan menjadi pedoman sebagai dasar hidupnya. Orang tersebut juga siap untuk diubahkan di dalam Kristus. Ketika kita sudah terbiasa bersaat teduh lalu membaca sedikit dari FirmanNya pasti ketika ia ingin berbuat dosa, Tuhan mengingatkan dan perasaannya sepanjang hari akan tenang dan penuh suka cita. Ketika orang itu lupa saat teduh dan membaca Firman, ia akan merasa ketakutan dan tidak tenang sepanjang hari sebab ada Roh Kudus yang mengingatkan.
Dalam Amsal 8:33 dengan jelas dikatakan demikian “Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku.” Firman Tuhan mengundang kita untuk datang kepada-Nya setiap hari untuk belajar akan Dia melalui FirmanNya, untuk menerima kasih karunia-Nya agar hidup kita sebagai anak-anak-Nya selalu menerima berkat-berkat yang Dia rindu curahkan ke dalam hidup kita. Renungan yang dibuat bagi kita dapat digunakan oleh kita sebagai pengingat akan Firman Tuhan.
Ketika kita sudah memiliki waktu untuk bersaat teduh dan membaca FirmanNya, kita telah menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup kita. Sebagai orang percaya, seharusnya kita memprioritaskan Tuhan dalam kehidupan kita. Sejak kecil kita sudah diajarkan untuk mengenal Tuhan dengan membaca Kitab Suci, namun semakin kita beranjak dewasa, terkadang prioritas kita tergantikan oleh hal-hal duniawi. Kita lebih mementingkan kepentingan duniawi dibandingkan mementingkan Allah. Bukankah Allah selalu beserta denga kita? Mengapa kita harus meninggalkan sesuatu yang pasti dan memilih sesuatu yang sesaat. Dalam Perjanjian Lama, kita dapat melihat orang tua mengajarkan anak-anaknya pengajaran Hukum Taurat. Apa yang diajarkan kepada anak-anaknya diulang setiap harinya. Bahkan ketika duduk bersama orang tua akan mengajarkan anak-anaknya pengenalan akan Tuhan.
Bagaimana dengan kita pada saat ini?
Apakah kita mau menerima pengajaranNya setiap hari baik pagi maupun malam?
Sama halnya seperti doa yang merupakan nafas kehidupan orang percaya, renungan dan Firman Tuhan merupakan pedoman dan dasar kehidupan kita sehingga kita tahu mana yang baik dan tidak serta mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Renungan harian yang kita baca setiap hari dapat mengubah hidup kita; dan membuat kita bertumbuh, bertobat, berserah, dan mencintai serta mengenal Yesus lebih dalam lagi. Hal yang perlu dipahami pada saat ini yaitu setiap kita membaca renungan harian dan Firman Tuhan tidak berarti kita memiliki semua jawaban serta dapat melakukan apa pun yang kita inginkan. Membaca renungan setiap hari membuat kita percaya dan dapat berdiri teguh di tengah persoalan. Membuat kita tetap setia untuk menunggu janji Tuhan tergenapi dalam kehidupan kita sehingga kelak kita akan memperoleh jawaban dan kemenangan atas setiap persoalan hidup. Dalam Yeremia 29:11-13 dikatakan demikian “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.”
Saat teduh adalah hal positif yang dapat membangun hubungan dengan Tuhan, dengan adanya saat teduh kita akan semakin diperbaharui untuk siap menghadapi masalah atau pergumulan yang kita hadapi. Apakah saudara pernah mendengar kata-kata bahwa saat teduh paling baik dilakukan pada pukul 00.00 atau pada pukul 04.00 karena pada waktu itu suasana tenang dan hening sehingga kita dapat mendengarkan suara Tuhan. Padahal kenyataannya, kapan pun kita bersaat teduh haruslah hati dan pikiran kita tenang. Sebab dalam keadaan tenang, kita dapat mendengar suara Tuhan. Kapanpun itu, kita harus memberikan waktu kita kepada Tuhan.
Banyak sekali cara saat teduh yang dapat kita lakukan mulai dari menyanyikan lagu pujian dan penyembahan, membaca Alkitab, membaca renungan, evaluasi diri sendiri dan masih banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membangun saat teduh bersama Tuhan. Jika pada saat ini muncul pertanyaan seperti ini, kita setiap hari sudah sering berdoa bahkan pergi ke gereja, lalu apakah penting bagi kita untuk bersaat teduh dan membaca renungan serta Firman Tuhan?
Tentu itu penting bagi kita dan memang harus kita lakukan.
1. Membangun hubungan pribadi dengan Allah
Komunikasi dengan Tuhan sangatlah penting, karena dimana kita menjalan hari-hari kita beserta dan seturut jalanNya. Jangan sampai kita kehilangan arah bahkan tidak pernah berhubungan dengan Tuhan. Ketika kita tidak membangun hubungan denganNya, kita akan merasa tertekan dan kehilangan suka cita ketika harus diperhadapkan oleh sebuah masasalh. Hubungan pribadi yang dibangun bersama Tuhan membuat kita menyadari bahwa kita memerlukan Tuhan dalam setiap kehidupan kita. Tuhan tidak mengajari kita untuk tinggal dalam zona nyaman saja sehingga Ia memaksa kita keluar dari zona nyaman itu dengan caraNya sendiri, sehingga kita harus melewati proses yang dapat membangun kita secara iman.
2. Mampu mengucap syukur dalam segala hal
Mengucap syukur sangatlah penting untuk kita lakukan karena Tuhan selalu memberikan kasih dan berkatNya kepada kita setiap hari. Meskipun kita memiliki masalah, kita akan tetap mampu mengucap syukur kepadaNya sebab banyak hal dalam hidup ini yang patut kita syukuri.
3. Dimampukan untuk menghadapi masalah dengan kekuatan Tuhan
Ketika diperhadapkan dalam suatu masalah, seringkali manusia lenih mengandalkan kekuatan dirinya sendiri dibandingkan dengan kekuatan Tuhan. Bahkan manusia akan cenderung lebih mengandalkan manusia lain dibandingkan mengandalkan Tuhan. Ketika Tuhan belum menjawab setiap doa dan permohonan kita, kita menjadi takut dan kuatir akan kehidupan yang kita alami. Padahal di dalam Firman Tuhan sudah dikatakan demikian “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Filipi 4 : 6. Kekuatiran yang kita alami tidak akan menyelimuti hati kita jika kita membuat hubungan yang dekat denganNya. Kita akan mempercayakan hidup dan kehidupan kita sehingga ketika masalah datang, kita dapat menghadapinya dengan kekuatan. Matius 7:7 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
4. Akan diperbaharui setiap harinya
Ketika kita merenungkan FirmanNya dalam kehidupan kita, kita akan terus diperbaharui setiap harinya. Ia akan memperbaharui diri kita menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Ia juga akan memberikan kita hal-hal baru yang tidak terduga dalam kehidupan kita.
Ketika kita sudah mengetahui manfaat dari bersaat teduh dan membaca renungan kita juga harus mengetahui bagaimana caranya kita dapat bersaat teduh dam membaca renungan dengan baik.
1. Menentukan tempat untuk bersaat teduh dan membaca renungan
Matius 6:6 “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Ketika kita hendak bersaat teduh dan merenungkan FirmanNya hal yang harus kita lakukan yaitu mencari tempat yang tepat dan jangan di tempat yang banyak orang.
Lebih baik kita berdoa di dalam kamar sehingga kita menjadi lebih fokus dalam membentuk hubungan denganNya.
2. Mengatur waktu
Mengatur waktu sangat penting untuk kita lakukan karena seringkali kesibukan maupun tugas mengganggu waktu kita untuk bersaat teduh. Sebenarnya tidak ada batasan bagi kita seberapa lama kita melakukan saat teduh. Namun sebaiknya kita sediakan waktu kita untukNya meskipun hanya sebentar. Jika saudara merasa sibuk pada pagi hari, saat teduhlah sebelum saudara tidur atau pada saat subuh sebelum saudara melakukan aktivitas. Oleh sebab itu, kita harus belajar untuk mengatur waktu. Dari 24 jam yang Tuhan berikan untuk kita, maa tidak ada waktu untuk datang kepadaNya? Padahal setiap hari kita memiliki waktu untuk bermain gadget aau pergi bersama dengan teman.
Sebelum memulai saat teduh saja, Tuhan Yesus menyempatkan diri untuk berdoa kepada Bapa-Nya di sorga padahal Ia sangat sibuk melakukan aktivitasnya. Tuhan Yesus mengawali doa pada waktu subuh dan mengakhiri doa pada waktu malam hari. Kita pun dapat menggunakan waktu subuh dan malam hari untuk anda mengawali saat teduh dan mengakhirinya.
3. Memulai saat teduh dan membaca renungan dengan menyanyikan lagu pujian dan penyembahan
Menyanyikan lagu pujian dan penyembahan memang besar kuasanya. Lagu pujian dan penyembahan sering kali membuat suasana saat teduh semakin terasa dan perasaan kita akan benar-benar fokus. Lagu pujian dan penyembahan kita naikkan kepadaNya sebagai bukti hormat dan ucapan syukur kepadaNya.
4. Membuat kita semakin bertumbuh di dalam Tuhan
Hal yang dapat kita lakukan saat bersaat teduh adalah dengan membaca Firman Tuhan. Karena Firman Tuhan yang disampaikan seringkali membuat kita harus mengerti apa maksud yang ingin disampaikan di dalamnya. Jika kita sulit untuk memahami Firman Tuhan karena bahasanya yang sulit kita pahami dan membutuhkan pemahaman yang cukup dalam, kita dapat menggunakan renungan harian sebagai buku pendamping dalam pemahaman Alkitab dan dapat kita baca sesuai dengan konteks yang disampaikan renungan harian bagi kita. Renungan yang kita baca tidak hanya membuat kita lebih mengerti dan memahami maksud Firman Tuhan, namun renungan harian dapat membuat kita semakin bertumbuh.
Setelah kita membaca Firman Tuhan dan renungan, hal yang dapat kita lakukan adalah mengevaluasi diri kita sendiri apakah apa yang telah disampaikan dalam renungan yang dibaca sudah kita terapkan dalam kehidupan kita. Atau mungkin renungan dan Firman Tuhan yang dibaca berisi jawaban atas setiap pergumulan yang sedang kita doakan.
Setelah melakukan evaluasi diri, kita harus menutup doa kita dengan doa syafaat. Kita dapat mengutarakan setiap isi hati kita kepadaNya. Selain itu kita harus juga mengucap syukur padaNya.
5. Disiplin dan Komitmen
Jika kita ingin mebaca renungan dan FirmanNya setiap hari baik itu renungan pagi maupun renungan malam, hal yang kita perlukan yaitu sikap disiplin dan komitmen yang ada dalam diri kita. Ketika kita memiliki komitmen dan membiasakan diri kita untuk mendisiplinkan diri, kita tidak akan lupa bahkan malas untuk membaca renunganNya. Oleh sebab itu, marilah kita mulai mendisiplinkan diri. Kita bisa memulai konsistensi bersaat teduh dan membaca renunganNya selama 15 menit setiap hari. Jika telah terbiasa, kita biasanya akan bisa melakukannya lebih dari 15 menit. Buanglah rasa “yang ada dalm diri kita sebab itu merupakan cobaan yang harus kita hadapi jika kita ingin datang bersekutu kepadaNya.
Sama halnya seperti doa, Firman Tuhan merupakan pedoman dan dasar kehidupan bagi orang percaya. Oleh sebab itu, kita harus membiasakan diri kita untuk bersaat teduh dan membaca FirmanNya. Kita dapat menggunakan buku renungan sebagai referensi pendamping dalam pemahaman Alkitab dan dapat kita baca sesuai dengan konteks yang disampaikan renungan harian setiap harinya. Oleh sebab itu, kita harus memiliki komitmen dan mau mendisiplinkan diri kita agar kita mau membangun hubungan yang lebih dekat denganNya sebab kita hidup dari FirmanNya. Tuhan Yesus memberkati.
Elia A.
Saat Teduh dan Membaca Renungan Setiap Hari
Pada saat ini, sering kita dengar istilah SaTe atau Saat Teduh. Saat Teduh merupakan waktu yang kita sediakan untuk Tuhan agar kita dapat memahami kehendakNya melalui Firman dan renungan yang kita baca setiap harinya. Kita sering melakukan saat teduh namun tidak membaca FirmanNya dengan alasan sibuk atau sudah telah dan berpikiran bahwa hanya dengan berdoa itu sudah cukup. Lalu, apakah benar demikian? Manusia hidup dari Firman Allah. Ketika kita rajin membaca Firman dan merenungkannya serta mengaplikasikannya dalam hidup kita maka kita dapat hidup seturut dengan kehendakNya dan mengerti maksud Tuhan dalam hidup kita. Jika kita sudah rajin bersaat teduh dan berdoa namun kita tidak membaca FirmanNya, itu sama saja tidak ada artinya bagi kita sebab Firman yang kita baca merupakan pedoman hidup bagi orang percaya.
![]() |
Berdoa saat teduh pixabay.com |
Renungan harian lebih dari sekadar waktu berdoa. Renungan yang kita baca saat teduh baik itu renungan pagi, renungan malam ataupun renungan harian dapat memulihkan hubungan kita dengan Allah sehingga kita juga dapat mengerti maksud Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus datang untuk memulihkan hubungan itu dan memberi kita contoh bagaimana hidup sebagai anak-anak-Nya melalui renungan dan Firman yang kita baca setiap harinya. Sewaktu Roh Kudus mengundang kita masing-masing untuk kembali ke keluarga Allah, kita harus membuat keputusan tentang bagaimana kita akan memprioritaskan waktu kita bersama-Nya. Kita harus memiliki waktu khusus yang kita sediakan bagiNya untuk memahami dan mengerti kehendakNya melalui apa yang kita baca dan kita rasakan sewaktu saat teduh.
Jika pada saat ini kita merasa belum bisa saat teduh dengan membaca renungan baik pagi ataupun malam, atau bahkan kita merasa tidak dapat membaca renungan setiap hari, kita perlu ingan bahwa Firman yang kita baca merupakan pedoman dan sumber kehidupan kita. Doa memang merupakan nafas hidup orang percaya, namun manusia tidak dapat hidup dari hanya sekedar berdoa namun juga harus membaca dan mengetahui kehendakNya yang ingin Ia sampaikan kepada anak-anakNya.
Setiap orang harus memiliki waktu renungan harian. Namun, hanya orang yang ingin memiliki hubungan yang dapat mengubahkan hidup dan kehidupan serta yang ingin menyenangkan hati Tuhan yang pasti akan menyediakan waktunya untuk membaca renungan dan firmanNya setiap hari. Orang tersebut akan menyadari bahwa ia tidak dapat hidup sendirian sehingga ia perlu sesuatu yang menguatkan dan menjadi pedoman sebagai dasar hidupnya. Orang tersebut juga siap untuk diubahkan di dalam Kristus. Ketika kita sudah terbiasa bersaat teduh lalu membaca sedikit dari FirmanNya pasti ketika ia ingin berbuat dosa, Tuhan mengingatkan dan perasaannya sepanjang hari akan tenang dan penuh suka cita. Ketika orang itu lupa saat teduh dan membaca Firman, ia akan merasa ketakutan dan tidak tenang sepanjang hari sebab ada Roh Kudus yang mengingatkan.
Dalam Amsal 8:33 dengan jelas dikatakan demikian “Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku.” Firman Tuhan mengundang kita untuk datang kepada-Nya setiap hari untuk belajar akan Dia melalui FirmanNya, untuk menerima kasih karunia-Nya agar hidup kita sebagai anak-anak-Nya selalu menerima berkat-berkat yang Dia rindu curahkan ke dalam hidup kita. Renungan yang dibuat bagi kita dapat digunakan oleh kita sebagai pengingat akan Firman Tuhan.
Ketika kita sudah memiliki waktu untuk bersaat teduh dan membaca FirmanNya, kita telah menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup kita. Sebagai orang percaya, seharusnya kita memprioritaskan Tuhan dalam kehidupan kita. Sejak kecil kita sudah diajarkan untuk mengenal Tuhan dengan membaca Kitab Suci, namun semakin kita beranjak dewasa, terkadang prioritas kita tergantikan oleh hal-hal duniawi. Kita lebih mementingkan kepentingan duniawi dibandingkan mementingkan Allah. Bukankah Allah selalu beserta denga kita? Mengapa kita harus meninggalkan sesuatu yang pasti dan memilih sesuatu yang sesaat. Dalam Perjanjian Lama, kita dapat melihat orang tua mengajarkan anak-anaknya pengajaran Hukum Taurat. Apa yang diajarkan kepada anak-anaknya diulang setiap harinya. Bahkan ketika duduk bersama orang tua akan mengajarkan anak-anaknya pengenalan akan Tuhan.
Bagaimana dengan kita pada saat ini?
Apakah kita mau menerima pengajaranNya setiap hari baik pagi maupun malam?
Sama halnya seperti doa yang merupakan nafas kehidupan orang percaya, renungan dan Firman Tuhan merupakan pedoman dan dasar kehidupan kita sehingga kita tahu mana yang baik dan tidak serta mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Renungan harian yang kita baca setiap hari dapat mengubah hidup kita; dan membuat kita bertumbuh, bertobat, berserah, dan mencintai serta mengenal Yesus lebih dalam lagi. Hal yang perlu dipahami pada saat ini yaitu setiap kita membaca renungan harian dan Firman Tuhan tidak berarti kita memiliki semua jawaban serta dapat melakukan apa pun yang kita inginkan. Membaca renungan setiap hari membuat kita percaya dan dapat berdiri teguh di tengah persoalan. Membuat kita tetap setia untuk menunggu janji Tuhan tergenapi dalam kehidupan kita sehingga kelak kita akan memperoleh jawaban dan kemenangan atas setiap persoalan hidup. Dalam Yeremia 29:11-13 dikatakan demikian “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.”
Saat teduh adalah hal positif yang dapat membangun hubungan dengan Tuhan, dengan adanya saat teduh kita akan semakin diperbaharui untuk siap menghadapi masalah atau pergumulan yang kita hadapi. Apakah saudara pernah mendengar kata-kata bahwa saat teduh paling baik dilakukan pada pukul 00.00 atau pada pukul 04.00 karena pada waktu itu suasana tenang dan hening sehingga kita dapat mendengarkan suara Tuhan. Padahal kenyataannya, kapan pun kita bersaat teduh haruslah hati dan pikiran kita tenang. Sebab dalam keadaan tenang, kita dapat mendengar suara Tuhan. Kapanpun itu, kita harus memberikan waktu kita kepada Tuhan.
Banyak sekali cara saat teduh yang dapat kita lakukan mulai dari menyanyikan lagu pujian dan penyembahan, membaca Alkitab, membaca renungan, evaluasi diri sendiri dan masih banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membangun saat teduh bersama Tuhan. Jika pada saat ini muncul pertanyaan seperti ini, kita setiap hari sudah sering berdoa bahkan pergi ke gereja, lalu apakah penting bagi kita untuk bersaat teduh dan membaca renungan serta Firman Tuhan?
Tentu itu penting bagi kita dan memang harus kita lakukan.
Manfaat saat teduh dan membaca renungan setiap hari bagi kita yaitu:
1. Membangun hubungan pribadi dengan Allah
Komunikasi dengan Tuhan sangatlah penting, karena dimana kita menjalan hari-hari kita beserta dan seturut jalanNya. Jangan sampai kita kehilangan arah bahkan tidak pernah berhubungan dengan Tuhan. Ketika kita tidak membangun hubungan denganNya, kita akan merasa tertekan dan kehilangan suka cita ketika harus diperhadapkan oleh sebuah masasalh. Hubungan pribadi yang dibangun bersama Tuhan membuat kita menyadari bahwa kita memerlukan Tuhan dalam setiap kehidupan kita. Tuhan tidak mengajari kita untuk tinggal dalam zona nyaman saja sehingga Ia memaksa kita keluar dari zona nyaman itu dengan caraNya sendiri, sehingga kita harus melewati proses yang dapat membangun kita secara iman.
2. Mampu mengucap syukur dalam segala hal
Mengucap syukur sangatlah penting untuk kita lakukan karena Tuhan selalu memberikan kasih dan berkatNya kepada kita setiap hari. Meskipun kita memiliki masalah, kita akan tetap mampu mengucap syukur kepadaNya sebab banyak hal dalam hidup ini yang patut kita syukuri.
3. Dimampukan untuk menghadapi masalah dengan kekuatan Tuhan
Ketika diperhadapkan dalam suatu masalah, seringkali manusia lenih mengandalkan kekuatan dirinya sendiri dibandingkan dengan kekuatan Tuhan. Bahkan manusia akan cenderung lebih mengandalkan manusia lain dibandingkan mengandalkan Tuhan. Ketika Tuhan belum menjawab setiap doa dan permohonan kita, kita menjadi takut dan kuatir akan kehidupan yang kita alami. Padahal di dalam Firman Tuhan sudah dikatakan demikian “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Filipi 4 : 6. Kekuatiran yang kita alami tidak akan menyelimuti hati kita jika kita membuat hubungan yang dekat denganNya. Kita akan mempercayakan hidup dan kehidupan kita sehingga ketika masalah datang, kita dapat menghadapinya dengan kekuatan. Matius 7:7 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
4. Akan diperbaharui setiap harinya
Ketika kita merenungkan FirmanNya dalam kehidupan kita, kita akan terus diperbaharui setiap harinya. Ia akan memperbaharui diri kita menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Ia juga akan memberikan kita hal-hal baru yang tidak terduga dalam kehidupan kita.
Ketika kita sudah mengetahui manfaat dari bersaat teduh dan membaca renungan kita juga harus mengetahui bagaimana caranya kita dapat bersaat teduh dam membaca renungan dengan baik.
Berikut ini tips melakukan saat teduh dan membaca renungan setiap harinya.
1. Menentukan tempat untuk bersaat teduh dan membaca renungan
Matius 6:6 “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Ketika kita hendak bersaat teduh dan merenungkan FirmanNya hal yang harus kita lakukan yaitu mencari tempat yang tepat dan jangan di tempat yang banyak orang.
Lebih baik kita berdoa di dalam kamar sehingga kita menjadi lebih fokus dalam membentuk hubungan denganNya.
2. Mengatur waktu
Mengatur waktu sangat penting untuk kita lakukan karena seringkali kesibukan maupun tugas mengganggu waktu kita untuk bersaat teduh. Sebenarnya tidak ada batasan bagi kita seberapa lama kita melakukan saat teduh. Namun sebaiknya kita sediakan waktu kita untukNya meskipun hanya sebentar. Jika saudara merasa sibuk pada pagi hari, saat teduhlah sebelum saudara tidur atau pada saat subuh sebelum saudara melakukan aktivitas. Oleh sebab itu, kita harus belajar untuk mengatur waktu. Dari 24 jam yang Tuhan berikan untuk kita, maa tidak ada waktu untuk datang kepadaNya? Padahal setiap hari kita memiliki waktu untuk bermain gadget aau pergi bersama dengan teman.
Sebelum memulai saat teduh saja, Tuhan Yesus menyempatkan diri untuk berdoa kepada Bapa-Nya di sorga padahal Ia sangat sibuk melakukan aktivitasnya. Tuhan Yesus mengawali doa pada waktu subuh dan mengakhiri doa pada waktu malam hari. Kita pun dapat menggunakan waktu subuh dan malam hari untuk anda mengawali saat teduh dan mengakhirinya.
3. Memulai saat teduh dan membaca renungan dengan menyanyikan lagu pujian dan penyembahan
Menyanyikan lagu pujian dan penyembahan memang besar kuasanya. Lagu pujian dan penyembahan sering kali membuat suasana saat teduh semakin terasa dan perasaan kita akan benar-benar fokus. Lagu pujian dan penyembahan kita naikkan kepadaNya sebagai bukti hormat dan ucapan syukur kepadaNya.
4. Membuat kita semakin bertumbuh di dalam Tuhan
Hal yang dapat kita lakukan saat bersaat teduh adalah dengan membaca Firman Tuhan. Karena Firman Tuhan yang disampaikan seringkali membuat kita harus mengerti apa maksud yang ingin disampaikan di dalamnya. Jika kita sulit untuk memahami Firman Tuhan karena bahasanya yang sulit kita pahami dan membutuhkan pemahaman yang cukup dalam, kita dapat menggunakan renungan harian sebagai buku pendamping dalam pemahaman Alkitab dan dapat kita baca sesuai dengan konteks yang disampaikan renungan harian bagi kita. Renungan yang kita baca tidak hanya membuat kita lebih mengerti dan memahami maksud Firman Tuhan, namun renungan harian dapat membuat kita semakin bertumbuh.
Setelah kita membaca Firman Tuhan dan renungan, hal yang dapat kita lakukan adalah mengevaluasi diri kita sendiri apakah apa yang telah disampaikan dalam renungan yang dibaca sudah kita terapkan dalam kehidupan kita. Atau mungkin renungan dan Firman Tuhan yang dibaca berisi jawaban atas setiap pergumulan yang sedang kita doakan.
Setelah melakukan evaluasi diri, kita harus menutup doa kita dengan doa syafaat. Kita dapat mengutarakan setiap isi hati kita kepadaNya. Selain itu kita harus juga mengucap syukur padaNya.
5. Disiplin dan Komitmen
Jika kita ingin mebaca renungan dan FirmanNya setiap hari baik itu renungan pagi maupun renungan malam, hal yang kita perlukan yaitu sikap disiplin dan komitmen yang ada dalam diri kita. Ketika kita memiliki komitmen dan membiasakan diri kita untuk mendisiplinkan diri, kita tidak akan lupa bahkan malas untuk membaca renunganNya. Oleh sebab itu, marilah kita mulai mendisiplinkan diri. Kita bisa memulai konsistensi bersaat teduh dan membaca renunganNya selama 15 menit setiap hari. Jika telah terbiasa, kita biasanya akan bisa melakukannya lebih dari 15 menit. Buanglah rasa “yang ada dalm diri kita sebab itu merupakan cobaan yang harus kita hadapi jika kita ingin datang bersekutu kepadaNya.
Sama halnya seperti doa, Firman Tuhan merupakan pedoman dan dasar kehidupan bagi orang percaya. Oleh sebab itu, kita harus membiasakan diri kita untuk bersaat teduh dan membaca FirmanNya. Kita dapat menggunakan buku renungan sebagai referensi pendamping dalam pemahaman Alkitab dan dapat kita baca sesuai dengan konteks yang disampaikan renungan harian setiap harinya. Oleh sebab itu, kita harus memiliki komitmen dan mau mendisiplinkan diri kita agar kita mau membangun hubungan yang lebih dekat denganNya sebab kita hidup dari FirmanNya. Tuhan Yesus memberkati.
Elia A.
Amiiin makasih saya di Berkati 🙏
BalasHapus